IqEwVr5RYHY5lcozd7fQs7f4kHQ
Dalam ketidaksiapan ku menerima nya - Bisik Angin Tuk Bidadari


http://coretanpena-erwin.blogspot.co.id/2018/01/takdir.html
Rasa itu mengajarkan ku tentang kehidupan, salah adalah ketika kamu meminta keihlasan,  sendiri melewati proses yang tidak mudah semua kini harus berjalan sendiri. Sulit rasanya melawan fakta bahwa kita sudah tak ada,  Biasanya setiap hari kita berkomunikasi , tapi kini harus menjalani hari-hari dalam sunyi. Berat rasanya, tapi ini fase yang harus aku hadapi. Namun, yang menyakitkan ternyata bukan kenyatan bahwa aku harus melepaskan kamu, tapi mendengar dari mulutnmu bahwa sebenarnya kita berdua bukan apa-apa. Dia sudah lama berhenti mencintai aku, sedangkan aku menyayanginya seperti tidak akan berakhir.

Mencoba melawan dengan berfikir kamu belum digariskan untuk hidupku, Kembali menjadi diri sendiri setelah usahaku yang sia-sia yang hanya melahirkan kesedihan, kegalauan, terkadang Sang Pemilik Diri tidak memberi jeda waktu ketika palu takdir sudah di ketuk, siap tidak siap kita harus menerima, seperti ketika keputusan Nya untuk menghakhiri hidup seseorang maka tidak ada seorang pun yang dapat menolong. Seperti itulah kini di dalam ketidaksiapan ku menerima nya, tetapi waktu dan takdir terus berjalan.

Dari kehilagan aku menyadari hidup selalu penuh kejutan, berharap ada hal-hal tak kalah baik yang menanti di depan, dan aku memilih berdamai dengan takdir, karena seberapa kuat aku melawan dalam bilangan waktu yang terbatas aku tetap tidak bisa melawan. Itulah hidup. Akan ada saatnya untuk merasakan romansa yang berbunga-bunga, tapi ada saatnya awan gelap melanda, seorang sahabat berkata Kita harus melepaskan seseorang kerana kita tahu jika Allah mengambil sesuatu, Dia telah siap memberi yang lebih baik, Kadangkala Allah mempertemukan kita dengan orang yang tidak tepat sebelum mempertemukan kita dengan orang yang tepat supaya kita bersyukur akan belajar  daripadanya, Melepaskan dengan tulus sesuatu yang amat kita inginkan tidak selalu berarti kita lemah.

Salah ketika aku mencoba memaki dan mengutuk situasi , karena itulah kemauan setan agar diri hancur dan menyalahkan yang maha pengasih, aku tidak akan melakukan itu dan tidak memilih hal yang buruk tentang mu yang akan kulakukan adalah Mendo'akanmu dengan perkataan baik, karena ikhlas itu bukan hanya ucapan dan berani melepaskannya seutuhnya, dan kembali nasihat teman mengatakan ikhlas itu ketika kamu mengembalikan kejadian yang terlewati kepada takdir Allah dan mendoakannya dengan kebaikan, karena hakekat doa akan kembali pada yang mendoakan. Aamiin

0 komentar: