Ketika bahu itu terciumi
rintik air mata itu mengiringi
Keegoisan hati terjalani
Angin menyakiti kupu kembali
Bibir bisu tak terucap kata
Hening menemani jiwa yang gelisah
Nanar benak menerawang dalam resah
Menerjemahkan semua kehingan yang ada
Riuh ramai ini tak menenangkan
kesunyian menyambut amarah itu
Ketika maaf sulit di berikan
Setangkai rindu tumbuh tak bertuan
Hening adalah sebuah misteri
Menebak bahasa dalam sebuah ilusi
Ketika perih tak terungkap
Sepi diri mengikuti
Duhai kupu merah cantik
Angin ingin berbisik tentang semua
Ingin memohon sebuah maaf
walau seribu perih telah tergoreskan
Yogya, 7 Feb 2017
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar