Tahu kah kamu
Ternyata Senja terlalu berani
Mengingatkan ku kepadamu lagi
gemetarku berusaha tetap diam
415 hari berusaha memahami
Selama itu egomu memuncak
Aku lelah tapi ingin berhenti
Tapi aku tak mampu beranjak
Dan kini aku menikmati sepi
Seperti saat kau kembali sunyi
Maka usirlah rasa ada dalam hati
menari dalam semua memori
Kata-kata musnah ketika kau dan aku berjauhan
Senyap memang kawan terbaik kau dan aku.
adakah lara ketika kita sama
Kau hidup seberusaha aku mematikan tentangmu
Aku tidak mengerti tentang semua ini
Aku, hujan, kopi dan jakarta,
mengulas kembali memori tentangmu.
Menerima takdir bahwa kita hanyalah mimpi.
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar