Berteman dengan hujan malam ini
Sesuara parau berkata tentang takdir
Pekat di bahuku kelam meyelimutiku
Rembulan beristirat di balik situ
Diriku tidak pernah utuh.
Sementara suara riuh hujan jatuh
hanya aku dan kesunyian yang besar.
Aku rindu kupu merah ku
Sesaat guruh bergemuruh
Ada sesak terasa saat tau kabar berita
Kau harus beranjak dari ruang mu
Untuk menggapai waktu yang baru
Memanggil namamu ke ujung maya
Hanya sunyi dan bisu
leleh air mata jatuh satu
berteriak pada takdir itu
Sang maha sempurna
mengapa kau tulis itu
Aku hanya ingin kupu merahku
Kupetik satu kuntum rindu untukmu
Karena selalu kupu yang kumau
Bandung 23022017
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar