kutemukan sehelai sayap bidadari yang tertinggal
Diposting oleh Erwin Arianto di Jumat, Juli 10, 2009kutemukan sehelai sayap bidadari yang tertinggal
dalam satu alunan kisah yang pernah terangkai
kisah yang menawan melenakan hasrat tak tersangkal
seperti indahnya pelangi pada senja yang semarak
Walau roda waktu telah jauh berputar
Mengapa rasa itu masih Menerbangkan raga indrawi
Bidadari nampak nyata bermain dalam fana imajinasi
Mengajaku berdansa dan menari dalam nuansa tak terlukiskan
Sesaat hujan di kebun-kebun cinta kita dulu yang terbengkalai
Kembali merengkah bunga-bunga asa melayang terbawa
Sungguhkah ini sebuah mawar indah seperti dulu
atau hanya bagai kaktus yang hanya menyisakan duri
Mungkin dulu angin telah terbang berlari
Meninggalkan bidadari bercucur air mata sendiri
karena Hujan telah jatuh ke bumi
Membatasi sebuah takdir yang telah terjadi
Huhhh…mengapa ini harus terjadi
Kembali asa melayang pada pertemuan maya itu
Dimana angin dan bidadari hanya menjadi sebuah tragedi hati
Yang menyisakan perih dan rasa rindu diri
Label: Puisi Cinta
0 komentar:
Posting Komentar