IqEwVr5RYHY5lcozd7fQs7f4kHQ
Dalam perenungan percakapan fikiran dan Hati keci - Bisik Angin Tuk Bidadari

Ya Allah engkau yang lebih tahu apa yang tengah kurasakan saat ini, perputaran waktu mengantarkan aku bertemu banyak pilihan sang Hawa, dari yang cantik hingga baik hati, memang tak ada yang sempurna, benar-benar sulit yang menemukan yang pas di jiwa.

Dalam Kerisauan ini, Hati ini masih tak mampu menjawab siapa sebenarnya yang kuinginan, bagaimana rasa  yang kurasakan. mengapa yang kuanggap cinta terasa biasa saja bahkan teramat sederhana.

Sering kumeminta pada MU ya Allah, bukakanlah hati, dan biarkan aku berfikir mendalam tentang warna yang ku selami, sesuatu yang membuat ku penat dan ingin melapaskan takdir. Aku tak ingin merasakan gelombang ombak yang terus membuatku terombang-ambing olehnya, mungkin kali ini tak jauh beda dengan kisah-kisah yang pernah kau berikan kepadaku. Mencintai tapi tak mampu memahami inginku sendiri. Apakah benar dia yang baru hadir akan menjadi Makmum ku..? tapi mengapa semua menjadi rumit dan sulit. Mengapa tiada tawa atau sekedar senyum sebagai pertanda akan bahagia saat ia hadir. Mungkinkah pertanda saat kau ceritakan semua tentang dia, aku hanya tersenyum kecut menahan sesak di dada.

Apakah ini pertanda cinta memang tak pernah ada, bahwa cinta tak bisa luluh begitu saja meski dengan pengorbanan dan kebaikan, karena yang baru hadir kala mendapati hal itu hanyalah rasa kasihan dan iba seperti yang teralami saat ini.

Ya Allah, yang maha pengasih lagi maha penyayang, tunjukanlah yang terbaik untuk ku hidupku dan semua, apakah aku harus bertahan, memberi kesempatan bahwa suatu saat semua akan berubah dan aku bisa tersenyum indah memandangnya. Apakah salah jika ku berharap ada seorang yang hadir yang menciptakan debar di hatiku, salahkah jika aku menginginkan keinginanku, kemauanku dan perjuanganku. Ataukah aku hanya pasrah dengan keadaan sekarang yang sudah tersedia, walau banyak nestapa terukir di jiwa? Saat aku mencintai seseorang dan bersedia berkorban, karena mungkin aku kan merasa butuh dan menaruh rindu akan kehadiranya, apakah mungkin seperti itu?

Pada Akhirnya semua akan pergi hilang, dalam bilangan dasawarsa aku memang sudah tak peduli menutup ingin hati mengunci rapat semua yang terlintas, berusaha melupa tentang kisah lalu yang tak bisa ku perjuangkan, membuang ingin untuk sebuah lembar baru. Takdir memang tak bisa dipaksakan, dengan sendirinya jika sudah kau goreskan pena untuk sebuah cerita, kau hadirkan kembali sesosok yang tak pernah ku kenal, tak pernah terfikirkan akan ada masuk dan menyakiti jiwa ini. tapi apalah daya hamba hanya melakoni sekenario yang sudah Kau tuliskan. Semua hanya misteri dari enggkau pemilik diri... Hanya satu pintaku ya Allah, buatlah Indah semua pada akhirnya, dan kuatkan hati jika terjadi percikan-percikan kecewa.

Dalam perenungan percakapan fikiran dan Hati kecil...

0 komentar: