IqEwVr5RYHY5lcozd7fQs7f4kHQ
Ikhlaskan Saja - Bisik Angin Tuk Bidadari

Ikhlaskan Saja

Ikhlaskan Saja Saat Kepedulianmu Sudah Tak Dianggap. Setidaknya Kamu Sudah Pernah Sungguh Sungguh Berjuang Untuk Menunjukkan Keseriusanmu Padanya 

Saat seseorang yang kamu pedulikan, yang kamu sayangi dan yang kamu harapkan ternyata tak membalas apa yang kamu lakukan. Tak peduli dengan segala bentuk perjuangan kamu itu, maka ikhlaskan saja semuanya. Biarlah waktu yang akan membalasnya. Anggap saja mungkin dia bukan orang yang layak kamu perjuangkan. Mungkin dia hanya orang yang hanya mampir dalam hidupmu. Setidaknya kamu pernah berjuang dan tulus padanya

Belajar menerima kenyataan dan mengikhlaskan

Bagaimana kalau kenyataan itu begitu pahit? bukankah wajar bila lidah kita ini sulit menerima? Sulit kita ikhlaskan.

Kadang kala logika tidak sejalan dengan hati. Kadang kala, Logika tahu benar kebenarannya seperti ini, bijaksananya seperti ini, tapi kadang hati tidak mau mengikuti. Kadang, hati punya mekanismenya sendiri. Entahlah. Sudahlah dia hanya pelangi yang mewarnai mu hanya sesaat.

Tuhan mempertemukan orang yang kita sayangi dan menyayangi kita, yang kita cintai dan mencintai kita, yang kita benci dan membenci kita, yang membahagiakan kita, yang mengecewakan kita, yang membuat kita sedih dan terluka. Semata-mata untuk melengkapkan kita. Bahwa kehidupan tidak akan selalu manis. Bahwa kita juga sesekali harus mencicipi pahit dan sepah kehidupan.Tuhan tahu yang terbaik untuk hambanya.

kita hanya perlu Belajar menerima kenyataan dan mengikhlaskan

Sekarang, perasaan apa yang Anda rasakan? Mari kita lepaskan dengan teknik berikut …
Duduklah dengan nyaman atau berbaringlah
1. Tarik nafas 4 ketukan, tahan 2 ketukan, buang perlahan 8 ketukan (pernafasan 4-2-8). Rasakan sampai Anda benar-benar relaks
2. Pertanyaan Pertama : Katakan dalam diri, “Bisakah aku melepaskan rasa “galau” ini (jika itu perasaan galau)?” Jawaban diri Anda bisa saja YA atau TIDAK. Tidak ada jawaban yang salah. Ikuti saja dan jawablah tanpa berpikir panjang
3. Pertanyaan Kedua : Katakan dalam diri, “Bersediakan aku melepaskan rasa “galau” ini (jika itu perasaan galau)?”. Jika jawabannya masih TIDAK atau Anda ragu-ragu, tanyakan kembali, “Apakah aku ingin menikmati rasa ini atau terbebas dari rasa “galau” ini?” Tentunya Anda akan melepaskannya bukan? …
4. Pertanyaan Ketiga : Tanyakan dalam diri, : “Kapan perasaan ini akan hilang?” Jawabannya terserah Anda, bisa sekarang, besok, 2 hari lagi, 3 tahun lagi.
Ulangi 3 pertanyaan tersebut di atas, sampai Anda benar-benar terbebas dari rasa “galau” itu. Ingat, tetap lakukan dengan pernafasan 4-2-8
Buka mata … LEPASKAN dan IKHLASKAN …

Hidup itu terus berputar seperti roda. Jangan habiskan waktumu hanya menyesali keadaan yang ada. Menghabiskan waktu meratapi putusnya hubunganmu bisa membuatmu lupa dengan sekitarmu. Ingat, hidupmu bukan hanya tentang mantan kekasihmu, masih ada sahabat dan keluarga yang membutuhkanmu.

Setiap manusia akan merasakan yang namanya mencintai dan dicintai. Namun, manusia tidak bisa mengontrol apa yang akan terjadi di hubungan percintaannya. Kegagalan dalam bercinta jangan dijadikan alasan untukmu jatuh terpuruk dan melupakan dunia sekitarmu.

Adalah kebosanan dan rasa sia-sia yang mengembang saat kutuliskan tentang luka-luka.
Sedang disana ketidakpedulian meraja. Sepercuma ini maka tak ada yang layak diteruskan.
Maka apalah yang paling masuk akal selain pergi dan meninggalkan?
Apalah yang lebih berlogika dari menyumbat luka-luka.
"SELAMAT TINGGAL"
Berkali-kali kuucapkan...
"SELAMAT TINGGAL"
Kali ini akan benar-benar...

0 komentar: