Baru sebulan ini aku pergi ke jakarta untuk mengejar mimpi dan cita-cita ku, kepergian yang begitu kontroversial dalam kehidupan ku, kepergian dengan melepas masa lalu ku ketika semua telah berjalan sempurna di kota ku, demi sebuah mimpi akhirnya aku memilih untuk pergi.
"benar kamu akan ke Jakarta nduk" ibu dengan telaten menyiapakan segala kebutuhan ku, ibu adalah orang yang sangat mencintaiku, semenjak kecil hingga saat ini ibu selalu memandikan kan dengan kasih sayang yang luar biasa.
Semarang, sebuah kota kecil tenang, tempat tumbuh ku, kini aku sedang bersiap untuk meninggalkannya untuk semua impianku bekerja pada suatu perusahaan BUMN, padahal disini aku telah memiliki karir yang baik dan kehidupan yang baik
Aku bekerja disuatu bank devisa, disini aku meliki cinta, dari seorang yang begitu menyayangiku, walau terkadang orang itu terlalu posesif dan menjaga gu terlalu over protektif, itu karena dia mencintaiku dengan sangat.
Yudha, adalah nama nya, seorang yang dengan tulus dan sepenuh hati mencintaiku, menjagaku, memberi kenyamanan dalam hidupkan dengan cahaya kasih sayang yang begitu indah dan merakah. Walau terkadang terlihat garang dan tidak kompromi kepada semua orang yang menyukaiku.
"Sayang".Kamu benar akan pergi, aku engga rela kamu pergi meninggakan ku" Yudha memeluku sambil berbisik. "ini mimpi aku, sekarang aku mendapat kesempatan yang aku inginkan" aku membela diri, "Aku engga bisa hubungan jarak jauh" dengan muka sedih dia berkata.
"Mari kita istigharah, mungkin tuhan akan memberi petunjuk kepada kita tentang kelanjutan hubungan kita ini" aku pun mencoba memberi penjelasan kepada yudha, "tapi sayang kamu adalah bidadari hati ini, dengan bersama kamu aku telah berhasil kuliah dan mendapat pekerjaan yang baik, aku engga mau kehilangan kamu„" Yudha menjelaskan kepadaku "Tapi aku engga bisa berhubungan dengan jarak jauh.."Yudha kembali meneruskan kata-katanya.
3 minggu setalah kejadian itu aku dan yudha kembali bertemu kembali, selama 3 minggu ini kami sering berbeda pendapat, yang sering kami bertengkar karena masalah masalah kecil.
Tapi setiap menelphon, kami sering menangis karena, kami tidak rela mengakhiri hubungan ini, suatu keputusan yang berat harus kuambil. "Anti, bisakah kamu pikirkan lagi, Jakarta itu kejam, kehidupannya buas orang-orang tidak bersahabat, mereka individulis" begitu yudha tetap mencoba menahan ku untuk membatalkan niatku.
Di pekarang rumahku akhir pekan kami berdikusi kembali, "oh nak yudha ini tehnya diminum ya" ibuku membuatkan the untuk yudha, ibuku kenal cukup baik dengan yudha, ibu pun sering membelikan pakaian lebaran untuk yudha, begitulah ibuku yang selalu memberi kasih sayang yang berlebih kepadaku, dan peduli dengan kekasihku.
Dan malam itu pun kami sepakat untuk mengakhiri hubungan ini dengan baik, baik. "anti, mungkin ini keputusan kita, pergilah kekasihku tercinta capai cita-citamu, mungkin perpisahan ini dapat membuat kamu menggapai cita-cita kamu" dengan nada yang berat yudha memberi penjelasan kepadaku. Dan akhir dari kisah cintaku selama 6 tahun.
Malam sebelum keberangkatan ku, yudha datang kerumah ku, "anti boleh kita keluar sebentar, sebelum kamu pergi" yudha mengajakku pergi ke simang lima, ke mal citra land, dia mengajakku berbelanja, banyak kebutuhan pokok "kamu belanja banyak sekali, belanja bulanan ya" kataku bertanya kepada yudha, "iya ibu titip " penjelasan singkat dari yudha.
Ketika sampai dirumah, "ini buat perbekalan kamu anti" "untuk apada yudha " aku bertanya membalas yudha, "aku engga bisa memberi apa-apa buat kamu kamu disana belum tau tempat belanja" yudha dengan perhatiannya memberi kepada ku "dan aku sudah transfer sejumlah uang ke rekening kamu" yudha kembali berkata padaku.
Begitulah yudha begitu perhatian dan sayang kepadaku, tapi sekarang kami sudah terpisah, dan waktu perpisahan harus terjadi, stasiun lawang, semua orang yang kusayagi berkumpul, ibu, adiku, sahabatku, yudha. Melepas kepergian ku untuk menggapai mimpi.
Jakarta, inilah tempat baru ku untuk menggapai mimpi di bilangan cawang aku tinggal, minggu awal aku tinggal di mess di kantor, untuk pembekalan, "nama saya anti, saya dari semarang" begitulah perkenalan ku pada acara perbekalan dikantor.
"iya kamu kos di tempat ku aja, khusus wanita" kata mba dini ketika aku tidak tahu harus tinggal dimana, dan aku pun tinggal di tempat kos mba dini yang lokasinya tidak jauh dari lokasi kantorku.
Biasa tinggal dengan ibu, dimana semua keperluanku di siapkan ibu kini aku harus hidup sendiri terpisah dengan hidupku yang dulu demi sebuah cita-cita dan melaksanakan mimpi hidup.
Sebulan telah kulalui, aku pun mulai bisa beradaptasi dengan semuanya, walau aku terkadang menangis dalam kesendirianku, tapi ini adalah pilihan ku. Aku bersama nita teman satu kos ku kebetulan bekerja di bumn juga kami berkeliling-keliling Jakarta.
"anti, kita coba hokben yuk„ disemarang aku belum pernah coba" nita menarik ku memasuki restoran hoka-hoka bento, kakak nita adalah teman satu kantor yudha disemarang, dan dia satu-satunya teman wanita di department tempat ku kerja. Jadi kami sangat akrab menjalani di kehidupan, kerena sama-sama sendiri
Kadang dalam kesendirian ini aku teringat yudha, aku kangen dengan semuanya menjalani kehidupan bersamanya, dan saat hati ini mulai hampa, aku mengikuti miling list di yahoo, aku senang membaca.
Entah mengapa ada seorang yang sering mengirim email ke miling list, dengan tulisan yang cukup menarik dan ingin aku membacanya, dan tulisannya aku baca terus, untuk menenangkan hati, dan ternyata dia memiliki suatu alamat blog.
Suatu hari aku iseng browsing ke blog miliknya aku melihat usia 23 tahun, dan terpampang gambar yang mengingkatkan aku dengan yudha, dan usia yang tidak terlalu jauh dari ku, "menarik„bisa engga ya aku kenalan" hati kecilku bertanya, berkenalan hanya untuk tempat bercerita.
Wah dia menggunakan Yahoo massenger (YM), aku coba memangilnya dan mengaddnya di YM ku, ternyata dia membalasnya„ dan kami pun berbincang "assalamualaikum„ namanya timo ya.." aku mengetik pertanyaan awal yang basi. "iya kamu anti„, kerja atau kuliah" balasnya.
Dan hampir setiap hari dalam mengusir sepiku aku berchat dengan timo, terbersit rasa simpatiku kepada timo, dan suatu hari kami pun berjanji untuk kopi darat, dan bertemu dengannya.
"Anti ya" ketika dia bertanya namaku, karena saat itu aku lihat dia bolak-balik di halte tempat kami janjian ketemu, dan aku lihat dia bingung.. heheheh, aku kerjain di dulu "iya.. kamu timo ya" malam itu setelah pertemuan timo mengantarkan aku pulang ke tempat kos ku. Sebelum pulang tiba-tiba timo mengecup sayang kening ku..
Hanya bingung tak terucap kata-kata, dan timo pun bilang sayang kerpadaku, hati ini melayang, dan aku menaruh sedikit harapan dengannya, tetap ketika aku buka blognya aku menemukan nama sesorang disana "tia", dia menulis dia mencintai tia
Dan aku pun meyelidik lebih jauh, dan berkata"maaf anti, aku sayang kamu walau aku punya tia, aku menikmati kelembutan kamu" , dia menjelaskan kepadaku. Kebimbangan merasuk di dalam hatiku, walau ku ikhlaskan, tapi aku juga menyayanginya. Dan akhirnya kami pun menjalaninya. Walau batin ini tersiksa„
Timo adalah orang yang baik, ramah, dan menyenangkan, tapi hati ini terus berteriak. Tapi suatu hari aku putuskan aku menghilang, aku mengakhiri semua, aku matikan HP kebetulan aku mendapat tugas keluar kota dalam waktu lama.
Angin kali ini sangat sumbang
Melukai menusuk tulang
Hembusannya menantang
Tetapi membuat diri tak tenang
Kenapa angin menjadi bimbang
Angin malam ini terasa sepi
Tanpa bulan menemani
Angin siang tadi tak berarti
Tanpa matahari menyinari
Hembusan angin akan berlari
Untuk sayap bidadari
Kenapa angin harus berbagi
Dengan bulan, matahari dan bidadari
Ah„andai angin punya satu mimpi
Hanya untuk memberi napas dibumi
Kuberikan saja angin padamu bulan
Agar malammu menjadi menawan
Kuberikan saja angin padamu matahari
Agar sinarmu tidak menyakiti
Bidadari tidak punya sayap untuk angin terbangkan
Bidadari hanya ingin menggapai angan
Bersama napas kehidupan
Bukan hanya sekedar hembusan angin
"Berhembuslah kencang bersama matahari dan bulan„.."
(poem source: http://napasbidadari.blogspot.com/)
Timo maaf aku engga mau menjadi kekasih gelap, aku ingin dicintai setulus hati, aku tau kamu menyayangi aku, tapi biarlah aku relakan kamu pergi bersama tia, biar aku sendiri menggapai mimpi-mimpiku. Kamu adalah orang yang kusayangi dan kamu datang pada saat hati ini menginginkannya. Biar kulepas kepergianmu.. dan kunimati kesendirian ini.
Biarkan aku melangkah menggapai bintangku tanpa mu, tanpa seorang yang menemani lagi biar ku gapai semua mimpiku„ dan akan kututup kisah kita„ sampai datang kisah sejati hati ini.
Tapi nyatanya dia pergi dan kini hanya ada aku kesendirian tanpa ceria yang dulu tercipta bersamanya. Tak ada lagi senyum ceria, yang ada hanya balutan hati yang terluka. walau aku tak ingin dia pergi, meninggalkan jejak- jejak cinta yang sudah menjadi darah dan daging dalam tubuhku.
Andai dia bisa kumiliki lagi.....
Cerita ini hanya fiksi belaka, jika terdapat kesamaan nama, kejadian adalah suatu kebetulan belaka. Saran dan kritk dapat di tujukan ke Erwinarianto@gmail.com
Cikarang 08 oktober 2007, 11:17
Label: Cerpen
0 komentar:
Posting Komentar