Teruntuk Bidadari yang pernah bersemayam Dihati
Kala fajar tiba sang mentari tersenyum manja
Di atas jembatan cinta memandang cakrawala
entah apa yang harus kutunggu di sini
separuh hati di atas jalan sunyi
Sayap-sayapnya terbuka
menuruni awan menuju bumi
sangkala meniup angin kencang
Membawa diri tentang cinta yang dingini
bus-bus karyawan turut bersemayam
di aspalnya terbenam airmata
hangus terpanggang bila waktu meraut siang
Dan kita pernah lalui semua itu disini
Teruntuk Bidadari yang pernah bersemayam Dihati
Hanya satu ku berminta, Maaf kan takdir yang terjadi
Biarkan kita bisa kembali bersua
Walau hanya dalam dunia yang maya
kamu yang memang sangat teringini
Terkuak suatu cerita kita yang tak bisa menyatu
Entah karena coretan pena takdir waktu
Atau karena ketercampakan hati yang tersakiti
Dalam perenungan, Krikil-krikil cinta
Cikarang 12 January 2008 15:45
Erwin Arianto
Label: Puisi Cinta
0 komentar:
Posting Komentar