IqEwVr5RYHY5lcozd7fQs7f4kHQ
Juli 2009 - Bisik Angin Tuk Bidadari

begitu singkat aku mencintaimu
dengan cinta yang sepenuh hati ku padamu
dengan aroma rasa yang memenjara
Dengan seribu pesona begitu menggoda

Begitu singkat kita bersama sayang
Karena kita sangat bahagaia
Berdua bersama merekah setiap mimpi
Berdua menjalani waktu berlari

Begitu cepat pertemuan kita cinta
Begitu cepat waktu kala ku bersamamu
Begitu cepat Ku jatuh cinta padamu
Begitu cepat ku serahkan hatiku padamu cinta

Begitu ku merindu mu kasih
Dua bola mata indah yang selalu ketatap
Bibir merah mu yang biasa ku kecup
Dan hati itu biasa ku bersandar

Aku merindu Cinta
Merindu cinta kita yang sangat singkat
Tapi begitu membekas dan terpartri
Dalam dinding hati dan tak akan pernah mati
Aku Mencintai mu sayang Kemarin, sekarang dan Nanti

Mengapa kau harus hadir dalam waktu yang salah
Saat palu waktu telah terketuk aku untuknya
dan percikan sebuah rasa yang menggoda
Membuat aku semakin terpana

APakah ini ujian sayang
Atau ini goresan takdir tuhan
Tapi mengapa kau begitu indah
Walau pada akhirnya harus hilang terbang

Tak ada penyesalan ku karena pernah menyintaimu
Berbagi rasa dan cinta ku padamu
Begitu banyak ceria kau berikan padaku
Walau ku balas dengan seribu dukaku padamu

Maafkan Aku cinta
Karena semua cerita kita tak berakhir bahagia
Maafkan aku cinta
Karena aku telah membuat mu merana

Pergilah dengan nya cinta
Walau hati ini sangat tak rela menerima
Kenanglah aku cinta
dengan cinta yang penuh dengan sejuta pesona

kutemukan sehelai sayap bidadari yang tertinggal
dalam satu alunan kisah yang pernah terangkai
kisah yang menawan melenakan hasrat tak tersangkal
seperti indahnya pelangi pada senja yang semarak

Walau roda waktu telah jauh berputar
Mengapa rasa itu masih Menerbangkan raga indrawi
Bidadari nampak nyata bermain dalam fana imajinasi
Mengajaku berdansa dan menari dalam nuansa tak terlukiskan

Sesaat hujan di kebun-kebun cinta kita dulu yang terbengkalai
Kembali merengkah bunga-bunga asa melayang terbawa
Sungguhkah ini sebuah mawar indah seperti dulu
atau hanya bagai kaktus yang hanya menyisakan duri

Mungkin dulu angin telah terbang berlari
Meninggalkan bidadari bercucur air mata sendiri
karena Hujan telah jatuh ke bumi
Membatasi sebuah takdir yang telah terjadi

Huhhh…mengapa ini harus terjadi
Kembali asa melayang pada pertemuan maya itu
Dimana angin dan bidadari hanya menjadi sebuah tragedi hati
Yang menyisakan perih dan rasa rindu diri

Tetap Ada Cinta uNTUKNYa
MENGALIR bagai sungai yang tak bertepi
Lembut beraroma kasih laksa terbang diangkasa
Berpancar sinar sayang dalam deru-deru rasa

Tetap Ada cinta untuknya
Selalu di setiap waktu yang terus berlari dalam pupus
kan selalu menyinarinya sepanjang hari
dan tak akan pernah berlalu

Tetap Ada Cinta Untuknya
walau dia telah hilang terbang bersama gugusan geminta
tapi rasa ini tak akan hilang
tetap hidip dan takan hilang lekang

Tetap ada cinta untuknya
Walau dia telah bersamanya
Aku kan setia memberi rasa ini kepadanya
Hingga akhir waktu dunia

Tetap Ada Cinta Untuknya
Untuk seseorang disana
yang telah menaklukan hatiku
Dan tak akan pernah pudar dan pupus layu
Satu Cinta selalu untuk bidadari ku yang telah terbang

;;