IqEwVr5RYHY5lcozd7fQs7f4kHQ
2018 - Bisik Angin Tuk Bidadari

Sekali lagi ingin menulis tentang Hujan. Seharusnya tidak ada yang luar biasa darinya, memang sudah musimnya jika sekarang ini air akan lebih sering turun membasahi jalanan. Aku benci hujan. hujan itu identik lembab, basah, dingin, suram. Apa istimewanya? Membuatku harus lebih sering menghabiskan waktu di balik jendela, memegang secangkir teh hangat, memandang ke luar sana. Ah…lagi-lagi hujan yang membawa pikiranku kemana-mana, membuatku mengingat apa yang seharusnya kulupa.

Entah sudah berapa kali musim hujan aku lewati dengan seperti ini, seperti tidak ada yang menemani, di tengah kerumunan pun terkadang aku masih merasa sepi, merasa sendiri. Kamu lagi, lagi-lagi kamu yang muncul di kepala ini. Jujur sebenarnya aku sudah bosan, bukankah merindukan orang yang nyata-nyata sudah pergi hanyalah akan membuatku payah sendiri? Ah siapa yang peduli, toh sejak kamu pergi aku sudah sangat terbiasa menyimpan rapat-rapat setiap kesedihan dalam hati.

Seperti biasa, hujan kali ini memaksaku mengingat kembali apa yang sudah kulalui, tentang kamu, tentang sakit yang dulu kau beri, tentang rindu yang hanya bisa kupendam sendiri. Tentang bagaimana aku pernah bermutasi seperti zombie, yang hidup tapi sebagian diri tidak lagi berfungsi. Tentang mimpi yang rasanya bisa digapai sedikit lagi, tentang harapan yang berkembang biak dalam angan namun harus diakhiri, tepat setelah kamu pergi.

Sejujurnya aku pun bingung harus menyebutmu sebagai apa. Kamu bukan yang pertama, tapi aku merasa denganmu lah semua bermula. Pastinya kamu bukan yang terbaik, karena yang terbaik tidak akan datang dan pergi seenaknya. Kamu juga bukan yang tanpa cacat cela, aku sudah melihat kekuranganmu dimana-mana. Ah apa pentingnya, toh nyatanya aku cinta! Ya sudah, dipersingkat saja, mungkin kamu lah yang terdalam dari semua cerita.

Tapi lihatlah, bagimu perjuanganku ternyata tidak berarti apa-apa. Kamu pergi dengan seenaknya, kali ini tanpa ada kemungkinan untuk kembali menyapa. Namun jika rindu masih muncul di dada, aku harus menyalahkan siapa? Aku sudah berusaha menjauh darimu semampunya. Saat ini aku tidak lagi tahu dimana kamu berada, sedang melakoni hidup macam apa, mengejar mimpi seperti apa, atau apakah kamu benar-benar bahagia dengan dia yang kamu punya.

Hatiku mungkin bisa seluas langit yang membentang
Tapi tidakkah kau ingat, bahwa langit pun bisa menangis dalam tetasan hujan
Pada akhirnya aku harus memilih ditinggalkan atau meninggalkan
Hanyut dalam tangis atau ditangisi

Perputaran waktu mengajarkanku tidak ada yang bisa kita ulang kembali
Hingga aku belajar untuk menghargai waktu
Aku melangkah untuk meninggalkanmu
Menerima semua dalam balutan takdir tersisa

Biarkan aku menangis hari ini saja?
Melepas semua perih dan kesedihan
Aku menyadari cinta akan sulit untuk lenyap
Walau wujudnya telah habis

Maka izin kan aku menangis bersama hujan
dalam titisan airnya hadir dalam semua angan
tentang dia, dia yang selalu di hati
kamarin, hari ini dan esok lusa

Dalam kotak sepi

Gerimis menghampiri
Ketika sepi memenjarai
Secangkir rindu menemani

Sebersit rindu merasai
dalam sebersit ingin hati
Wahai kupu merah ini

Hujan meresonasi
Kenangan 180 hari
Ku ingin dia kembali
Dengan senyum indah tiada terperi

Sudirman - Dalam kotak sepi  2018

Ciuman terakhir, terasa seperti tembakau
Aromanya pahit dan sedih
Besok, di kisaran waktu ini
Kira-kira dimana kau berada?
Kira-kira siapa yang kau pikirkan?

Kau akan selalu menjadi orang yang ku cintai
Walaupun suatu hari nanti, aku jatuh cinta dengan orang lain
Aku akan ingat ingat pada cinta
Yang kau ajarkan padaku
Kau akan selalu menjadi yang nomor satu
Ini masih merupakan satu lagu cinta yang sedih
Hingga ku bisa menyanyikan lagu baru

Waktu yang terhenti
Sepertinya mulai bergerak
Ada banyak hal yang tak ingin ku lupakan
Besok, dikisaran waktu ini
Aku pasti menangis
Mungkin aku akan memikirkanmu

Kau akan selalu ada di dalam hatiku
Akan selalu ada tempat di dalam hatiku untukmu
Ku harap aku juga punya tempat di dalam hatimu
Sekarang dan selamanya kau tetap nomor satu
Ini masih meruapakn satu lagu cinta yang sedih
Hingga ku bisa menyanyikan lagu baru

Kau akan selalu menjadi orang yang ku cintai
Walaupun suatu hari nanti, aku jatuh cinta dengan orang lain
Aku akan ingat ingat pada cinta
Yang kau ajarkan padaku
Kau akan selalu menjadi yang nomor satu
Ini masih merupakan satu lagu cinta yang sedih
Sekarang dan untuk selamanya...


By: Utada Hikaru - First Love

Sebagian hidup manusia berhubungan dengan kehilangan: kehilangan barang (entah kecopetan, entah lupa taruh, entah diberikan ke orang lain), kehilangan teman, kehilangan anggota keluarga, kehilangan pekerjaan, termasuk kehilangan kesempatan. Seolah telah digariskan, maka hingga ke ujung dunia pun, bila sudah saatnya kehilangan, ya, yang ada hanyalah kehilangan itu terjadi sesuai jadwal yang telah ditentukan. Terjadi dan bisa menimpa siapa saja. Kapan saja.

Menurut saya, itu dampak paling dahsyat dari sebuah kehilangan yang pernah saya rasakan.
Kehilangan membuat kita susah move on.
Kehilangan membuat kita sulit untuk merubah kondisi.
Yang paling parah, kehilangan membuat kita merasa kita ga pantas lagi untuk bahagia.

Sesabar dan setegar apapun seseorang, pasti jiwanya terusik ketika merasa kehilangan Memang tidak mudah menyandingkan kata ‘rela’ dan ikhlas’ dengan kehilangan yang kita hadapi. Tetapi bukan juga kita mesti larut dan tenggelam dalam kehilangan tersebut, ‘kan? Harus ada saatnya kita sadar dan berdamai dengan keadaan.

Ketika kehilangan, kita kadang tak mampu berpikir jernih dan menerimanya begitu saja. Namun pada akhirnya kita selalu dihadapkan pada hikmah-hikmah akan kehilangan tersebut. Tak jarang ketika seorang kikir kehilangan hartanya, ia akan segera introspeksi diri dan menyadari bahwa dalam hartanya ada hak orang lain. Tak jarang pula ketika seorang suami menyia-nyiakan istrinya demi hal lain, ia justeru akan segera sadar, menyesali dan memperbaiki diri pada saat sang istri tak ada di sisi, dst.

Banyak cara orang menghadapi rasa kehilangannya, mulai dari yang terpuruk dalam kurun waktu yang nggak masuk di akal, ada pula yang dengan tegar dan ikhlas, merelakan apa yang sudah terjadi. Seperti salah satu kalamullah dalam Al Qur'an: "Kun Faayakuun", apa yang Dia kehendaki maka terjadilah, kita sebagai manusia hanya bisa berdo'a dan berusaha, hasil akhir hanya Yang Maha Esa yang tahu

Sulit. Oleh karenanya jangan terlalu memanjakan perasaan. Selalu yakin bahwa Allah Swt tengah memberi bimbingan untuk kehidupan yang lebih baik. Dia tentu menyelipkan makna di segala peristiwa. Maka serahkanlah bagian dari skenario Tuhan tersebut dan berdoa semoga kita bisa segera melalui dan berdamai dengannya. 


To all yang baca, coba lah berdamai dengan kehilangan, karena sesuatu akan bergerak dari tiada menuju ada dan kembali tiada.. Ikhlas dan Sabar adalah senjata utama menghadapi keadaan dimana kita akan berhadapan dengan situasi yang kita tidak siap

Kurasa semua di dalam hati
kucoba berpaling agar ku bisa melupakanya
Tapi cinta terlahir dari hati
Hati inilah yang telah memilihnya

Fikiran hati terus berputar
Tak perduli ku lelah
Tak perduli ku sakit
selalu tertuju pada nya

Aku Ingin  bahagia
Ingin ku berontak dari duka
Ingin ku tersenyum sekali saja
Kenapa selalu siasia!

Wahai Hati
Lihatlah dunia?
Nikmati semua nya
Jangan Kau terlarut

Sudahlah aku pasrah
Ya Sudahlah Aku terima

Hai

Hai Masih inget gak ? heheh
Aku cuma lagi kangen doang..
Kamu pasti sudah bahagia ya sekarang
Tenang aja aku gak akan ganggu lagi kok
kalau di inget-inegt lucu juga
kita dulu pernah dekat benget
sampe akhirnya kamu berubah dan marah-marah nutup semua pintu
Disitu aku pernah galau dan sakit banget, sampe gak tau harus apa
Tapi
Aku sadar aku gak bisa apa-apa
Aku sadar gak bisa maksa minta kamu untuk kayak dulu lagi
dan bagaimana pun berusaha sekuat apa pun tetap sama
Kamu tetap diam dan diam
yah yang aku bisa hanya berdamai dengan keadaan
dan yang paling aku benci dan akui adalah
Aku kalah dengan keadaaan, kamu tau hal yang paling aku benci
adalah Kalah dan kehilangan
Dan terbiasa tanpa kamu
Maaf ya aku jadi orang yang nekat dalam perjuangan untuk dapetin hati kamu
sekarang kita berjalan dalam dunia yang berbeda
Maaf aku pernah ngusik kamu, menghancurkan semua kehidupan kamu
tapi aku gak pernah bisa berarti apa-apa walau sudah berusaha
Memberi semua yang terbaik buat kamu, yang aku dapat cuma rasa benci kamu
Seperti banyak cerita, yang aku cuma bisa bilang
TERIMA KASIH... UNTUK SEMUA PENGALAMAN DAN CERITA HIDUP yang luar biasa
Dan MAAF telah terus mengusik hidup kamu.
Semua akan terus ada dalam sisa hidup ku yang mungkin tinggal menunggu waktu
jujur aku tetap akan mencintai mu walau gak mungkin untuk bertemu kamu lagi
Aku akan terus mencintai kamu kemarin, hari ini dan esok

ini apa?


Pernah sakit tapi tak pernah sesakit ini

pernah cinta tapi tak pernah sedalam ini

aku ingin semua cinta mu untuk ku

Menangis tanpa air mata

Kisahku akan selalu berjalan. Entah itu hanya aku saja, atau bersamamu. Tak akan terhenti meski sesuatu menghalangi langkahku. Begitu pula perasaanku yang akan terus ada. Ntah itu hanya aku yang memiliki perasaan itu, atau saat kamu juga memilikinya. Dan tak akan terhenti hanya karna hati ini sendiri.

Hati ini selalu sepi. Sendiri tanpamu. Terasa gelap, bagaikan aku sedang berada di ruang kosong tanpa sebuah jendela dan pintu. Dan aku berharap ada lubang kecil di mana cahaya akan bisa menemukanku di dalam ruang ini. Aku berharap cahaya itu kamu. Karena tak ada seseorang yang menemaniku. Yang ada hanyalah kamu yang selama ini memenuhi pikiranku.

Aku bagaikan sedang berada dalam sebuah drama. Memerankan sebuah peran di mana aku menjadi manusia malang yang kesepian. Itulah aku. Aku sendiri. Namun, meski tanpamu, hidupku akan terus berjalan. Aku yakin semua akan baik-baik saja.

Kata-kata yang kamu berikan padaku, adalah motivasi yang kamu maksudkan agar aku selalu menerima apa yang sedang terjadi di hidupku. Dan aku tau, kamu pun bukan orang yang tak punya beban. Hanya saja, kamu pandai menyembunyikan semuanya.

Rahasia itu mahal. Tapi aku mau berbagi rahasiaku denganmu. Menceritakan kisahku yang tak akan berhenti begitu saja. Dan kamu begitu paham, yang berada dalam kisahku ini, aku dan kamu.

Keputusanku ialah tetap mencintaimu. Aku tak tau apa yang aku pilih ini benar atau salah. Tapi hati yang bicara. Aku tak tau hati ini akan membawaku ke mana, tapi aku yakin ia takkan pernah berbohong.

Apapun itu, aku meyakini sesuatu. Mencintaimu bukan sesuatu kesalahan dalam diriku. Namun itu adalah anugerah Tuhan, bagaimana cara Ia mengajariku cinta.

Dan akhirnya aku pun tau perasaan ini tak bisa di paksa. Atau hanya akan ada orang lain yang sakit dan terluka. Karena hati menyuruhku untuk tetap mencintaimu. Dan ini akan terus berjalan. Berjalan tanpa henti dan kisahku yang akan menceritakan perjalananku mencintaimu, mungkin ini akan terus aku bawa ya entah sampai kapan, seperti yang pernah aku jelaskan sebalumnya.. sampai tuhan menentukan sesuatu yang berbeda nanti nya.


Are U happy?

Setelah melewati perkara hidup yang luar biasa baru-baru ini, dalam perbincangan dengan seorang sahabat bertanya "Are U happy?" Pertanyaan tersebut singkat yang menurut ku sangat susah untuk menjawabnya, Memang gampang sih untuk berikan jawaban klise, ‘kebahagiaan kan kita sendiri yang tentukan’ – tapi rasanya bukan jawaban yang lahir dari hati. belajar dari pertanyaan tersebut banyak sahabat yang merasa tidak bahagia dengan apa yang dimilikinya.

Terkadang fikiran ini mengulang kembali segala memori dan kisah sedih yang pernah kita alami. Bukan, bukan orang lain yang membuatku sedih. Tetapi diriku sendiri. pernah Pikiran kita terpenuhi oleh prespektif yang kita buat sendiri setiap memikirkan apa yang dimiliki orang lain. Yang selalu keluar adalah sebuah pertanyaan, "Mengapa? Mengapa aku harus begini? Mengapa aku bukan dia?", terkadang kita belum tersadar kalau hal itu yang membuatku hampir kehilangan segalanya. kita hampir kehilangan iman. kita hampir melupakan rasa bersyukur yang harusnya kita panjatkan.

Beberapa pelajaran yang saya petik ketika menemani Bapak di rumah sakit, ternyata banyak orang yang lebih mengalami ujian yang lebih berat dari yang kita hadapi, ada yang harus cuci darah, ada yang lumpuh, ada yang geger otak karena bawa motor nabrak trotoar, disanalah saya memahami banyak orang yang mendapat ujian lebih dari yang kita alami, yang sebelumnya belum pernah terbayangkan.

Jawabannya sederhana, sesungguhnya hidup ini penuh dengan kebahagiaan. Masing-masing dari kita sudah Allah beri sesuai dengan kebutuhan. Hanya saja karena diri kita dikuasai oleh ilusi, ambisi dan berbagai keinginan. Selalu merasa ingin seperti orang lain. Hingga lupa mensyukuri nik’mat yang Allah beri. Tak terasa bahagia itu hilang dari diri kita. Dan yang ada hanya mengeluh dan mengeluh.

Tidak ada kesedihan dalam hidup ini, yang ada hanya kita menggunakan sisi melankolis untuk melihatnya. Tidak ada jalan buntu di hidup ini, yang ada hanya jika kita sendiri yang membatasinya, Berhentilah menyalahkan diri. Itu sudah masa lalu. Beginilah hidup, kau hanya harus mengikuti arus, dan menikmatinya. Banyak saran yang sampaikan bahwa bahagia ada dalam keputusan kita; ketika kita mulai bersyukur; ketika kita mampu berkata ‘cukup’; ketika kita ‘sudah selesai dengan diri sendiri’; atau ketika kita mampu mengendalikan pikiran kita hingga melihat sesuatu yang buruk dari sisi yang baik/positif. Banyak juga yang percaya bahwa bahagia itu sederhana; saat bisa mengerjakan tugas tepat waktu, saat bisa mentraktir diri sebuah es krim setelah kerja keras.

Hidup ini tidak ada masalah yang sulit, hanya saja kita belum berani menghadapi. Kadang kita terlalu takut untuk memulai padahal kita hanya sebatas mendengar cerita orang. Hidup ini tidak ada tempat yang gelap, hanya saja tempat yang kita lalui belum kita terangi. Lalu mengapa tidak kita putuskan untuk meneranginya, Oleh karena itu, tersenyumlah, karena setiap masalah yang terjadi padamu ada campur tangan Tuhan didalamnya dan ada rencana indah yang disiapkanNya untukmu lalu Terima dirimu sendiri apa adanya.

Untuk mu, Wanita yang tidak mudah untuk ku jumpai, percayalah aku tuliskan ini memang untuk mu. Cinta .. Lima huruf yang mampu membuat seluruh hidupku berubah. Hidup yang dulunya hitam putih, namun setelah aku mengenal cinta, hidup ini berubah menjadi berwarna. Cinta juga yang membuatku patah hati, sedih, dan kecewa.

Jujur aku sayang padamu, namun apalah daya aku hanya bisa menjagamu dari kejauhan. Karena aku tersingkir oleh orang-orang yang lebih bisa membuat kamu bahagia. Terkadang ada saat dimana aku harus menghadapi semua dengan sendiri, meski hati menangis tak ada pilihan lain selain berusaha tegar dan keadaan memaksaku harus kuat meski sebenarnya aku tak mampu.

“Jika kau tak mengizinkanku menjadi pengagumu, jangan biarkan bayangmu bermain dengan imajinasiku. Karena sukar untuk kumengukir tawa dalam genangan air mata”

Disaat kau pergi aku akan menjauh, dan jangan pernah berpikir aku akan membencimu, karena sesungguhnya aku tahu kebahagiaanmu bukan padaku. Biarkanlah rasa ini tetap untukmu. Bilamana disaat kamu diasingkan dan dijauhi semua orang carilah aku. Karena aku akan selalu ada untukmu. Mungkin aku ditakdirkan buta, buta untuk melihat yang lain selain dirimu. Namun aku sadar kita tak bisa bersama, tapi aku rela patah hati agar bisa bersamamu selamanya. Berharap bisa memilikimu yang tak mungkin aku miliki adalah sebuah harapan penuh kesia-siaan.

Tak ada manusia yang tak punya masalah. Jika aku terlihat selalu bahagia itu karena aku mampu menyembunyikan luka dan tangis. Sabar itu menyakitkan, diam itu menyiksa, berbicara pun percuma. Menyayangi kamu apakah harus sesakit ini. Namun aku selalu berpikir apapun yang terjadi dalam hidupku, selalu ku berkata Tuhan itu baik.

“Hujan tak pernah tau membasahi apa, tapi air mata tahu ia jatuh untuk siapa”

Hatiku kini luluh lantak dan hancur berkeping-keping, tak mampu terobati lagi. Hatiku terlanjur sakit dan kecewa atas ulahmu yang selalu bersikeras mengabaikanku. Namun ku tahan air mata ini yang tak mampu terbendung lagi. Ku tahan agar tidak meleleh dipipi ini, sebab ku tak mau menangis melihat kenyataan ini.Ku lapangkan dada ini meski ku tahu aku tak mampu, ku coba tuk selalu tersenyum. Selalu terlihat ceria, meski dibalik itu sesungguhnya hatiku sangat rapuh.

Bibirku tak mampu berucap tiga kata kata untukmu yaitu “aku cinta kamu”. Bagiku kau terlalu sempurna untukku. Mencintaimu adalah anugerah terindah dalam sejarah hidupku. Aku hanyalah insan biasa yang bermimpi akan cinta, berkhayal akan bahagia bersamamu. Selalu ku sadari sesungguhnya disekelilingku masih banyak hati yang tulus dan mengharap cinta dariku. Namun sejujurnya aku tetap tak akan pernah bisa berpaling sedikitpun darimu.

"Semoga tidak ada lagi persinggahan setelah kamu, yang berarti kamu adalah tempat pengakhiran dalam hidup"

Tidak ada manusia yang dapat mengetahui rahasia Tuhan mana lagi yang akan kita jalani pada perjalanan hidup kita yang selanjutnya. Banyak diantara kita yang terkadang masih belum bisa menerima bila apa yang kita usahakan hasilnya tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Belum lagi kecewa dan keterpurukan yang harus diterima ketika kita mendapati kegagalan setelah perjalanan panjang dan perjuangan berat yang dilalui untuk sekedar bertahan. Memang rasa sakit tak mudah untuk disingkirkan, terlebih lagi sakit hati yang menyayat karena kita harus mengakhiri hubungan dengan kekasih yang kita cinta.

Betapa sakitnya selama ini perjuangan dan jerih payah yang aku lakukan sia-sia begitu saja. Mimpi dan masa depan yang telah ku bayangkan hilang begitu saja bersama lenyap memori ku bersama denganmu. Tidak bisa dipungkiri memang jika melewati fase ini adalah bukan suatu hal yang mudah, dan juga kini aku harus melewati fase ini seorang diri tanpa adanya peluk dan semangat dari dirinya lagi.

Huh... Ya tetapi setelah sekian waktu tidak bisa menerima dengan keadaan ini aku pun menyadari banyak hikmah yang kupelajari dari kebersamaan itu, aku jadi banyak bersukur tentang kehidupan ku, aku belajar menjadi manusia kembali yang bisa sakit hati mungkin aku yang dulu adalah manusia egois tingkat dewa, karena merasa semua bisa kudapatkan dengan mudah.

Akupun merasakan sensasi rasa jatuh hati, belajar mengalami kegagalan sebuah kata yang sangat tidak bisa kuterima, belajar bernegosiasi, dan yang paling berat adalah belajar bersabar dan mengalah dengan keadaan, dan meyakini apapun yang di perjuangakan jika Allah tidak mengijinkan semua adalah sia-sia.

Dan saat ini fase yang paling berat dalam pelajaran ku adalah belajar untuk ikhlas melepaskan, walau kalau mau diturutin aku masih sangat mencintai dengan sangat. sebelumya aku berusaha meyakinkan mu tetapi hati mu malah tertutup untuk ku, oh iya aku juga belajar tersakiti, mungkin selama ini aku banyak menyakitin orang yang aku cinta, sudahlah saat ini aku sudah pasrah dengan nasib yang ada. Seperti aturan kehidupan semua dari tiada, menjadi ada lalu kembali ke tiadaan, tidak ada hal yang abadi. Suatu saat jika pemilik diri dan hati berkata selesai aku tidak bisa berkelit walau hanya lima menit.

Kalau di bilang banyak hikmah dan kisah kehidupan yang tidak ku ketahui sebelumnya mengenai perpisahan, Hidup seorang diri, kekurangan, hal-hal gaib, disepelekan, itulah Hikmah besar yang akan diberi Allah Kepadaku. Walau aku tidak berhasil membuat mu yakin untuk ke arah yang serius dan takdir harus terselesaikan saat ini, Insya Allah aku belajar menjadi Ikhlas. "Terima Kasih CInta Untuk segala" seperti kutipan lagu Afgan terimakasih atas waktu yang pernah kita jalani bersama.

Lalu apa selanjutnya, maka kita akan menjalankan waktu di dalam dunia kita sendiri-sendiri, Tapi aku akan tetap menyebutmu dalam doaku, dan aku akan selalu membantu mu dari belakang layar, karena yang kuinginkan adalah kebahagian mu, Semoga Allah selalu melindungi mu, menjagamu, memberi mu rizki ya sayang, dan aku ucapkan Allhamdulillah atas sebuah kisah yang Allah takdir kepadaku... Insya Allah Aku ikhlas...

Maaf maaf maaf.

Maaf jika cintaku memaksa mu mencintaiku
Maaf jika aku terlalu mencintaimu..
Maaf jika aku terlalu memaksa ingin bersamamu..
Maaf dengan semua kekuranganku aku masih tetap merasa pantas mendampingimu..
Maaf maaf maaf...

Maaf jika aku terlalu keras kepala untuk menyerah..
Maaf jika meskipun terus menangis meski dalam diam aku tak pernah pergi..
Maaf jika cintaku memaksamu mencintaiku..
Maaf maaf maaf...

Maaf jika sakit ini tak merubah hatiku...
Maaf jika air mata ini tak melunturkan cintaku..
Maaf jika dinginmu tak mendinginkan rasaku....
Maaf maaf maaf...

Aku terlalu keras kepala untuk berhenti mencintaimu.. dan kamu terlalu keras hati untuk luluh..
mungkin hingga suatu saat nanti akan ada salah satu yang hancur..
Ego mu.. atau cintaku.. 

Teringat nasihat guru ngaji ku "Jika ingin hidup bahagia, kamu harus bisa menjalani kehidupan ini dengan sabar dan ikhlas. Ya, banyak orang sulit untuk bersikap ikhlas tentang segala apapun yang telah diterimanya. Biasanya, mereka merasa sangat kecewa ketika apa yang diinginkan tidak menjadi kenyataan." Ikhlas itu merelakan yang sudah pergi darimu. Karena yang akan pergi akan tetap pergi meskipun kamu akan barusaha untuk menahan kepergiannya.

