sayu sinar lampu jalanan
Menerangi tapak kaki membuyar lamunan
Menatap jejak kaki sang petualang
Menapaki Malam di semarang
Di sudut simpang lima
Sesosok lembut meracik pecel penuh aroma
Menggoda selera ingin Mencoba
Besama dia sahabat setia
Melaju jalan kereta besi tua
Berlari berputar di tengah simpang lima
Tatap rona penjaja teh poci menggoda
senyum manis gincu merah tua
Memberi senyum kepada setiap petualang
yang sengaja berjalan lalu lalang
Hanya berharap menyabung nyawa
untuk keluarga dan anak tercinta
Deru angin semakin kencang
Sang penjaja teh poci tak tenang
Ketika tak seorang pun datang
Tak sadar kini waktu berpulang
membawa selembar rupiah dengan riang
hanya sekedar tuk mengisi dandang
Dalam perenunganku, teringat ketika audit di semarang semarang yang damai...
Depok 28 November 2007
Label: Puisi Kehidupan
0 komentar:
Posting Komentar