IqEwVr5RYHY5lcozd7fQs7f4kHQ
Selesai - Bisik Angin Tuk Bidadari

Selesai

Aku tidak tahu bagaimana harus memulai tulisan ini. Aku mencintai kamu. Kalimat itu seharusnya sudah cukup menjelaskan semuanya. Tapi ada perasaan lain yang iri, yang sebenarnya tidak ingin kutulis. Ia bernama kecewa. Besarnya tak seberapa, egomu lah yang tak sanggup ku imbangi. Hatiku sudah cukup rumit dengan rindu dan khawatirnya, rasanya ia tak sanggup jika harus pula membenarkan semua yang kamu pahami.

Bagiku ‘selesai’ masih jadi tempat yang yang tak terjangkau oleh mata meski rasanya kamu memaksa untuk mendirikan tempat itu disini.

Jika mau saling hitung, perselisihan akhir-akhir ini tidak seberapa dibanding dengan apa yang sudah kita lewati sebelumnya. Bagiku pertengkaran kemarin tidak ada apa-apanya dibanding hari pertama kita saling mengenal.Bagiku kecewaku sekarang bukan apa-apa dibanding dengan rasa ingin selalu bersama. Tapi bagaimana semua itu bagimu, aku tak tahu.

Seperti yang pernah kubilang, aku hadir bukan untuk menyakiti kamu, aku hadir untuk melihat kamu tersenyum, aku hadir bukan untuk menjatuhkan kamu, aku hadir untuk mengangkat kamu dari cemoohan semua orang, aku hadir bukan untuk memperburuk semua, aku hadir untuk mengulurkan tangan membantu apapun materi dan non materi, tapi kalau semua kamu artikan buruk dan salah lalu apa arti hadirku ku ini. Seperti yang pernah aku bilang pula memang aku yang membutuhka kamu, aku bisa lumpuh tanpa hadirmu di hari ku. tapi kalau aku selalu menyakiti kamu untuk apa?

Lalu kenapa aku masih bertahan denganmu? Alasannya sederhana, aku masih jatuh cinta padamu, karena hatik lah yang memilih mu. Ego dan segala remeh temeh yang kamu permasalahkan tidak berarti apapun bagiku. Dan dengan alasan yang sama pula, aku harus mengakhiri hubungan kita disini. Tidak. Maksudku, aku harus menuruti keinginanmu untuk mengakhiri hubungan kita. Benar apa katamu. Sampai detik terakhirpun, cara pandang kita masih berbeda. Kamu bertindak di atas egomu, dan aku menurutinya demi rasa cintaku. Mungkin sampai kapanpun kamu tak akan pernah nyaman denganku. Karena itulah, disaat terakhir ini kuharap aku bisa menyamankan kamu dengan menuruti apa yang kamu mau.

Jadi, selamat datang. Kamu baru saja selesai membangun tempat yang kamu mau disini. Dan selamat tinggal, karena aku juga sedang membangun tempat yang aku mau. Ia kusebut masa depan. Kali ini aku tak peduli ada kamu atau tidak disana, karena aku akhirnya menyadari dengan sepenuh hatiku bahwa aku juga berhak bahagia dengan hidupku. Akhirnya aku tak harus melulu menuruti egomu dan mengesampingkan apa yang aku mau. Terimakasih sudah membuatku sadar bahwa kamu belum mencintaiku sampai saat ini. Sepertinya kamu belum siap menerima cinta setulus yang aku punya.

AKu yang masih selalu mencintaimu kemarin, hari ini, dan esok.


0 komentar: