IqEwVr5RYHY5lcozd7fQs7f4kHQ
Embun air mata menetes perlahan - Bisik Angin Tuk Bidadari

Embun air mata menetes perlahan

Embun air mata menetes perlahan
Dalam hijau pucuk dedaunan
ketika Cinta bermandi cahaya
Tanpa celah nafas asmara bertanya

Memupus sebiduk penantian khayal
terlanjur tereguk aroma mewangi
Beralaskan angin kau tiup hirupan pesona
Terlanjut membasahi sebuah nuansa kisah kita

Ketika hati terberi tak terpendar
Kutapaki jejak langit memenjarakanku
aku terlempar aku terhanyut aku terbuai
Dalam sebuah anggur senyum yang terkulum

Bidadari, kuberi angin untuk kepak sayapmu
Kau beri aku suara surutkan badai samudra
Kau beri dekapan memberi sejumput senyuman
Kau beri sutra untuk sebuah kehangatan

Kini lambaian kepak sayapmu tinggal kenangan
Hanya tersisa memori sendu kisah kita
Diantara cinta dan rinduku yang membara
Kuharus hentikan alunan irama kita
Selamat jalan bidadari hatiku
Dan kita tetap satu dalam satu prasati itu.


Depok 18 Mei 2009
erwin arianto

0 komentar: