Kita Adalah Sepasang Penerka
Yang Mata - Matanya
Jatuh Terpuruk
Dalam Lamunan - Tertegun
Menatap Nanar
Semburat Kosong Fatamorgana
Esok Pun kan kembali datang
Membawa Keraguan-keraguan Baru
Masihkah Kita harus
Berbantahan Dalam elegi
Sementara waktu terus menipis
Terus mengiris kesedihan-kesedihan lagi
Kita Adalah Sepasang
Yang Sedang bersandiwara
Dalam Setiap Monolog-Monolog bisu
Lisan terus berusaha memungkiri
Sementara Hati Tak Lelah Meyakini
Dalam Semua Kepalsuan Ilusi
EA 30102017
Yang Mata - Matanya
Jatuh Terpuruk
Dalam Lamunan - Tertegun
Menatap Nanar
Semburat Kosong Fatamorgana
Esok Pun kan kembali datang
Membawa Keraguan-keraguan Baru
Masihkah Kita harus
Berbantahan Dalam elegi
Sementara waktu terus menipis
Terus mengiris kesedihan-kesedihan lagi
Kita Adalah Sepasang
Yang Sedang bersandiwara
Dalam Setiap Monolog-Monolog bisu
Lisan terus berusaha memungkiri
Sementara Hati Tak Lelah Meyakini
Dalam Semua Kepalsuan Ilusi
EA 30102017
Sebenarnya . . .
Ingin aku berpaling dari hatimu
Ingin aku pergi dari istana ketulusanmu
Ingin aku melupakan keajaiban cinta
yang tlah kau perbuat . . .
Tapi kenapa tidak bisa ???
Hati tlah memilih surga yang lain
Mendapat mahkota cinta yang lain
Menggapai angkasa dengan warna yang baru
Tapi bayang-bayangmu tetap di belakangku,
kenapa?!
Lupakan aku saja sayang . . .
Bukan masa kita bercinta lagi . . .
Raihlah buah yang lebih ranum dari aku
Mungkin saja ia dapat mengisi hatimu yang tlah aku tinggalkan . . .
Ingin aku berpaling dari hatimu
Ingin aku pergi dari istana ketulusanmu
Ingin aku melupakan keajaiban cinta
yang tlah kau perbuat . . .
Tapi kenapa tidak bisa ???
Hati tlah memilih surga yang lain
Mendapat mahkota cinta yang lain
Menggapai angkasa dengan warna yang baru
Tapi bayang-bayangmu tetap di belakangku,
kenapa?!
Lupakan aku saja sayang . . .
Bukan masa kita bercinta lagi . . .
Raihlah buah yang lebih ranum dari aku
Mungkin saja ia dapat mengisi hatimu yang tlah aku tinggalkan . . .
Petang kala itu
temaram langit hitam kelabu
Aku hanya bisa diam mengagu
Bukan karena kemuakan ku
Dan hujan pun terus menyapa kita
Ingin Ku ungkapkan seribu kata
Tapi air mata itu membuat ku tak bisa berkata
Karena tak ada kata melihat air mata
Dalam Diam ku kuharap kau pahami
Betapa aku menginginkan mu
Betapa hati menyayangi mu
cinta yang tak Untuk menyakiti
Kau tahu betapa dalam rasa ini
Rasa ku yang hanya tertuju untuk mu
Biarkan aku bercerita dalam diam ini
Karena kaulah permaisuri kalbu
Cikarang, 03 Desember 2007
Erwin Arianto
temaram langit hitam kelabu
Aku hanya bisa diam mengagu
Bukan karena kemuakan ku
Dan hujan pun terus menyapa kita
Ingin Ku ungkapkan seribu kata
Tapi air mata itu membuat ku tak bisa berkata
Karena tak ada kata melihat air mata
Dalam Diam ku kuharap kau pahami
Betapa aku menginginkan mu
Betapa hati menyayangi mu
cinta yang tak Untuk menyakiti
Kau tahu betapa dalam rasa ini
Rasa ku yang hanya tertuju untuk mu
Biarkan aku bercerita dalam diam ini
Karena kaulah permaisuri kalbu
Cikarang, 03 Desember 2007
Erwin Arianto
Genap Empat purnama ku termenung
pikiranku tak setenang air
aku ketakutan saat ku ingat pagi itu
amarahku keluar di hadapanmu
tanpa perasaan dan tanpa pikiran bersihku
sangat mudah ku ucap kepadamu
saat ku tulis sebuah bait tentang diriku
air mata yang keluar tanpa di sengaja
telah menetes hingga menutupi tulisan ini
aku sangat takut akan kelemahan aku di hadapanmu
Aku takut kehilangan mu
Semenjak kau hadir dan memberi bahagia dalam hidup ku
Aku seperti tak mempunyai kesedihan
Selain kesedihan ku karena takut kehilangan mu
Ungkapan rasa yang ku ucap tak sekedar datang dari mulut ku
Melainkan jujur dari hati ku
Aku tak pernah ingin menyakiti mu
Tak pernah ingin melukai mu
Aku ingin membahagiakan mu
Berbagi kisah hidup dengan mu
Kerinduan ku akan kasih sayang
Seperti terjawabkan setelah kau datang
Hari demi hari aku terus coba pahami hati ini
Semakin ku sadar dalam kecemburuan
Aku takut kehilangan mu
Hati mu yang bisa membuat ku nyaman...
Label: Puisi Cinta
Kepada kalian yang pernah kusebut teman
0 komentar Diposting oleh Erwin Arianto di Rabu, Oktober 04, 2017Banyak kisah tentang persahabatan
Tentang indahnya kebersamaan
Apakah perasahabatan itu memang ada
Waktu ini aku menyesal mengenal mereka
Mereka yang hanya mengolok diriku
Mereka yang hanya mampu berbicara di belakang ku
Mereka yang menjadikan ku sebagai objek
Mereka yang pernah ku anggap teman
Hei jangan kalian seperti itu
Biarlah aku seperti ini
Biarkan aku diam dalam ruangn ku sendiri
Hilanglah kalian dalam dunia kalian sendiri
Tak bisakah kalian untuk tidak berbicara
Dalam semua kegaduhan yang ada dibelakangku
Bukankah teman itu saling mendukung
Apakah perteman itu saling menjatuhkan
Kepada kalian yang pernah kusebut teman
Kuminta biarkan aku berjalan dalam bumi ku sendiri
AKu lelah, aku letih dengan semua yang ada
Hanya satu pintaku, pergilah sekarang dari hadapanku
Karena aku menyukai sendiri ku
Sudirman 2017
Label: Puisi Kehidupan
;;
Subscribe to:
Postingan (Atom)