IqEwVr5RYHY5lcozd7fQs7f4kHQ
Juli 2017 - Bisik Angin Tuk Bidadari



Untuk kamu...
hanya ungkapan "Terima Kasih" ku berikan untukmu 
karena kamulah membuatku mengerti arti hidup 
mengerti arti cinta sesungguhnya 
mengerti bahwa kamulah menyentuh hati ini begitu dalam
hingga melupakanmu menjadi hal mustahil dalam hidupku

sekali aku mencinta aku tidak bisa membenci
aku tak ingin ada luka di hatimu bahkan sekecil apapun 
karena mencintaimu adalah awal pondasi aku bahagia 
awal aku bermimpi, awal dari aku menjadi aku 
doaku kamu selalu mendapatkan bahagia selamanya 
karena  aku mencinta hanya dengan keihklasan

Ikhlaskan Saja

Ikhlaskan Saja Saat Kepedulianmu Sudah Tak Dianggap. Setidaknya Kamu Sudah Pernah Sungguh Sungguh Berjuang Untuk Menunjukkan Keseriusanmu Padanya 

Saat seseorang yang kamu pedulikan, yang kamu sayangi dan yang kamu harapkan ternyata tak membalas apa yang kamu lakukan. Tak peduli dengan segala bentuk perjuangan kamu itu, maka ikhlaskan saja semuanya. Biarlah waktu yang akan membalasnya. Anggap saja mungkin dia bukan orang yang layak kamu perjuangkan. Mungkin dia hanya orang yang hanya mampir dalam hidupmu. Setidaknya kamu pernah berjuang dan tulus padanya

Belajar menerima kenyataan dan mengikhlaskan

Bagaimana kalau kenyataan itu begitu pahit? bukankah wajar bila lidah kita ini sulit menerima? Sulit kita ikhlaskan.

Kadang kala logika tidak sejalan dengan hati. Kadang kala, Logika tahu benar kebenarannya seperti ini, bijaksananya seperti ini, tapi kadang hati tidak mau mengikuti. Kadang, hati punya mekanismenya sendiri. Entahlah. Sudahlah dia hanya pelangi yang mewarnai mu hanya sesaat.

Tuhan mempertemukan orang yang kita sayangi dan menyayangi kita, yang kita cintai dan mencintai kita, yang kita benci dan membenci kita, yang membahagiakan kita, yang mengecewakan kita, yang membuat kita sedih dan terluka. Semata-mata untuk melengkapkan kita. Bahwa kehidupan tidak akan selalu manis. Bahwa kita juga sesekali harus mencicipi pahit dan sepah kehidupan.Tuhan tahu yang terbaik untuk hambanya.

kita hanya perlu Belajar menerima kenyataan dan mengikhlaskan

Sekarang, perasaan apa yang Anda rasakan? Mari kita lepaskan dengan teknik berikut …
Duduklah dengan nyaman atau berbaringlah
1. Tarik nafas 4 ketukan, tahan 2 ketukan, buang perlahan 8 ketukan (pernafasan 4-2-8). Rasakan sampai Anda benar-benar relaks
2. Pertanyaan Pertama : Katakan dalam diri, “Bisakah aku melepaskan rasa “galau” ini (jika itu perasaan galau)?” Jawaban diri Anda bisa saja YA atau TIDAK. Tidak ada jawaban yang salah. Ikuti saja dan jawablah tanpa berpikir panjang
3. Pertanyaan Kedua : Katakan dalam diri, “Bersediakan aku melepaskan rasa “galau” ini (jika itu perasaan galau)?”. Jika jawabannya masih TIDAK atau Anda ragu-ragu, tanyakan kembali, “Apakah aku ingin menikmati rasa ini atau terbebas dari rasa “galau” ini?” Tentunya Anda akan melepaskannya bukan? …
4. Pertanyaan Ketiga : Tanyakan dalam diri, : “Kapan perasaan ini akan hilang?” Jawabannya terserah Anda, bisa sekarang, besok, 2 hari lagi, 3 tahun lagi.
Ulangi 3 pertanyaan tersebut di atas, sampai Anda benar-benar terbebas dari rasa “galau” itu. Ingat, tetap lakukan dengan pernafasan 4-2-8
Buka mata … LEPASKAN dan IKHLASKAN …

Hidup itu terus berputar seperti roda. Jangan habiskan waktumu hanya menyesali keadaan yang ada. Menghabiskan waktu meratapi putusnya hubunganmu bisa membuatmu lupa dengan sekitarmu. Ingat, hidupmu bukan hanya tentang mantan kekasihmu, masih ada sahabat dan keluarga yang membutuhkanmu.

Setiap manusia akan merasakan yang namanya mencintai dan dicintai. Namun, manusia tidak bisa mengontrol apa yang akan terjadi di hubungan percintaannya. Kegagalan dalam bercinta jangan dijadikan alasan untukmu jatuh terpuruk dan melupakan dunia sekitarmu.