Seperti kamu seseorang yang aku cintai dengan sangat tetapi selalu berusaha pergi dan menjauh, karena aku tau kamu pun menyangi aku dengan sangat, kamu peduli tapi kamu takut untuk mencintai aku, sehingga kamu memilih pergi karena kamu takut mengakui kamu pun sangat menyangi aku.

Tetapi sesuatu yang dipaksakan memang hasilya tidak baik, maka pergilah ketika kamu berkata pergi saat ini hanya doa yang aku panjatkan untuk kamu disetiap malam ku, karena kamu pernah bilang untuk mencintai kamu maka kamu harus ikhlas melihat yang di cintai itu bahagia, lagian ketika aku berfikir usiamu bukan belia lagi, jika kamu tidak mendapat sekarang maka usia mu akan lewat maka kamu akan menghadapi kehabisan usia.

Maka pergilah kalau itu bisa buat kamu bahagia, sudahlah jangan pedulikan apa yang aku lakukan, mau aku tulis status melow, atau tulisan-tulisan yang menuangkan semua cerita tutuplah matamu, maka pergilah berlalu, aku pun akan melakukan hal yang sama ketika kamu membuka komunikasi maya pun ada sebagian hatiku melarang berkomunikasi dengan kamu, walau sebagian lagi masih menginginkanmu. Maaf kemarin aku putus komunikasi kita, karena aku tidak mau berdebat lagi sayang.

Capek, lelah yang aku rasakan, yang berujung menurunya kesehatanku, dadaku jadi terasa sesak, tulang-tulang ku sakit semua, dan aku jadi gampang lelah, seperti tidak ada semangat hidup, maka Pergilah biarakan aku memulihkan sakit fisik dan hati ku, sudahlah ini semua salahku sendiri aku tak akan menyalahkan kamu sayang, kamu mahluk paling suci dan kamu tidak pernah bersalah sedikitpun akan hal ini, puaskan egomu sayang, aku tak akan melakukan apa-apa aku hanya akan memandang mu pergi dan terus mendoakan mu.

Dua bulan ini aku sedang berusaha belajar untuk Benar-Benar Bisa Menerima Kenyataan Bahwa Yang Hilang Dan Yang Pergi Memang Bukan Ditakdirkan Menjadi Milikmu, Karena sangat sulit untuk merelakan yang pergi dan mengikhlaskan yang hilang. Sedangkan kamu sangat menginginkannya. ketika FInished is the end sudahlah aku belajar menjadi ikhlas karena aku bukan orang suci seperti yang pernah kamu bilang, karena aku tidak pernah bisa mengerti kamu, karena aku tidak pernah bisa membuat kamu nyaman

Ya Allah kalau mungkin maka hilangkanlah rasa sakit ini, peluk aku kali ini karena banyak nya masalah yang datang bertubi-tubi. semoga ini hanya ujian kenaikan tingkat ku. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada Engkau dari kegelisahan dan kesedihan. Aku berlindung kepada Engkau dari kelemahan dan kemalasan. Aku berlindung kepada Engkau dari sifat pengecut dan kikir. Dan aku berlindung kepada Engkau dari lilitan hutang dan kesewenang-wenangan manusia. Amiin

Demi tuhan aku tahu tidak seharusnya kukatakan ini padamu aku tidak bisa memilih kepada siapa hatiku harus kujatuhkan, hatiku menjatuhkan pilihan pada kamu. Bagiku, mencintaimu adalah proses paling indah yang tidak pernah ku pahami bagaimana bisa terjadi.

Aku pikir ini hanya proses sementara yang akan berakhir secepatnya, tapi lagi-lagi aku hanya manusia bisa, aku tidak punya kendali penuh atas hatiku. Maka kunikmati waktu-waktu bersamamu, kunikmati segala kebahagianku yang bersumber darimu, senyummu dan canda tawamu, kesedihanmu dan amarahmu, kelelahanmu dan semangatmu, dirimu sudah seperti mengalir deras didarahku. Yang aku tahu hanya aku bahagia ada didekatmu, meskipun hanya didekatmu, tidak dihatimu.

Kamupun sudah memintaku untuk mengubur dalam-dalam perasaanku padamu, sudah jelas kamu tunjukkan padaku bahwa bukan aku yang kamu inginkan, bukan aku yang ingin kamu sebut didalam setiap doamu, bukan aku. Bukan aku.

Tapi sungguh, maafkan aku kali ini. Kamupun tidak punya kendali atas hatiku, hatiku yang telah memilihmu. Aku berani bertaruh seluruh hidupku, bahwa aku akan terus mencintaimu meskipun kamu abaikan aku lagi dan lagi. Maka berhentilah menyuruhku membuang rasa ini, berhentilah menyuruhku pergi, berhentilah mengatakan bahwa kamu tidak menginginkanku, karena itu semua hanya sia-sia. Hatiku sudah menetap padamu.

Kamu akan tetap mengalir di darahku, aku akan menikmatinya mencintaimu sendirian, aku akan selalu jadi pemujamu, bahkan aku tidak akan menyerah menyebutmu didalam doaku, barangkali tuhan akan iba pada hambanya ini dan mengijinkanmu untukku. Aku tidak akan berhenti mencintaimu.

Cukuplah kamu tahu aku tidak akan berhenti mencintaimu, cukuplah kamu tahu akan selalu ada tempat untukmu bersandar, akan selalu ada.

Demikianlah hidupku akan kujalani, jangan khawatirkan aku, karena mencintaimu sudah seperti candu untukku, sudah seperti bernafas untukku, tanpa melakukannya, mungkin aku akan mati, tenanglah saja sayang.


Aku berusaha
Hidup dengan bayang-bayang seseorang..
Aku  egois?
Karna menuntut kau memiliki rasa,

Aku tak bisa berhenti menyalahkan malam,
Hati ini seperti batu,
Akupun sesak mengingatmu

Masihkah aku berhak atas satu harapan
berharap itu kamu..
Sudah kukatakan,.
Jangan pernah sedikitpun berpikir..

apakah aku baik-baik saja tanpamu,
Aku tidak pernah, akan baik-baik saja.
Karna aku tak bisa berhenti mencintaimu,

Aku tak bisa berhenti mencintaimu,
Aku takkan berhenti berharap,
Aku takkan berhenti mencintaimu,
Aku takkan berhenti,
Karna aku tak bisa..

Mencintai itu saya rasakan seperti memberikan semua apa yang terbaik yang kita mampu untuknya, tanpa keluh kesah tanpa berharap kembali Bahagia melihat orang yang kita cintai bahagia. Senang merasakan orang yang kita sayangi merasa senang.
Dan semua ini ga mudah untuk dilakukan.Karena tidak ada cinta yang tidak berharap kembali.

Setelah mencintai pasti kita berharap orang yang kita cintai itu membalas cinta kita. Berharap dia juga memahami hati dan perasaan kita, sehingga cinta tidak seperti bertepuk sebelah tangan. Berharap bahwa semua yang telah dilakukan pada nya memberikan makna.Namun juga tak ingin dikecewakan dan tak ingin di sakiti.

Menjadi seseorang yang tidak dianggap memang tidak enak. “Apakah ada yang salah dengan diri saya, sampai dia enggan memperlakukan saya sebagaimana mestinya”. Apakah cinta seperti ini akan membuahkan kebahagiaan yang abadi. Mungkin ga ya? Terkadang, beberapa orang tidak menyadari seberapa banyak yang sudah kita lakukan untuknya sampai kita berhenti melakukannya.

Temanku yang sering mendengar cerita ku yang sulit melupakan mu, mungkin merasa jenuh karena aku tak pernah berhenti bercerita tentangmu, tentang betapa sulitnya aku melupakan dan pergi darimu, lalu beberapa dari mereka bertanya “sampai kapan kamu akan seperti ini?”

Aku hanya bisa menjawab “entahlah aku pun tak tahu”

Iya aku benar – benar tidak tahu sampai kapan aku harus seperti ini, terbelenggu pada sebuah kenangan yang setiap detiknya membunuhku secara perlahan. Aku tidak tahu sampai kapan kenangan tentang mu, tentang kita akan benar – benar hilang, aku tidak tahu sampai kapan aku bisa memiliki cerita baru, dengan orang yang baru dan lebih indah.

Pergi darimu dan melupakan mu bukan itu yang aku inginkan, bahkan tak pernah ada dalam benak ku jika aku harus kehilanganmu. Kenapa kau memberikan ku kenangan yang begitu banyak, jika pada akhirnya kenangan itu hanya menjadi luka dan memberikan rasa sakit, mungkin kau bisa dengan mudah melupakan aku, melupakan tentang kita begitu saja tetapi tidak dengan ku. Aku harus menjadi seorang yang pesakitan setiap kali harus mengingat semuanya. Mungkin secara teori melupakan seseorang dengan tahap – tahap tertentu itu mudah, mudah sekali. Tetapi saat semuanya harus diperaktikan dengan nyata rasanya sulit sekali.


Untuk kamu yang tak pernah merinduku
Meski rasa ku tak akan sama dengan yang kau rasakan
Aku berharap kau bisa merasakannya
Bahwa aku tlah menjatuhkan hatiku ditempat aku memulai

Mengawali kisah cintaku dengan indah
Meski aku sadar ini hanya anganku
Meski aku takan pernah tahu akhir dari kisahku

Dan biarkanlah aku mencintai mu dengan sederhana
Walau hanya dalam diam mu
Biarkanlah semua rasaku kepadamu mengalir apa adanya
Tanpa tahu kemana akan berlabuh

Memang sakit hatiku mencintaimu meski kau tak pernah mencintaiku
Tapi biarlah rasa sakit ku menjadi indah yang tiada tara
Karena mencintai mu adalah indah bagiku


Mestinya kau mengerti
Saat pertama kali
Kala ku kecup bibirmu
AKu bukanlah orang suci

Bukalah matamu berpalinglah dari diriku
Benamkan semua mimpi-mimpimu
Jujur pada hati masih banyak cinta menantimu
kamu adalah wanita singgle yang cantik diri

Mohon kau tinggalkan aku
Tak usah kau harap lagi
Karna cinta untukmu palsu
Karena aku bukan orang suci

tak perlu lagi sesali
Anggap tak pernah terjadi
Saat tangan ini memeluk mu dengan erat
ingat aku bukanlah orang suci

Maka Benci lah aku dengan muakmu
Lupakan aku karena banyak yang lebih sempurna
Karena aku tahu kamu tak pernah cinta aku
Carilah orang suci yang menurutmu sempurna
Karena aku bukan tipe mu dan aku bukan orang suci
Aku hanya mengingkan kebahagian mu maka cari lah orang sucimu

Masalah muncul satu persatu, semakin dalam hubungan ini semakin dalam, semakin banyak permasalahan yang hadir.. inikah ujian mu ya Allah. “Alhamdulillah aku difitnah, itu ucapan yang seharusnya kita ucapkan saat kita difitnah”, begitu kata guru ngajiku dengan wajah teduh dan penuh senyum.

Aku tentu saja tersenyum mendengar ucapan itu.  Aku membayangkan betapa beratnya mengucapkan kalimat itu saat kita benar-benar sedang difitnah. Harus bersyukur saat sedang difitnah ? Rasanya agak tidak masuk akal.

Bagaimana lidah mulut seseorang itu mudah sekali terlontar dan menyakiti perasaan orang lain. Seperti yang pernah aku alami lebih baik mana tajamnya pisau atau tajamnya lidah? Jika tajamnya pisau kita terluka dan masih bisa disembuhkan, sedangkan tajamnya lidah/ucapan? Sekali ucapan itu menyakiti hati maka tak akan obat yang mampu menahan rasa sakitnya. Pada saat saya sedang dalam keadaan yang sepatutnya saya untuk lekas bangkit dan kembali bersemangat dari keterpurukan ini.

Apalagi ditambah dalam posisi yang terjepit dan saat difitnah kita tidak bisa membela diri, walaupun kita sudah berusaha untuk menjelaskan dan meminta penjelasan atau menjelaskannya sebenarnya apa yang menyebabkan masalah tersebut ada.Ingatlah bahwa ada hikmah di balik setiap fitnah dan tuduhan yang kita hadapi. Sebenarnya Allah menrencanakan hamba-Nya kembali kepada-Nya. Mengadu kepada-Nya. Karena sebelumnya ini mungkin semakin jauh, lalai dan lupa kepada-Nya.

Aku bingung ketika kamu bilang aku mengirim SURAT untuk ayah mu, dan aku tidak melakukan hal  Sayang kamu tau, ketika aku diam dan tidak membalas bukan berarti aku mengakui kesalahan ku, itu semua karena ketidak mengertian ku tentang hal ini, ketika aku mencintai mu yang mau kulakukan adalah mengangkatmu sayang, ingat janji ku sayang aku mau kamu sejajar dengan orang lain, aku tidak ingin kamu rendah diri.  Jadi kepada yang mengirim surat kepada bapak, dan kepada kamu yang aku sayangi, aku hanya berkata Alhamdulillah Aku di Fitnah...

Saat ini yang bisa ku lakukan hanya menahan diri agar suasa tidak bertampah panas, aku akan diam dan terus berdoa kepada Nya agar badai ini cepat berlalu, aku ingin kamu tau sayang betapa rasa sayang ini tidak akan pernah pudar, aku terlalu mencintaimu dari hatiku yang paling dalam, tidak ada niatku untuk menerormu sayang, aku ingin membuatmu nyaman aku ingin hadir di setiap hidupmu membantumu, karena kamu adalah wanita yang aku pilih dan aku cintai dari dalam hati.

Yang aku akan lakukan adalah membuktikan bahwa aku tulus mencintaimu, tanpa ada pamrih, tanpa ada maksud jahat ke kamu, seperti yang pernah kita lalui beberapa waktu ini. benar kata guru ngajiku setiap hidup tak akan pernah ada yang mulus, setiap hidup pasti ada masalah, dan semakin banyak masalah makin membuktikan bahwa cinta itu ada. Yang perlu kamu tau aku kan mencintaimu kemarin, hari ini dan esok.


 "Halo, diriku..
 Apa kabarmu saat ini?
 Apakah kamu masih sosok yang sama?
 Sosok berkepala batu dengan ego yang selalu memenuhi udara?
 Semoga saja tidak lagi."

Bagaimana kabarmu? Masih cukup sehatkah untuk berpikir optimis? Masih jernihkah matamu menatap masa depan yang lebih positif? Aku harap iya, karena jika tidak maka sia-sialah aku bertahan hingga kini. ini aku dirimu ingat kamu harus bahagia, karena kamu memiliki banyak sahabat dan orang yang meyangi mu.

Sudahlah setiap orang pasti pernah menjalankan masa sulit, ingat ada aku dirimu yang akan membimbing mu, ingat kan betapa banyak waktu yang sudah kita lewati bersama, dan kenyataanya kamu dan aku dirimu sendiri berhasil menjalankan hingga kini kita berhasil, ayolah kamu wahai diriku sendiri tersenyumlah... bahagialah... ingat pernah ada masalah yang lebih berat yang pernah kita lalui bersama... bersabarlah diriku.. serahkan kepada Sang Pencipta semua masalah pasti ada jalan keluarnya.

Dear kamu , sang Aku di masa depan, cerita yang ingin ku muat begitu banyak. Hal-hal yang mungkin nantinya kau akan lupa, tapi aku tak punya cukup tinta dan tenaga untuk menuliskannya. Lagipula, jika kau melupakannya kurasa itu adalah pilihan yang kita buat bersama, karena yang tersisa cukup berharga untuk kita jaga. Tapi aku di masa depan, baiknya pilahlah dengan hati-hati apa yang hendak kau lupakan. Karena tak semua kisah sedih itu tidaklah berguna hingga harus dihapus. Bagaimanapun juga, setiap kejadian membentuk pribadi kita hingga sekarang bukan?

Terakhir, aku yang nantinya menjalani mimpiku, aku berharap surat ini akan kau baca dalam senyum. Menganggap bahwa ini hanyalah kenangan masa lalu di tengah keputusasaan untuk menginginkan pribadi yang lebih baik. Kuharap, kau membawa diri kita jauh menuju kebahagiaan, dan kuharap mimpi-mimpi yang kurajut bisa kau nikmati dalam masa tua yang indah.

Aku mencintai diriku, masa lalu, dan mungkin kau di masa yang akan datang. Maka ku harap kaupun begitu, hingga mampu menjaga diri kita. Tetaplah semangat, dan yakinlah apapun yang terjadi matahari akan tetap terbit, jadi melangkahlah tanpa takut. Jangan menyesal terhadap keputusan apapun yang kau ambil, tapi hadapilah semua konsekuensinya. Maka itu berpikirlah dengan hati-hati jangan terburu-buru, waktu tak pernah mengejarmu itu hanya ketakutanmu yang menuntut.

Dan aku di masa yang tak bisa kubayangkan, terimakasih karena sudah bertahan

Kuputar lagu kesukaan mu "Seandainya dapat kau rasakan Kejam.. kejamnya dunia Tiada lagi kehadiran Untuk apa ku disini ,Menjerit dan menangis, Pilu dan derita
Merintih dan berdoa Dimanapun berada oh.. duniaku yang fana.." Larut aku dalam kepedihan mengingat kemari sore aku kerumahmu untuk meminta maaf karena keisengan ku mengirim makanan dengan mengurangi ongkosnya hanya untuk membuatmu berbicara kepadaku.

Tapi apa yang terjadi aku tidak tahu kenapa terjadi penolakan dari orang tua mu untuk memberi kesempatan aku untuk berbicara, oh pedihnya... Ujian apa lagi ini, ada apakah ini aku tidak paham dan aku tidak mengerti mengapa seperti ini, apa kesalahan ku sefatal itu... berikan aku penjelasan aku tidak mengerti aku bingung sumpah aku tidak mengerti.

Kuucapkan Innalillahiwainnailaihirojiun kupasarahkan pada mu ya Rabb, sekuat apa pun aku mencoba ketika palu takdir telah diketuk, siap tidak siap, mengerti atau bingung semua harus terjadi, tetapi kali ini duka ku teramat dalam, yang aku sesali hanya mengapa tidak ada penjelasan atas semua sikap kamu dan keluargamu, apa salahku, tapi sudahlah semu harus berakhir semua harus usai dalam kebingungan ku, ku pasrahkan pada waktu yang mungkin dapat menjelasakan kenapa. yang aku sadari Manusia tidak selamanya diberi kesempatan oleh Allah untuk bersama orang yang dicintainya. Suatu saat nanti Allah akan menakdirkan hamba-Nya merasakan perpisahan, ya mungkin ini sudah saatnya.

Jujur aku tidak bisa terima, aku butuh alasan, sehingga kutemui guru ngaji ku untuk mencari tau semua ini, beliau berkata mungkin ada hasutan-hasutan tidak jelas kepada dia dan orang tua nya, "yang sabar ya nak" ucap guru ngajiku, "perbanyak istigfar dan wirid, berikan hatimu makanan yang bergizi dengan wirid mu. mungkin ini ujian kamu untuk naik kelas nak" sebuah kalimat singkat yang membawa ketenangan kepadaku, mungkin aku lupa kepadaNya, sehingga inilah teguran kepadaku.

Apapun Akhirnya Yang Kamu Dapatkan, Berbahagialah Selalu Karena Aku Tidak Pernah Memintamu Untuk Pergi Dari Hatiku, Kalau ada waktu mendekatlah akan ku ceritakan tentang hujan yang tak pernah berheti pada mataku semenjak satu bulan ini, kepedihan yang berlarut dalam diriku, lupakan jika semua itu tidak berarti bagimu. tapi satu yang pasti seperti dari awal aku akan tetap mencintaimu kemarin, hari ini dan esok, meski dengan cara yang berbeda kali ini.

Tetaplah jadi kupu merah yang cantik, terbang dan hiasi dunia yang indah ini, angin tetap akan menyayangi mu kupu merah ku...

Ini untuk kau, dia ataupun mereka yang sedang berlomba menulis cerita di lembar kisah hidupku. Hentikanlah itu semua, jangan buang waktumu menjadi pena untuk menuai tinta di lembar baru ku. Karena aku belum bisa menyisihkan halaman agar kau bisa membubuhkan tinta dari warna penamu.

karena hati ku sudah terbang barsama sayap kupu merah, memori Jauh sebelum aku pergi atas permintaannya, ada sejuta bahagia yang tak mungkin mampu ku ungkap. Saat aku bersamanya, ada sejuta mimpi yang teramat dalam terbenam dalam anganku. Walau ku tau, aku tak kan mampu menggapainya. Seperti katanya, karena ku ragu?

Dan sepertinya, telah cukup banyak ku tulis, telah cukup dalam hati ini teriris. Namun cinta untukm kupu merah terus bertahan. Di sekeping sisa hati ini pun cinta untuknya pun masih kurasakan sampai kini Terima kasih untuk kisah yang sempat terukir kupu merahku sayang.  Sebab yang ku harap bukan ribuan kata. Namun nyata cinta tuk hadirkan bahagia.

Genggamlah semua rasa yang kau punya,simpan dan biarkan ia berkembang di dalam dada. Hingga ketika waktunya tiba, rasa itu akan menerima tempat yang selayaknya. Rasa itu akan tumbuh sempurna dan lebih baik dari sebelumnya.

Sudahlah berhenti tak usah banyak bicara cinta atau apapun namanya, biarkan semua itu Allah yang mengatur dan mengurusnya.

Percayalah, suatu saat aku, kau,dia, ataupun mereka akan menemukan cerita yang paling indah se-alam semesta dengan atau tanpa adanya kita sebagai pemeran utama, karena Allah adalah sebaik-baiknya penulis skenario yang paling sempurna.

Kebodohan sekalipun adalah bagian dari perjuangan, lalu apakah akan selalu berjuang untuk seseorang yang tidak pantas untuk diperjuangkan hingga selalu menjadikan diri kita bodoh? move up hidup tidak hanya bercerita tentang kesedihan Kita pun berhak untuk bahagia.

Kesabaran, satu kata yang selalu menjadi motivasi dalam hidup , pengalaman hidup yang membawa  pada titik ini dimana saya mampu melewati masa sulit yang penuh dengan air mata namun tidak lagi terurai setelah  berfikir bahwa harus menghentikan suatu kebodohan .

Pernah kamu merasakan hujan dan panas bersamaku? tentu saja pernah, pernah kamu merasakan kesulitan dalam keuangan bersamaku? ya itu pun pasti dan pernah aku melewatkan moment indahmu tanpa secuil surprise untuk membuatmu tersenyum dihari itu? tentu saja tidak, namun apakah kamu tau dibalik semua itu? dibalik senyuman indahmu ada sebuah perjuangan dari seorang  bodoh yang sangat begitu mencintaimu namun dia lupa bagaimana mencintai dirinya .

Namun, cacian, pengacuhan, itu balasan atas semua sikapku. Namun aku selalu percaya akan kuasa tuhan dan apa yang terjadi adalah atas kehendak-Nya. Aku pernah terluka sebelumnya olehmu namun kesabaran yang menghantarkan aku untuk memberikan kesempatanpada rasa penyesalan seseorang, namun tidak pernah terlintas dalam benakku akan terjadi lagi

Aku berhenti berjuang setidaknya aku pernah melakukan perjuangan soal hasil hanya Allah yang punya kuasa...

Cinta itu sederhana, ego yang membuatnya tidak sederhana.
  

Cinta adalah sebuah seni, love is an art. Seperti hidup juga sebuah seni. Jika kita ingin mempelajari bagaimana seni mencinta, sebaiknya kita juga menggunakan proses yang sama saat kita mempelajari sebuah seni.

Cinta bukan sebentuk benda yang dapat dilihat simetris, kanan-kiri. Cinta selalu melibatkan 2 pihak yang berkepentingan dan memiliki kepribadian yang berbeda. Memandang cinta sebagai bentuk benda adalah sia-sia dan melelahkan.

Tetapi mungkin itu jawaban mengapa sedikit orang yang benar-benar ingin mempelajari seni mencinta, meskipun mereka gagal mencinta, meskipun mereka memiliki gairah akan cinta, meskipun mereka haus akan cinta.

Hampir semua hal di dunia ini dianggap lebih penting untuk dipelajari daripada cinta, seperti kesuksesan, uang, kuasa, ilmu sains, pekerjaan, kehormatan, bahkan anak. Hampir semua energi kita gunakan untuk belajar meraih ilmu-ilmu tersebut tetapi tidak ada yang menyentuh seni mencinta.

Seni bercinta iya banyak ilmunya, tetapi bercinta tanpa mencinta itu hampa rasanya.

Mencinta seseorang adalah memberikan diri kita dengan utuh kepadanya tanpa kehilangan diri kita.

Sehingga bila kita tidak memiliki diri kita maka tak akan mampu kita mencinta orang lain.

Miliki dulu diri kita, cintai diri kita, ini bukan tentang egoisme, ini tentang daya kita memberikan hidup pada jiwa kita untuk secara mantap bertanggungjawab penuh dengan segala keputusan yang kita buat, menerima utuh kelebihan dan kekurangan kita, konsekuen dengan perkataan dan berani mengambil sikap sesuai nilai yang kita anut dan bertanggungjawab terhadap lingkungan sosial. Itulah esensi dari rasa mencinta ke diri sendiri.

I love myself, I love being myself, I love this world I live in and I take responsibility in everything I step in this world.

Itulah cinta kita pada diri kita.

Berikan itu pada orang yang kita cinta, berikan gairah hidup, pemaknaan diri tanpa memaksa, pemahaman utuh kita tentang dunia, ketelanjangan kita mengenai dunia kita. Tanpa harus kehilangan diri kita sendiri.

Ia juga  memberikan dirinya pada kita. Tanpa kehilangan dirinya.

Hatiku dan hatinya menyatu dan melebur jadi satulah… sehingga terjadi We Love Us, We love for being Us, We love the world we live in, and we will take responsibility in everything we step in this world.

Cinta itu memberdayakan satu sama lain, membuat satu sama lain berkembang pada titik maksimal kehidupan dan tetap saling menautkan hati. Itulah esensi seni mencinta.

Cinta bukan memperdayakan dengan sebatas “jemput aku”, “tolong aku”, “aku akan bunuh diri jika kamu tidak menurutiku”, “aku marah kamu tidak datang”. Itu bukan cinta, itu egois.

Buat apa saling cinta jika hanya saling menyakiti ?  Itu bukan cinta, itu penyiksaan dengan pura-pura mengatasnamakan cinta.

Pengorbanan juga bukan cinta, itu ego. Buat apa kita memberikan diri kita dan kehilangan diri kita hanya untuk membuktikan bahwa aku habis-habisan untukmu lalu aku mati… Itu ego. Itu bukan cinta. Itu bentuk keinginan untuk diakui yang sudah pada titik habis.

Saling mencinta adalah saling berkembang bersama kearah yang lebih baik. Menggandeng jiwa, merangkul harap, melangkah bersama saat gundah, saat bahagia, saat menangis, saat tertawa, saat memandang bersama, saat menunduk bersama… Love is embracing the life  you both have… Love is an art, it’s never be a noun.

Love is an action. Cinta adalah tindakan, tindakan untuk memberdayakan.

Love doesn’t say ” I love you because I need  you”.

Love says “I need you because I love you”

Cinta adalah aku membutuhkanmu karena aku mencintaimu.

Love is giving but not giving up.

Cinta itu sederhana, ego yang selalu membuatnya tidak sederhana.

Disaat keinginanmu terjebak dalam konflik, maka egomu dan ego orang lain (entah siapapun itu) akan berseteru hanya untuk memenangkan pertarungan, lalu cinta menguap dan dipersalahkan karena tidak tepat.

Cinta tidak pernah salah, ego kita yang membuatnya terlihat salah.

Lihatlah cinta sebagai seni yang indah dan bergairah, bukan sekedar kata benda lalu disalahkan sana-sini karena tidak membuat bahagia.

Berikan cintamu padanya yang mencintaimu dan memberdayakanmu, bukan pada yang memperdayamu.

Sumber: https://sekarnareswari.wordpress.com/2012/07/18/cinta-itu-sederhana-ego-yang-membuatnya-tidak-sederhana/


Entahlah maksud apa maksudnya
Ketika kenangan menjadi jawaban
Maka yang tersisa hanya cerita tentang sayap-sayap kupu,
Ada masanya dimana semua lamunan menjadi semacam penghangat suasana

Berjalan dalam tugas
Aku melintas disana sebuah monumen dosa kita disana
Walaupun kupu pergi terbang
biarkanlah siang menghangat jiwa

Langkah itupun akan terus beranjak..
Entah kenangan masih akan melekat
Entah jawaban masih saja sulit untuk sekedar diuraikan…
Bahwa lapang selalu bersama dengan keyakinan..
Bahwa bahagia selalu berteman dengan kesabaran…

Kabut merah jambu tetap hadir
Menikmati riangnya hujan adalah uraian tentang semua tawa yang pernah tercipta..
Tanpa sengaja mengenang, meraba kepingan waktu
Menerka alunan cerita takdir

Kalaupun ada kata yang ingin tertulis…
Maka yang tersisa hanya “kebahagiaan”
Selalu akan bertambah kesyukuran..
setiap kali engkau menambah syukur untuk-Nya..

Mengenang kenangan adalah kebahagiaan..
Agar hati lebih merasa.. Dan jiwa lebih bisa meraba..
Dan Hatipun sadar bahwa takdir pun telah usai
Biarlah aku bahagia dengan kenangan tentang kupu merah.

Yang aku tau aku jatuh cinta padamu, Yah banyak salahku pada kamu, , yang aku tau aku merasa nyaman bersamamu berbagi dengan mu. Tapi mengapa kamu begitu menakutkan, mengapa hatimu sekeras batu, mengapa hatimu tidak melunak dengan kebaikan dan ketulusan cinta yang aku berikan. Mengapa besar cinta dan ketulusanku untuk kamu bukan membuatmu iklas mencintaiku dan nyaman ada bersamaku. Kubantu sama-sama membangun masa depan mengapa malah membuatmu semakin sadis menyakitiku. Padahal selama bersama mu aku selalu mencoba mengerti, mencoba mengalah dan selalu mengerti kamu karena aku takut aku akan menyakiti perasaan mu.

Tidak ku sangka jatuh cinta pada mu itu menyakitkan, aku juga tak pernah menyangka jika pada akhirnya aku akan sesakit ini karena menicintai kamu. Aku mengira pada akhirnya aku akan bahagia karena selama ini sekalipun kamu tak pernah menyakitiku. Bingung semua udah aku lakukan yang aku dapat malah rasa benci kamu ke aku, Aku sibuk memperjuankan kamu dan masa depanmu, ku bantu kamu menata masa depanmu sendiri agar menjadi mampu, aku tidak ingin kamu di hina orang, kamu di rendahkan orang, aku ingin kamu sejajar dengan orang yang ada, Alhamdulillah sekarang pendapatan kamu sudah naik dan aku yakin kamu sudah lebih mampu, membuatku tidak terlalu bingung melepaskan kamu yang sudah mampu dan cukup.

Aku bingung setiap kebaikan ku selalu kamu tanggapi dengan sepi, tetapi sekali aku berbuat salah kamu akan bereaksi dengan kencangnya, nyalahin aku ngatain aku, mencaci aku, pernah kah kamu berpikir dan merasakan seperti itu. Biarlah aku berpegang pada cinta dan nasihat guru ngajiku "yang membuat gagalnya kebaikan kita berbuat baik supaya orang lain baik sama kita, yang kita cari adalah ridho Allah cukup, dia gak baik gapapa doakan baik nanti pada waktunya akan dibalikan sama Allah, kalau ikhlas Allah akan membalas, tiada balasan untuk kebaikan selain kebaikan" Aamiin semoga ya Allah.

Keliru sungguh aku keliru menyangka kamu adalah orang yang baik hati , bukan karena apa-apa yang ada pada diriku. Kamu tidak pernah melihat cinta dalam diriku kamu hanya ingin memanfaatkan cintaku untuk dirimu. Kamu tidak pernah peduli dengan diriku kamu hanya peduli akan dirimu sendiri, Aku sadar dan pada akhirnya aku mulai banyak berhitung sudah berapa banyak yang telah aku berikan pada dirimu untuk membahagiakan kamu. Bukan soal materi yang kubuang sia-sia kuberikan pada kamu, aku bahkan banyak membuang waktuku dan hatiku untuk melakukan banyak hal yang tidak kudapat untuk diriku sendiri.

Semoga kamu dapat menemukan seseorang yang jauh lebih baik dari aku, jauh lebih peduli dari pada aku, jauh lebih mampu dan mempunyai materi dari pada aku, dan bisa membuat mu bahagia, dan mampu menuntunmu ke arah yang lebih baik, aku sadar aku bukanlah apa-apa di mata kamu, dianggap ada pun tidak, semoga kamu bahagia dengan hidup kamu, dan aku hanya bisa berdoa yang terbaik untuk kamu, karena aku tidak akan pernah bisa membuat kamu tersenyum kamu sedikit pun, sekeras apa pun usahaku kamu tidak pernah bahagia dengan keberadaan ku. Semoga kamu bahagia tanpa ada aku yang kamu anggap sebagai pengganggu... Maka tersenyumlah kamu berhasil membuatku sakit dan menangis, selamat ya kamu berhasil melukai aku sangat dalam... Semoga Kamu bahagia selalu, Ku serahkan kembali kamu kepada Allah karena aku sudah tidak sanggup menahan derita dan kesedihan yang ada... BismillahhirRahmannirRahim...

Malam  tak ada awan
tersapu hujan kelam
dingin mengikis
Tak ada hembus angin

Kata-kata redam
Sebisu langit yang juga diam
Bahkan rindu yang biasanya terjaga
Lelap entah di laut mana

Nafas ini sendiri saja
Memanggil pelangi sia-sia
Di balik buram kaca jendela
Selain sepi yang sempurna
Tak ada lagi kawan bicara

Dimana kiranya lengkung pelangi bersembunyi?
Tetes air mata terurai jatuh tanpa suara
Tampa isak yang biasa

Lalu semua tenggelam
Nafas,juga tetes air mata
Serupa langit dan kata

Mereka memilih diam
Menyerah untuk istirahat
Di bahu malam yang mulai patah

Membentur dinding norma, etika dan batasan hidup, kamu adalah cerita yang sukar untuk menjadi nyata, dan dalam tatanan norma yang ada dan kamu pegang teguh, kisah ini memang tidak boleh ada, ketika semua dalam batasan-batasan yang jelas, semua akan mencibir jika semua mengetahuinya. karena semua orang akan beranggapan salah, tiada yang membenarkan untuk hal ini.

Rasa adalah sebuah bentuk khayal yang tidak terlihat tetapi menautkan diriku dengan hatimu, yang membuat semua rumit ketika rasa itu kuat mengarahkan aku kepada kamu, kamu yang selalu berpegang dan trauma dengan masa lalu yang tidak bersahabat sehingga kau menutup semua cerita yang pernah dan tidak seharusnya terjadi.

Diri adalah sebuah keinginan untuk memiliki mutiara hati teringini, Logika terus berfikir diantara dilema yang ada, ketika semua perbuatan adalah salah dan tak mungkin untuk terlakoni, Hati menemukan tempat nyaman yang salah karena terbuai dari rasa dulu yang pernah ada, ketika mengingini semua terulang kembali, takdir mempertemukan terjalani tetapi bukan untuk bersama.

Kita adalah sekumpulan manusia bodoh yang hanya menjadi wayang kehidupan terjalani, dengan masing-masing peran dalam kehidupan yang berbeda-beda. Iba adalah rasa ingin membantu yang lahir dari rasa dalam bentuk khayal yang ingin memberi kebahagian kepada tempat hati yang nyaman. Seorang bijak berkata ini adalah tiupan syaitan yang menginginkan kehancuran kita bersama

Pergi hal yang dengan keenganan hati atas kenyamanan yang ada, sakit menurut hati bukanlah apa-apa karena adanya sebuah pengharapan yang besar. kehilangan adalah ketika kita biasa bersama menjalani semua, dan semua terhenti karena takdir telah usai. benci adalah ketika kamu tidak menyukai takdir yang terjalani dan lelah atas yang terjadi. Ikhlas akan kah menjadi kunci atas kerelaan untuk kehilangan.


Aku merindukanmu kemanapun kamu pergi, tetaplah di sisiku sehingga aku bisa dalam keadaan tenang dan bisa bersemangat dalam mengerjakan pekerjaanku sehari-hari, kamu tahu Semenjak waktu itu pertengkeran kita dan di bawah taksi biru itu, kamu kehilangan suara dan pesan untuk ku, mungkin kebencian mu yang tak kunjung reda. Semenjak itu pula aku kehilangan hidupku, hampa, hambar tak berasa, kehilangan gairah hidupku. Aku merindukan kamu yang dulu, aku butuh kamu yang dulu, kemana kamu itu, saat ini kamu hilang dalam keheningan.

Wahai wanita cantik yang keras kepala, bisa kah kau lunakan dirimu sedikit saja untuk aku yang terus menunggu mu, aku rindu kamu, aku kangen kamu, walau beberapa waktu fisik kita berjumpa, tetapi hati mu sudah jauh tertinggal dan tak menerima ku lagi, aku menyesal sungguh-sungguh menyesal dari lubuk hati yang paling dalam, kalau bisa ku putar waktu untuk dapat mengingatkan diriku agar tidak berbuat yang tidak menyakitimu maka akan aku lakukan. Inilah patah hati terburukku. Setelah beberapa edisi patah hati yang tak seberapa. Aku menjadi hilang akal beberapa kali, menyalahi diri sendiri

Melihat mu pagi ini, aku begitu terpesona setelah lama tidak ketemu ternyata kamu tetap cantik , seperti biasa walau kamu masih tetap ngambek dan nyuekin aku, Pesanku, kamu jangan tambah cantik lagi, cukup aku yang tau cantiknya kamu seperti apa, yang lain jangan dulu. Bahaya, Aku hanya kasihan, Karena nanti banyak yang jatuh cinta jadinya, Sedangkan jatuh itu sakit kalo tidak diikuti cinta. mungkin hanya aku yang siap sakit dalam jatuh yang belum diiringi cinta, Tapi keyakinanku cinta itu diawali huruf C, mungkin sekarang giliranku masih pada huruf A, tinggal sebentar menunggu B, maka setelah C akan terbentuk, Jadi lah Cinta Kamu dan aku semuanya hanya perkara waktu sampai hati terbuka,Pada akhirnya percaya lah bersama kamu akan ku panggil, Kita … (semoga)

Aku malu,Sebab indahnya kamu menyenangkan aku,Maka biar aku mengucap kamu di dalam doaku “Tuhanku yang Maha Baik, jika bidadari adalah dia, maka berikan saja dari sejak aku di dunia, tidak perlu banyak banyak, cukup dia saja, Satu, Tuhanku yang Maha hebat, Maka buatlah cinta tentang dia abadi dalam perasaanku,
Dalam hidup sekarang serta hidup setelah matiku, Sebab Tuhanku, Engkau yang Maha Bisa, Aku rasa membuat dia menjadi jodohku, bagi engkau adalah hal biasa, Aku memohon.
Jadikan dia satu, seutuhnya untukku, Amiin “ Ahu masihol tu hamu.

Rindu

Barisan rindu berbaris rapi pada garis kehampaan, hampa karna tak dapat memeluk, Senyap karna tak ada tawa, sepi karna tak ada canda. Kita telah terpisah, dan kembali bergelut dengan bentangan jarak yang luas dan tenggelam dalam biusan emosi yang tak terlepaskan karna rindu itu kian menikam membuat darah hitam mengalir deras.

Sebegitu kejam kah sang rindu? Hingga tega menikam dan nyiksa? Jika benar begitu ku harap aku tetap kuat dan jangan berhenti berharap dan tetap lah tegas melawan perih yang singgah karna rindu yang kian menancap!

Masih dengan rasa yang sama, rasa rindu untuk mu. Tidak terasa, ternyata sudah hitungan hari rindu ini aku pikul sendiri, Aku merasakan ngilu pada tulang ku kala kerinduan ini mendekap ku dari belakang, tak dapat tertahan dan ku pendam, kristal bening pun tumpah tanpa segan. kau nyaman dalam bungkam, akan kerinduan yang kejam mengejar mu dari petang hingga malam datang.

aku terjerat dalam alunan kegalauan akan rindu yang tak berkesudahan, tanpa henti dan permisi dia datang sesuka hati. Tapi Kita tetap harus menanti walaupun rindu ini menyiksa hati, kita tetap harus berlari walaupun perih menikam hati dan yakin pada diri sendiri bahwa pertemuan itu pasti akan terulang kembali.


Dear kamu.. Kamu wanita keras kepala, yang lebih dari kata kepala batu. Aku tahu kamu mungkin masih menyimpan amarah, kesal, tak suka atau mungkin benci padaku. Kamu wanita yang tak pernah mau mendengar, namun selalu ingin didengar. Apa kabarmu? Kamu sering marah untuk satu permintaan aku yang sangat sederhana, Aku Cuma pingin ketemu sama kamu, salah ? Aku kangen sama kamu gak boleh ?

Ku harap kamu baik-baik saja, seperti yang selalu aku lihat tiap harinya. Sebelumnya maafkan jika perkataanku tempo hari begitu melukai hatimu, membuatmu kesal, hingga membenci diriku. Tapi  mengertilah, mengertilah! semua itu karena aku peduli, semua karena bentuk kepedulianku padamu wahai wanita keras kepala. Dalam hati aku selalu berdoa, berdoa agar Allah selalu memberi yang terbaik untukmu.

Kalo lagi marah kamu Cuma bisa nyuruh aku mikir, Kalo boleh aku balikin kamu yang suruh mikir boleh? Kamu pernah mikirin gimana rasanya jadi aku ? pernah ? Kalo pun iya, rasa nya tetap akan berbeda saat kamu gak bener bener ada di posisi aku. Itu yang harus kamu tau. Diam sendiri dalam tatapan sepi, mencari tapi tak ditemui, menunggu tapi tak didatangi itu sunyi. Aku mengerti bahwa luka itu tak mudah diobati, namun ku sanggupi menanti mu hingga hati melayu karna tak terpupuk secara pasti.

Aku adalah apa yang buruk yang tak pernah terpilih dalam hidup yang normal bagi sisi kehidupan mu, aku adalah apa yang pahit yang tak pernah manis bagi diri dan hidupmu, Kamu adalah apa yang indah yang tak pernah lepas dari setiap bait yang ku tulis dalam hidup ku, Kamu adalah apa yang manis yang tak pernah kurang bagi sisi kehidupan ku yang sekarang dan yang akan datang, Aku hanya ingin menjadi seseorang yang ada dan berharga untuk mu aku hanya ingin terlihat indah dan bercahaya didepan mu aku hanya ingin memberi bahagia bukan air mata, karena aku adalah lelaki yang mencintai mu tanpa syarat wanita keras kepalaku

CINTA YANG AGUNG

(Dari ‘The Forerunner)
Mereka berkata tentang serigala dan tikus
Minum di sungai yang sama
Di mana singa melepas dahaga

Mereka berkata tentang helang dan hering
Menghujam paruhnya ke dalam bangkai yg sama
Dan berdamai – di antara satu sama lain,
Dalam kehadiran bangkai – bangkai mati itu

Oh Cinta, yang tangan lembutnya
mengekang keinginanku
Meluapkan rasa lapar dan dahaga
akan maruah dan kebanggaan,
Jangan biarkan nafsu kuat terus menggangguku
Memakan roti dan meminum anggur
Menggoda diriku yang lemah ini
Biarkan rasa lapar menggigitku,
Biarkan rasa haus membakarku,
Biarkan aku mati dan binasa,
Sebelum kuangkat tanganku
Untuk cangkir yang tidak kau isi,
Dan mangkuk yang tidak kau berkati.

(CINTA YANG AGUNG)
Adalah ketika kamu menitikkan air mata
dan masih peduli terhadapnya..
Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu masih
menunggunya dengan setia..

Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain
dan kamu masih bisa tersenyum sembari berkata ‘Aku
turut berbahagia untukmu’

Apabila cinta tidak berhasil…bebaskan dirimu…
Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya
dan terbang ke alam bebas lagi ..
Ingatlah…bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan
kehilangannya..
tapi..ketika cinta itu mati..kamu tidak perlu mati
bersamanya…

(Kahlil Gibran)

Berubah

Saat serius pada seseorang sesungguhnya kau akan mempertaruhan satu hal. Berubah dari apa adanya kamu, atau melepaskannya. Karena yang sebenarnya cinta akan selalu menuntutmu untuk berubah. Saat kau jatuh cinta pada seseorang, secara tidak langsung, kau harus merubah diri sesuai yang ia inginkan. Kau tak bisa bersikeras dengan sikapmu yang apa adanya itu, padahal dia tidak suka.
Jika kau bertanya; bukankah cinta tak akan merubahmu untuk menjadi orang lain? Benar! Cinta tak merubahmu, tapi kamu yang harus merubah diri sesuai dengan yang diharapkan pasanganmu. Tanpa perlu ia memintamu untuk berubah. Percaya atau tidak, tak ada cinta yang benar-benar bisa menerima kebiasaanmu seratus persen, pasti ada beberapa persen yang harus kau ubah, atau tanpa sengaja telah membuatmu berubah untuknya. 
 
Baca Selanjutnya Disini

Cinta datang kembali saat hati sudah termiliki.. dari sudut pandang mana pun itu akan salah, nurani pun tahu itu salah. Saat hatiku masih terikat kuat oleh hatinya, di saat yang sama aku terikat hati dengan Kamu. Kamu masuk dan membuat ku nyaman lebih dari dia yang terlebih dahulu hadir. Sedangkan hubungan aku dan dia membosankan. Dia terlalu menjenuhkan saat kamu bisa membuatku merasa lebih bergairah. dan dia terlalu menjemukan saat kamu bisa membuat duniaku penuh bunga. Lalu kenapa aku masih saja bertahan?  Aku ingin mengatakan padamu, semua bertahan karena adanya ikatan yang menyatukan ku dengan nya. Dan harusnya kau tahu, ikatan saja tak cukup untuk membuat hubungan bahagia. Aku butuh kamu di sampingku, dan saat ini hanya kamu yang bisa melakukan hal itu. kamu hadir memberi nuansa baru dalam hidup ku yang jadi menyenangkan dan penuh makna, aku seakan kembali hidup, seperti mahluk goa yang masuk ke peradapan kota, aku tergagap akan rasa ini.

Diriku paham, jatuh cinta kepadamu adalah dosa dari hati-hati kesepian. Meski kadang mencintai kamu terasa begitu lebih hidup dari apa yang aku punya. Tuhan telah memberi sedikit lebih untuk ku, Aku punya dia, dan aku punya semua yang kau katakan, tapi apa artinya jika saja aku tak pernah memiliki waktumu. Aku juga juga butuh bersama, aku butuh waktu juga butuh saat di mana sepanjang senja hanyalah kita. Cinta juga butuh waktu di mana matahari terbit adalah kita yang menikmatinya. Kita, sayang. Bukan aku dan dia. Tapi kenapa saat aku butuh seseorang di sampingku, dia malah tak pernah ada. Yang ada hanya kamu.  Seseorang yang harus kuakui, membuatku berdosa kepadanya, tapi dari sisi lain harus kukatakan padamu, berdosa denganmu ternyata lebih indah dari pada membusuk dalam kesepian darinya. Aku menikmati semua yang kita lewati.

Aku memilih mendua dengan muu bukan karena aku tak sayang kepadanya. Tapi karena dia terlihat tak sayang dengan apa yang dimilikinya. dia yang mengabaikan aku, kau yang membuat lebih bermakna. Mungkin ini salahnya, mungkin juga ini dosaku, aku yang tak begitu baik untuk cinta yang tak punya waktu sepertinya. Satu hal yang harus kau tahu saat aku bersamanya, tetap saja kau yang ada di ingatanku. Meski aku ragu, apakah rasa ini yang disebut cinta.

ketika aku jatuh cinta kepadamu, aku pun belajar banyak hal baru, menghargai uang, waktu, dan menjadi tangguh dan mandiri, lalu

"berdasarkan cerita seseorang yang menceritakan nya senja itu"

Kamu tau Mungkin benar. Saat jatuh cinta orang-orang akan lebih cerewet kepada pasangannya. Banyak ini-itu yang acapkali terucap. Aku pun merasa begitu. Aku lebih cerewet dari biasanya saat jatuh cinta kepadamu. Meski hanya di jejaring sosial milikku. Ya, mungkin karena aku hanya jatuh cinta kepadamu, tetapi saat aku disamping mu aku serasa patung dan tak ada kata terucap, kecuali malam itu ketika kekesalanku memuncak terhdap kamu, dan sentuhan sayangmu meninggalkan jejak di wajahku sayang.

Kamu adalah wanita yang aku pilih dari lubuk hati ku, yang aku inginkan untuk kelak dapat mendampingiku, tapi sering kali sikap egoisku yang terus menyakitimu, Mungkin aku tidak sadar pernah berbuat kesalahan pada kamu. aku sering membuat mu menangis dan bersedih akibat ulahku. maka masih adakah pintu maafmu kepada ku.Aku sebagaimana ternyata kamu yang pernah kusakiti dan (mungkin/masih) membenciku saat ini, ternyata justru hadir berulang dalam pikiran dan hatiku.

Aku hanya mencoba berpikir dari sudut pandangmu. Karena kamu membenciku, maka kuasumsikan pastilah aku pasti pernah menyakitimu. Tidak mungkin bukan kamu membenciku tanpa suatu alasan ? Aku tahu kamu tidak sejahat itu. Ya, itu kata-kata yang kuucapkan pada diriku sendiri agar aku tidak membencimu dan berlaku yang sama kepadamu. Sebagaimana yang kamu lihat, aku tidak bisa berbohong bahwa aku mencintaimu, tidak peduli bagaimana kamu pernah menyakitiku dan membenciku.

Dan suatu hari kau akan tahu, aku manusia yang selalu siap menunggumu pulang dari rasa sakit yang kau dapatkan. Aku akan selalu siap menyediakan bahuku, hanya untuk membuatmu kembali pulih. Meski, mungkin saja kau akan melakukan kesalahan yang sama. Tak mengapa, meski kadang  aku merasa lukanya tak wajar untuk kurasakan. Kadang cinta tak hanya bekerja lewat perhatian, tak jarang mereka bekerja dalam doa dan ingatan, maka aku tak akan pernah melupakan dan mendoakanmu selalu, karena kamu adalah cintaku.

Kamu tau sayang aku hanya lelaki yang jatuh hati. Lelaki yang akan menunggumu untuk menerima hatiku. Bukan lelaki yang penasaran atas pengabaianmu. Bukan lelaku yang terobsesi untuk mendapatkanmu. Aku lelaki yang jatuh hati dengan sebenarnya. Satu hal yang harus kau tahu; lelaki yang jatuh cinta, mencintai perempuan yang benar-benar ia cintai dengan caranya sendiri. Cara yang mungkin saja tak akan dimiliki lelaki lain. Karena saat jatuh cinta, lelaki itu akan membuatmu istimewa di matanya, dan kamu pun istimewa untuk ku saat ini.





"Rasa Kehilangan hanya akan ada Jika kau pernah merasa memilikinya " sebuah alunan lagu letto malam itu menemaniku larut dalam kesendirian ku karena pertengkaran ku dengan Novi, Satu tahun lewat aku dekat denganya dengan status yang bukan siapa-siapanya, berawal dari perjumpaan dulu, semudah itu aku jatuh hati dengan nya, berawal dari penolakan novi pada saat aku menyatakan rasa itu kepadanya hingga Jumat malam di minggu ketiga di bulan ketiga aku bertemu dengan novi, di sebuah restoran di atas atap di bilangan kemang.

"Apakah kamu merasa lebih baik dari mantan-mantan ku dulu herman" ucap novi, "Kamu tahu seburuk-buruk lelaki yang pernah dekat dengan ku, kamu lah yang paling buruk, semua yang dekat denganku sangat menghargai ku, tidak ada yang mengataiku depan ku, tidak ada yang "memakanku" seperti yang kamu lakukan dulu, apa kamu bangga dengan kamu telah mendapatkan tubuhku herman??, kamu tau ungkapan habis manis sepah dibuang itu bukan karena mereka mendapatkan tubuhku, itu semua karena mereka berusaha mendekat aku, tetapi ketika sudah dekat mereka meninggalkan ku saat aku rapuh, aku wanita yang suatu saat bisa rapuh juga" ujarnya kala itu, aku pun hanya terpaku menatapnya, "Bukankah aku kupu-kupu malam, lalu kenapa kamu masih nyamperin aku ??, aku capek mendengarkan ocehan kamu herman" ujar novi melanjutkan perkataanya, "aku pun sudah muak dan tidak ingin berkomunikasi lagi dengan mu herman" masih katanya aku tak bisa berkata apa, "Kamu yang katanya menyayangi ku ternyata kamu yang bisa tidak menghargai aku" novi melanjutkan, "Novi tolong kamu buka blokir aku" pinta ku, "tidak herman, aku tidak mau membuka blokir kamu sampai kamu dapat menghilangkan perasaan kamu terhadap aku" Novi menjawab. "Novi, denger aku mau kamu jadi istri aku, aku mau mencintai kamu" jawab ku

"Herman, ingat kamu laki-laki sudah berpasangan, apakah kamu tidak sadar dengan perkataan mu" novi tampak tidak suka dengan jawaban ku, "Iya tapi aku mencintai kamu novi" mencoba meyakinkan novi, "Sudahlah herman, aku capek, aku menyesal mengenal kamu herman, aku benci ketemu kamu, aku muak dengan kamu" dan lagi-lagi aku hanya diam, di luar terdengar alunan lagu dari Chantal Kreviazuk - Leaving On A Jet Plane. tidak hanya kali ini kami bertemu dan berdebat, sering kali bertemu dan berdebat dengan ya hanya karena kekerasan hatinya yang tetap menolak aku, dan sekuat itu pun aku berusaha meyakinkanya.

Aku sering mengirim barang-barang kerumahnya, semua kulakukan karena aku mencintainya dan berfikir dengan semua itu aku dapat membahagiakannya, pernah suatu hari orang tua novi mengajak ku ngobrol ketika aku membawa oleh-oleh yang akan ku berikan ke novi, "Nak Herman, hubungan kamu dengan novi apa" tanya bapak nya novi, "Hanya teman pak" jawab ku, "ada yang tidak wajar dalam pemberian ini" jawab ayah novi kembali, "bapak pun pernah dulu saat bekerja suka dengan wanita tapi hanya bapak simpan di hati saja, sebatas menyukainya" lanjut bapaknya, "Saya bingung mendefinisikan nya pak, mungkin akan saya diskusikan dengan novi dulu pak" ucapku untuk menghindar, "Kamu tau ketika kamu memberi barang-barang ini seakan-akan bapak tidak bisa memberi nafkah novi, walaupun seadanya bapak masih bisa memberi makan novi" ujar bapak kepadaku, "bukan itu pak, aku sayang novi, dan aku ingin membantu nya semampu aku" ujarku kepada bapak, "Sudahlah biarkan dia bertanggung jawab dengan kehidupan nya, dia bekerja" ucap bapak. "Pak memberi itu hubungan aku dengan novi habbluminanas, sedangkan keihlasan saya memberi adalah urusan saya dengan Allah" ucapku kepada bapak karena sebelumnya bapak sempat terlontar bahwa aku memberi karena ada pamrih. "Kamu tahu status novi, kalau kamu mau serius kamu bicarakan dengan keluarga, dan kalau novi mau ya gak papa, novi itu anak bapak dan bapak bertanggung jawab dengan nya, kalau kamu memberi berlebihan, orang lain akan memandang buruk dengan novi" bapak mencoba menjelaskan sesuatu kepadaku, aku pun merasa tidak nyaman dengan situasi ini, dalam hati ku pun ingin menjawab iya pak aku serius, tetapi aku takut novi marah kepadaku. selain bapak aku pun pernah berbincang dengan ibunya novi dan beliau mengatakan kalau mau main saja tidak usah bawa apa-apa.Aku berusaha keras mengejar novi dan mendekatkan diri dengan nya, karana aku memang mencintainya.

Aku pun berusaha dekat dengan temen-teman kantornya. walau ternyata semua yang kulakukan hanya membawa permasalah saja, kadang novi marah karena dia merasa aku terlalu turut campur dalam kehidupanya, perjalanan ku dengan nya selalu di warnai dengan perdebatan dan pertengkaran. ya walau dulu pernah aku main dengan nya ke wahana hiburan di bilangan pantai jakarta, kami pernah bermain seperti anak kecil menikmati waktu. terkadang berfikir mengapa aku di pertemukan dengannya. pernah pada awal bulan kedua aku makan berdua dengan nya, di bilangan senopati, dan pulang nya aku di tinggal bobo olehnya dan akupun hanya bengong saja.

Novi bukan seorang gadis, dia hanya wanita biasa, mungkin kalau mau dibilang masih banyak wanita yang cantik, menarik, kaya, pintah dan gadis diluar sana, tapi entah mengapa hati ku sudah terpaut dalam dengannya, sehingga hanya dia yang aku mau bukan yang lain, gaya nya yang supel, menarik dan membuat ku nyaman denganya, diapun hidup dengan segala keterbatasanya tetapi disanalah aku merasa di anggap ada, aku senang banyak membantunya untuk banyak hal membantu mengurus pasportnya untuk acara outing kantornya, menemaninya mencari sepatu, jaket, dan sendal, membantu membuat pajak untuknya, membantu membuatkan surat lamaran kerja, dan masih banyak lagi, ya mungkin semua hal standar saja, tetapi bagi ku aku suka hal itu.

Hubungan ku dengan nya bisa dikatakan sebuah hubungan terlarang, karena hampir semua teman melarang aku untuk berhubungan dengan nya, dan situasi pun memang tidak memungkin kan hal itu, tapi mungkin karena bumbu dari setan, semua terasa indah dan nyaman. aku terlalu menyayanginya tetapi novi terlalu membenci aku, cinta dan benci memang dua mata sisi dalam percintaan, sebenernya dari awal aku tidak pernah berniat jatuh cinta sedikit pun dengan nya, karena berharap bertemu dengan seseorang pun aku sudah menutup diri, lebih baik aku hidup dalam kesendirian hati, karena memang cerita lama telah memaksaku berdamai dengan takdir, dahulu pernah ada seorang wanita yang mencintai ku, tetapi aku takdir tidak bisa mempersatukan kami, semenjak itu aku memilih diam dan bersembunyi dalam takdir hidup dengan nya.

Sebelum hati ini jatuh hati pada mu novi, ku butuh waktu cukup lama untuk kembali membuka hati ku untuknya, aku berkunjung ke kawan lama ku di cibitung, aku bertanya kepada banyak orang, aku melibatkan banyak pihak, untuk dapat meyakinkan diriku untuk kembali membukan hati untuk sebuah rasa yang memang terlarang, tetapi kdang berfikir mengapa ketika aku sudah berani membuka diri untuk sebuah cinta, hanya kembali rasa sakit yang ku terima, rasa sakit yang mendalam, perlakukan kasar yang novi berikan kepadaku tidak membuat ku surut untuk mencintainya.

Tapi tepat malam itu selepas dari kami makan di kemang, kami pulang dengan taxi biru, di sepanjang perjalanan kami bertengkar hebat, "Sudah lah herman" hentikan aku mau istirahat capek ", tapi aku tetap memaksa novi untuk membuka komunikasi karena saat itu komunikasi ku di blokir hebat dengan nya, novi mengancam akan turun di jalan, tapi aku tidak memberinya karena pernah sekali aku tinggal novi di jalan dan novi marah. di lokasi hampir dekat dengan rumahnya, dalam pertengkaran di taxi tersebut aku cium kening novi 2 kali, dan 2 kali itu pula novi melayangkan pukulan, cakaran ke arah wajahku "lo cari aja wanita yang bisa di bayar untuk lo ciumin, gue gak suka lo sentuh." iya aku tau novi trauma kejadian di lokasi dulu. Dalam hati novi, aku mencium kening kamu, karena aku sayang kamu novi bukan karana nafsu. selapas itu Azis, mantan novi telp, aku rebut hp novi agar dia tidak berkomunikasi dengan nya, "iya azis boleh berkomunikasi dengan kamu, sedang aku tidak boleh" ujarku merajuk seperti anak kecil. "Azis ada hubungan dengan kedua putriku, lagian kenapa kamu mengatur siapa boleh atau tidak komunikasi dengan ku, itu hak aku, "Kusuma pun sudah aku blokir, lalu kamu aku blokir juga" ujar novi, kusuma adalah seorang yang berusaha mendekati novi dia duda yang mengaku ingin menikaih novi tetapi dia malah melakukan terror kepada novi, dengan dugaan bahwa kusuma ingin menjadi pahlawan yang berusaha melindungi novi.

"sudahlah kita akan sudah gak ada apa-apa" ujarku, "memang kita pernah ada apa, sadar woi, lo tuh bukan siapa-siapa gue, lo gak berhak nyentuh gue, atau gue bilangin pasanganan lo biar tau bagaimana kelakuan lo" ujar novi dengan emosi, "Maaf nih sebenernya ada apa" supir taxi pun melerai pertengkaran kami. "Sudah pak ga papa" ujarku kepada super taxi itu, sungguh pertengkaran kata-kata dan pukulan novi terhadap ku terjadi malam itu. sebenernya novi pernah melakukan kekasaran kepada ku beberapa kali pertama kali di kantor nya di menamparku, lalu di jalanan ketika aku memaksanya untuk ikut naik kendaraan ku, lalu dia pernah memukul kepala ku saat ku ajak dia naik motor bersama ku, mungkin dia lelah dengan kehadiran ku. "aargh, kenapa kejadian seperti ini" ungkap ku selepas aku sampai di rumah.

Aku pernah bertanya kepada Noffan, seorang anak baru di kantor, aku bercerita bahwa aku benar-bener tergila gila kepada seorang wanita, noffan memiliki orang tua yang dapat membaca hal gaib, "noffan, apakah ada hal gaib yang novi lakukan kepadaku" tanya ku kepada noffan, "tunggu ya bang nanti aku tanyakan bapak ku" jawab noffan. Keesokan harinya "kata bapak, novi tidak menggunakan hal gaib dia bersih, hal ini mungkin karena abang yang terlalu suka kepadanya saja" aku sedikit tenang mendengar jawaban noffan.  Akhirnya aku memutuskan menemui guru spiritual ku untuk menceritakan semua kejadian ini.

