Malam tak ada awan
tersapu hujan kelam
dingin mengikis
Tak ada hembus angin
Kata-kata redam
Sebisu langit yang juga diam
Bahkan rindu yang biasanya terjaga
Lelap entah di laut mana
Nafas ini sendiri saja
Memanggil pelangi sia-sia
Di balik buram kaca jendela
Selain sepi yang sempurna
Tak ada lagi kawan bicara
Dimana kiranya lengkung pelangi bersembunyi?
Tetes air mata terurai jatuh tanpa suara
Tampa isak yang biasa
Lalu semua tenggelam
Nafas,juga tetes air mata
Serupa langit dan kata
Mereka memilih diam
Menyerah untuk istirahat
Di bahu malam yang mulai patah
tersapu hujan kelam
dingin mengikis
Tak ada hembus angin
Kata-kata redam
Sebisu langit yang juga diam
Bahkan rindu yang biasanya terjaga
Lelap entah di laut mana
Nafas ini sendiri saja
Memanggil pelangi sia-sia
Di balik buram kaca jendela
Selain sepi yang sempurna
Tak ada lagi kawan bicara
Dimana kiranya lengkung pelangi bersembunyi?
Tetes air mata terurai jatuh tanpa suara
Tampa isak yang biasa
Lalu semua tenggelam
Nafas,juga tetes air mata
Serupa langit dan kata
Mereka memilih diam
Menyerah untuk istirahat
Di bahu malam yang mulai patah
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar