IqEwVr5RYHY5lcozd7fQs7f4kHQ
Membentur dinding norma, etika dan batasan hidup - Bisik Angin Tuk Bidadari

Membentur dinding norma, etika dan batasan hidup, kamu adalah cerita yang sukar untuk menjadi nyata, dan dalam tatanan norma yang ada dan kamu pegang teguh, kisah ini memang tidak boleh ada, ketika semua dalam batasan-batasan yang jelas, semua akan mencibir jika semua mengetahuinya. karena semua orang akan beranggapan salah, tiada yang membenarkan untuk hal ini.

Rasa adalah sebuah bentuk khayal yang tidak terlihat tetapi menautkan diriku dengan hatimu, yang membuat semua rumit ketika rasa itu kuat mengarahkan aku kepada kamu, kamu yang selalu berpegang dan trauma dengan masa lalu yang tidak bersahabat sehingga kau menutup semua cerita yang pernah dan tidak seharusnya terjadi.

Diri adalah sebuah keinginan untuk memiliki mutiara hati teringini, Logika terus berfikir diantara dilema yang ada, ketika semua perbuatan adalah salah dan tak mungkin untuk terlakoni, Hati menemukan tempat nyaman yang salah karena terbuai dari rasa dulu yang pernah ada, ketika mengingini semua terulang kembali, takdir mempertemukan terjalani tetapi bukan untuk bersama.

Kita adalah sekumpulan manusia bodoh yang hanya menjadi wayang kehidupan terjalani, dengan masing-masing peran dalam kehidupan yang berbeda-beda. Iba adalah rasa ingin membantu yang lahir dari rasa dalam bentuk khayal yang ingin memberi kebahagian kepada tempat hati yang nyaman. Seorang bijak berkata ini adalah tiupan syaitan yang menginginkan kehancuran kita bersama

Pergi hal yang dengan keenganan hati atas kenyamanan yang ada, sakit menurut hati bukanlah apa-apa karena adanya sebuah pengharapan yang besar. kehilangan adalah ketika kita biasa bersama menjalani semua, dan semua terhenti karena takdir telah usai. benci adalah ketika kamu tidak menyukai takdir yang terjalani dan lelah atas yang terjadi. Ikhlas akan kah menjadi kunci atas kerelaan untuk kehilangan.

0 komentar: