kau menatapku dan kau kupandang
kepalamu merunduk, demikianpun aku
tak tahu apa yang kau harapkan
akupun tak tahu apa yang kutunggu
andaikan cinta yang kukandung ini
menjelma jadi Bulir padi
Yang telah di tumbuk menjadi beras
maka tak cukup luas lumbung tuk menyimpannya
kau memandangku dan kau kupandang
sedang apa yang ingin kau bilang
melalui pandang
kudengar dengan terang
kau adalah cinta pertamaku
kaulah yang mengajarku cinta
tapi jangan ajarkan aku lupa
yang tak ingin kutahu
karena bisik angin tuk bidadari
adalah cerita kisah yang sejati
kini akulah kekasih kesunyian itu
kerna sudah kuterima cintanya
di waktu itu seperti pernyataanya
dengan kesunyian tak akan pernah ada perpisahan
kalau kau ingin melupakan aku
lebih baik kau membunuhku
yang kuminta adalah kematian
samasekali bukan melupakan
Depok, 12 Feb 2008
Label: Puisi Cinta
0 komentar:
Posting Komentar