Adalah kebosanan dan rasa sia-sia yang mengembang saat kutuliskan tentang luka-luka.
Sedang disana ketidakpedulian meraja. Sepercuma ini maka tak ada yang layak diteruskan.
Maka apalah yang paling masuk akal selain pergi dan meninggalkan?
Apalah yang lebih berlogika dari menyumbat luka-luka.
"SELAMAT TINGGAL"
Berkali-kali kuucapkan...
"SELAMAT TINGGAL"
Kali ini akan benar-benar...

Bergumul dengan kegetiran sanubari
Menguasai keadaan mata hati
Akan kemolekan sentuhan kesenyapan diri
Membawa keindahan buaian fatamorgana
Sesak aku didunia maya
Yang berbisik dari sudut mata
Membawa detik ragu akan waktu
Terjaga dalam ingatan dunia nyata
Saat ku tertidur dengan mimpi sempurna
Bangunkan ku sayang
Dari semua mimpi yang tlah teraba
Saat ku akan tenggelam dalam kegelapanku
Agar ku tak lari dari rasa yang harus ku batasi
Saat kau menawarkan sisa cinta dalam rasa
“For my EA gle…Wake me up beib…”

BY HWS

Ya Allah engkau yang lebih tahu apa yang tengah kurasakan saat ini, perputaran waktu mengantarkan aku bertemu banyak pilihan sang Hawa, dari yang cantik hingga baik hati, memang tak ada yang sempurna, benar-benar sulit yang menemukan yang pas di jiwa.

Dalam Kerisauan ini, Hati ini masih tak mampu menjawab siapa sebenarnya yang kuinginan, bagaimana rasa  yang kurasakan. mengapa yang kuanggap cinta terasa biasa saja bahkan teramat sederhana.

Sering kumeminta pada MU ya Allah, bukakanlah hati, dan biarkan aku berfikir mendalam tentang warna yang ku selami, sesuatu yang membuat ku penat dan ingin melapaskan takdir. Aku tak ingin merasakan gelombang ombak yang terus membuatku terombang-ambing olehnya, mungkin kali ini tak jauh beda dengan kisah-kisah yang pernah kau berikan kepadaku. Mencintai tapi tak mampu memahami inginku sendiri. Apakah benar dia yang baru hadir akan menjadi Makmum ku..? tapi mengapa semua menjadi rumit dan sulit. Mengapa tiada tawa atau sekedar senyum sebagai pertanda akan bahagia saat ia hadir. Mungkinkah pertanda saat kau ceritakan semua tentang dia, aku hanya tersenyum kecut menahan sesak di dada.

Apakah ini pertanda cinta memang tak pernah ada, bahwa cinta tak bisa luluh begitu saja meski dengan pengorbanan dan kebaikan, karena yang baru hadir kala mendapati hal itu hanyalah rasa kasihan dan iba seperti yang teralami saat ini.

Ya Allah, yang maha pengasih lagi maha penyayang, tunjukanlah yang terbaik untuk ku hidupku dan semua, apakah aku harus bertahan, memberi kesempatan bahwa suatu saat semua akan berubah dan aku bisa tersenyum indah memandangnya. Apakah salah jika ku berharap ada seorang yang hadir yang menciptakan debar di hatiku, salahkah jika aku menginginkan keinginanku, kemauanku dan perjuanganku. Ataukah aku hanya pasrah dengan keadaan sekarang yang sudah tersedia, walau banyak nestapa terukir di jiwa? Saat aku mencintai seseorang dan bersedia berkorban, karena mungkin aku kan merasa butuh dan menaruh rindu akan kehadiranya, apakah mungkin seperti itu?

Pada Akhirnya semua akan pergi hilang, dalam bilangan dasawarsa aku memang sudah tak peduli menutup ingin hati mengunci rapat semua yang terlintas, berusaha melupa tentang kisah lalu yang tak bisa ku perjuangkan, membuang ingin untuk sebuah lembar baru. Takdir memang tak bisa dipaksakan, dengan sendirinya jika sudah kau goreskan pena untuk sebuah cerita, kau hadirkan kembali sesosok yang tak pernah ku kenal, tak pernah terfikirkan akan ada masuk dan menyakiti jiwa ini. tapi apalah daya hamba hanya melakoni sekenario yang sudah Kau tuliskan. Semua hanya misteri dari enggkau pemilik diri... Hanya satu pintaku ya Allah, buatlah Indah semua pada akhirnya, dan kuatkan hati jika terjadi percikan-percikan kecewa.

Dalam perenungan percakapan fikiran dan Hati kecil...

Di Jumat itu
Ketika mentari berlalu dan pergi
ketika semua tertutup rapi
angin menginginkan kupu kembali
Disini, sekali lagi

Tapi waktu telah berhenti
Hanya hening dan sepi
Tertelusuri ruang ingin tak menepi
Dalam nyata dan hayal silih berganti

Terasa Kosong dan hampa
Saat roda waktu berputar tak bersua
Terasa ada yang berbeda
saat semua amarah dan ego berjumpa
Hanya sisa pertengkaran yang ada

Kupu indah rupa
Kembali lah dalam sebuah jumpa
Dalam satu keinginan cinta
bersatu bersama tuk selamanya..

July 2017

;;