"Pak mansur, tolong bantu saya, saya dalam keadaan gulana" ujarku kepada pak mansur, "bapak tau, pasti masalah mu yang dulu belum usaikan, yang bapak bisa hanya memberi mu nasihat herman, itu teguran dari Allah, segera kamu ambil air wudhu nak, sholat taubat, kamu ingatkan bahwa Shalat Taubat adalah shalat sunnat yang dilakukan seorang muslim saat ingin bertobat terhadap kesalahan yang pernah ia lakukan. Shalat taubat dilaksanakan dua raka’at dengan waktu yang bebas kecuali pada waktu yang diharamkan untuk melakukan shalat (lihat pada shalat sunnat). Shalat yang dikerjakan oleh seseorang disebabkan menyesali perbuatan maksiat (dosa) dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi" nasihat ustad mansur.  "Karena, Allah kadang tak memberi apa yang kita inginkan, tetapi Allah meberi apa yang kita perlu, oleh karenanya terimalah apapun ketentuan Allah atas doa yang kita panjatkan dengan ikhlas dan sabar, jangan larikan ke hal yang negatif ya nak herman, teruslah mendekat kepada sang Khalik pemilik diri dan takdir" ucap ustad mansur menenangkan hati ku.

sepulang dari rumah ustad mansur, aku memutuskan sholat tahajud, entah malam itu aku menemukan kesejukan hati, tetiba aku seperti berdialog dengan hati kecilku "Karena, Allah kadang tak memberi apa yang kita inginkan, tetapi Allah meberi apa yang kita perlu, oleh karenanya terimalah apapun ketentuan Allah atas doa yang kita panjatkan dengan ikhlas dan sabar." dan aku pun terus berzikir meluruskan niat ku dan berdoa "Bila kali ini ada hati yang tersimpan benci ubahlah menjadi kasih sayang.
Bila hati kami kotor, sucikanlah. Bila hati kami terluka perih, sembuhkanlah. Ya Allah, lihat air mata kami ini. Kami mohon ubahlah kesedihan ini menjadi kebahagiaan dan ubahlah setiap air mata yang mengalir dipipi menjadi karunia-Mu dalam hidup kami." dan aku dalam duka ku yang dalam kutitip doa untuk novi "Titipkan ketenangan buat dia yang sedang keresahan.Ya Allah kembalikan keceriaan buat dia yang kedukaan. Ya Allah gantikanlah tangisan dia dengan senyuman. Jika ini ujian maka berilah dia kekuatan., jika memang kami berjodoh maka mudahkanlah, jika tidak buatlah damai didalam hati kami untuk dapat menerima takdirmu Ya Allah"

Aku pun kembali bersujud dan menangis kepadanya, sehingga lahirlah sebuah kerelaan. Pada akhirnya hati pun berkata Ketika perasaan mengalahkan logika, merelakan adalah pekerjaan paling berat untuk dilakoni. Kamu mungkin sudah terlalu lama terlibat dalam pusaran permasalahan yang sama dan tak pernah menemukan jalan keluar. Ingin rasanya berhenti, namun selalu saja tak sampai hati. Terlalu banyak pertimbangan, akhirnya membuatmu tak pernah beranjak pergi. Tak ada salahnya kamu memilih untuk merelakan, ketika beban tak mampu lagi dipikul. Merelakan bukan berarti menyerah, melainkan memberikan kesempatan untuk dirimu sendiri agar bisa berkembang lebih baik lagi. Merelakan juga bisa berarti ikhlas menerima apa yang nanti ditakdirkan oleh Yang Maha Kuasa untukmu.

* Cerita ini hanya fiktif belaka, semua kesamaan nama latar belakang adalah tidak disengaja
Sudirman, 19032018 EA


http://coretanpena-erwin.blogspot.co.id/2018/01/takdir.html
Rasa itu mengajarkan ku tentang kehidupan, salah adalah ketika kamu meminta keihlasan,  sendiri melewati proses yang tidak mudah semua kini harus berjalan sendiri. Sulit rasanya melawan fakta bahwa kita sudah tak ada,  Biasanya setiap hari kita berkomunikasi , tapi kini harus menjalani hari-hari dalam sunyi. Berat rasanya, tapi ini fase yang harus aku hadapi. Namun, yang menyakitkan ternyata bukan kenyatan bahwa aku harus melepaskan kamu, tapi mendengar dari mulutnmu bahwa sebenarnya kita berdua bukan apa-apa. Dia sudah lama berhenti mencintai aku, sedangkan aku menyayanginya seperti tidak akan berakhir.

Mencoba melawan dengan berfikir kamu belum digariskan untuk hidupku, Kembali menjadi diri sendiri setelah usahaku yang sia-sia yang hanya melahirkan kesedihan, kegalauan, terkadang Sang Pemilik Diri tidak memberi jeda waktu ketika palu takdir sudah di ketuk, siap tidak siap kita harus menerima, seperti ketika keputusan Nya untuk menghakhiri hidup seseorang maka tidak ada seorang pun yang dapat menolong. Seperti itulah kini di dalam ketidaksiapan ku menerima nya, tetapi waktu dan takdir terus berjalan.

Dari kehilagan aku menyadari hidup selalu penuh kejutan, berharap ada hal-hal tak kalah baik yang menanti di depan, dan aku memilih berdamai dengan takdir, karena seberapa kuat aku melawan dalam bilangan waktu yang terbatas aku tetap tidak bisa melawan. Itulah hidup. Akan ada saatnya untuk merasakan romansa yang berbunga-bunga, tapi ada saatnya awan gelap melanda, seorang sahabat berkata Kita harus melepaskan seseorang kerana kita tahu jika Allah mengambil sesuatu, Dia telah siap memberi yang lebih baik, Kadangkala Allah mempertemukan kita dengan orang yang tidak tepat sebelum mempertemukan kita dengan orang yang tepat supaya kita bersyukur akan belajar  daripadanya, Melepaskan dengan tulus sesuatu yang amat kita inginkan tidak selalu berarti kita lemah.

Salah ketika aku mencoba memaki dan mengutuk situasi , karena itulah kemauan setan agar diri hancur dan menyalahkan yang maha pengasih, aku tidak akan melakukan itu dan tidak memilih hal yang buruk tentang mu yang akan kulakukan adalah Mendo'akanmu dengan perkataan baik, karena ikhlas itu bukan hanya ucapan dan berani melepaskannya seutuhnya, dan kembali nasihat teman mengatakan ikhlas itu ketika kamu mengembalikan kejadian yang terlewati kepada takdir Allah dan mendoakannya dengan kebaikan, karena hakekat doa akan kembali pada yang mendoakan. Aamiin

Pergilah Sayang

waktu lalu, aku dekat denganmu, itu pertama kalinya aku mengenalmu. Saat itu aku mengenalmu lebih jauh, bukan hanya tentang kau, tentang hidupmu, hobimu, kesukaanmu, tapi juga keluargamu. Semua berjalan sangat baik, sesuai dengan yang aku harapkan.

Cinta dan benci ini terlalu kuat mengekang perasaanku sendiri. Aku seperti kehilangan indra perasaku untuk selamanya. Saat aku benar-benar sangat mencintaimu, kamu malah memberikan kebencian terdalam dengan sikapmu yang tidak aku mengerti. Dan kali ini dalam kebencianmu, sejujurnya aku masih sangat mencintaimu. Aku ingin kamu mengerti perjuanganku mempertahankan semua ini.

logika dan hatiku selalu bertentangan, Logika berkata Relakanlah dia yang kamu cintai itu untuk pergi. Karena hatimu bukan lagi rumahnya untuk kembali. Karena hatimu, diperuntukkan untuk orang yang peduli. Bahwa hatimu juga butuh untuk dihargai. tetapi hati ini terus mengingkari dan mengalah untukmu, tapi biarlah kali ini kumenangakan logika, setelah hati ini remuk redam atas sikap egoismu yang teramat sangat yang tidak bisa aku tolerir lagi, aku benci umpatan-umpatan kasarmu yang membawa seluruh kebun bintang untuk mengataiku.

Aku lelah, capek remuk hati, kamu yang aku sayangi dengan dasyatnya selalu menyerangku, maaf sayang kamu tahu harimau pun jika disayang tidak akan menyerang yang menyaynginya, berbeda dengan kamu yang telah aku berikan semua kamu terus menghujat aku, mengeluarkan sumpah serapahmu akan diriku, terkadang logika berfikir serendah itukah aku di hadapan mu, lalu untuk apa aku mempertahan kan sesorang yang hati pun sudah tidak punya hati.

Huh... walau setiap kali aku memimta mu padaNya, tapi masih sanggupkah aku menghadapi mu, kamu selalu menyerangku tanpa henti, kamu pun enggan membuka hati, masih ingat curhatan mu pada media sosial itu, habis manis sepah dibuang, begitu dulu kamu menuliskan dalam diary maya itu, apakah kerena mereka yang dulu yang pernah menikmati mu dan membuangnya setelahnya, sehingga hati mu kaku??? Kalau pun aku ingin membuang mu setelah kunikmati indah mu, apa aku harus seperti itu?

Beribu kali aku bicara bahwa niat ku untuk mengangkatmu, tapi sepertinya kamu lebih suka berenang dalam kubangan luka lama, atau memang kamu pun menikmati proses itu, sudahlah, pasti caci maci dan benci mu akan bertambahlagi.. aku cuma bisa menyangkan kamu menikmati semua proses terhinakan akan keadaan, kamu selalu dustakan semua yang ada, kamu bilang tidak suka laki-laki yang sudah berpasangan, tetapi kamu mungkin seringkali berhubungan dengan hal itu, ah kamu memang jago memutar fakta sayang, untuk dapat terus menghindar. Sudahlah cukupi semua ego mu yang besar, yang harus kamu suapi dengan semua keangkuhan mu.

Dalam hati aku tidak menginginkan kepergian  rasa itu masih ada tetapi aku harus bisa membuat kamu berfikir logis. Aku masih sangat menyayangimu, tetapi kamu harus pergi untuk memperbaiki dirimu. Setelah merasa lebih baik, jangan pernah kembali untuk mencoba menyembuhkan luka ini, karena kamu tidak berhak lagi atas apa yang ada di kehidupanku.

Hentikan Egomu

Sudahlah, aku sudah kehabisan akal tentang semua ini. Aku tidak yakin apakah hubungan yang ada akan memiliki titik cerah atau tidak. Satu hari, kamu datang kepadaku dan ingin menghabiskan waktu bersama dan keesokan harinya kamu menghilang tanpa kabar atau kau marah-marah kepadaku.

Mencoba melepaskan kau dari hatiku, fatamorgana dalam gurun pasir hatiku. Seseorang yang datang kemudian pergi dengan meninggalkan jejak. Kau tahu, sampai hari ini aku belum mampu menghapus jejakmu dengan sempurna. Terus melangkah maju tapi tetap tak mampu melepaskan harapan bodohku untuk bersamamu. Jika ada pemilihan predikat manusia bodoh, kurasa aku yang akan mendapatkan predikat rangking satu. Aku bertahan hanya dengan kemungkinan 0,1 % saja. Tapi, hari ini aku belajar untuk melupakanmu. kita berbeda pandang, menurutku kita harus menghargai semua orang termaksud yang aku benci, menurutmu untuk apa menghargai orang tidak ada guna nya, ya sudah lakukanlah kalau itu cara pandangmu

Sudahlah lupakan kehilafan yang pernah kita lakukan dalam baluran kesalahan yang kau benci untuk mengingatnya, tetapi aku selalu mengingat atas semua yang pernah setan lakukan untuk kita berdua di tempat itu, atau lupakan semua teriakan-teriakan mu meyakinkan ku untuk mengembalikan semua yang kuberi walau semua hanya teriakan saja, dan kita akan berdebat dalam hal ketulusan dan keihlasan, atau semua caci makimu yang mengeluarkan umpatan-umpatan kasarmu. atau ketidak terimaan kamu ketika aku bilang itu semua karena kemaharanmu terhadapa keadaan diri kamu sendiri, walau aku tahu kamu malu untuk mengakuinya bahwa itu benar.

Kamu hanya bersembunyi dalam kemarahan mu, karena kamu malu mengakui bahwa kamu sudah jatuh hati padaku, ya kamu malu mengakuinya, karana sifat sombong mu yang selalu egois. dan aku tahu kamu akan memilih menutup komunikasi setiap kamu kesal dengan dirimu sendiri, lucu memang melihat sikap kamu yang seperti anak kecil, apakah aku harus selalu mengalah terhadap sikap angkuh dan egoismu??? kamu selalu perduli pendapat orang, lalu pernah kah kamu perduli dengan aku, ya karena kamu egois dan terlalu egois akan hal itu.

Hiduplah dengan keangkuhan mu, jalan lah dengan rasa sombong dengan keindahan rupa yang kamu miliki, kembalilah ke dalam Goa kemunafikan mu, kalau kau malas dengan semua itu lalu kenapa kamu membuka kesempatan untuk orang lain yang kamu kenal pun tidak, yang saat kamu kenalnya hanya terror yang kamu dapat, apakah itu seleramu seorang jahat yang berniat busuk terhadap kamu??? atau seeorang yang pernah kamu cintai dan kamu pernah mengiba kepadanya dan dia memberi surat undangan untuk bersama kamu di dalam tempat penginapan itu? dengan dalih menggunakan logika khusus?? ah pintarnya kamu merangkai kata dan membalikan semua adalah kesalahan ku.berifikirlah realistis ketika ada seorang dengan ketulusan yang diberikan kepadamu kamu malah emosi dan marah-marah.

Genggam, dan terus ku genggam, entah beberapa kali ku berusaha. Tapi tiba-tiba ku lihat ke atas ada sesuatu yang berusaha melepaskan diri, iya itu kau. Karena angin kencang yang berhembus itu sayap-sayapmu berusaha melepaskan diri, kau masih ku kenggam , tapi tidak seluruhnya, setengahpun tak sampai. Peduli setan dengan ketulusan. kamu tidak tertarik pada ketulusan!  Liat di belakangmu dan aku mohon jangan egois! Pahami aku dari segala kekurangan aku. Semoga Tuhan akan membukakan mata mu untuk dapat kamu melihat kebenaran, tidak dalam sudut pandang egomu, itulah doa yang akan kupanjatkan kepadamu selalu, lalu kini aku hanya bisa pasarah terserah Tuhan akan membawa takdir ini kemana dan aku kan menerima semua itu dengan ikhlas, karena aku tidak mau menentangnya lagi. Jadilah kupu kupu indah bukan kupu-kupu malam.

;;