Dari semayam tangan dewi-Dewi
bangkit kelopak kuntum kasih
untuk setiap butir-butir janji
Bersama Angin menuai perih
Dari Hati pada cinta, lihatlah pedih ini!
dari nanar sembilu yang kau ramu dalam anggurku
terbakar Nurani sebab takdir pada sembilu hati
nyala api takdirku terbakar sebab cintamu
Telah Nyeri Seluruh Sendi
Kawan Sejati Terkhianati
Belahan Hati Tersakiti
Itu Semua Demi rasa cinta terpatri
mungkin getar mungkin asa bermacam gairah
sesekali, cahaya-mu hidupi hidupku
Purnama bergayut di ranting resah
pias linu tertahan dahan kehidupan
dalam gelap terperangkap kalut
Merasuk angan berkabut misteri
Gemerlap bintang membuatku berkhayal,
kelak kita bisa bersama menikmati sejumput rasa
Depok, 17 April 2008
Erwin Arianto
Label: Puisi Cinta
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar