Elegi Senja yang senyap
bola mata ditepi cakrawala hinggap
merenung jauh tentang cinta
terpisah dunia kita
Liku-liku jiwa bersatu tergoda
keyakinan pudar tak bermakna
keniscayaan hati menari meronta
menyatu dua temaram hati kita
Cinta bagai fenomena
indah saat bersama
rindu saat terpisah raga
segalanya terpendam lara
kupu-kupu pergi meninggalkan bunga
Kupu-kupu pergi dengan hampa
bunga tertinggal dalam kekosongan
Semua masih tersimpan
Namun, tak dapat terulang
jejak yang terukir di pantai
aroma romansa dulu yang tertiup angin
irama sendu waktu itu yang terlagu di telingaku
Aku tidak pernah melaju
Aku tetap tertinggal di waktu itu
Disaat angin berbisik untuk Bidadari tercinta
Depok 13 January 2015
ERWIN Arianto
http://coretanpena-erwin.blogspot.com
bola mata ditepi cakrawala hinggap
merenung jauh tentang cinta
terpisah dunia kita
Liku-liku jiwa bersatu tergoda
keyakinan pudar tak bermakna
keniscayaan hati menari meronta
menyatu dua temaram hati kita
Cinta bagai fenomena
indah saat bersama
rindu saat terpisah raga
segalanya terpendam lara
kupu-kupu pergi meninggalkan bunga
Kupu-kupu pergi dengan hampa
bunga tertinggal dalam kekosongan
Semua masih tersimpan
Namun, tak dapat terulang
jejak yang terukir di pantai
aroma romansa dulu yang tertiup angin
irama sendu waktu itu yang terlagu di telingaku
Aku tidak pernah melaju
Aku tetap tertinggal di waktu itu
Disaat angin berbisik untuk Bidadari tercinta
Depok 13 January 2015
ERWIN Arianto
http://coretanpena-erwin.blogspot.com
Label: Puisi Cinta
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar