IqEwVr5RYHY5lcozd7fQs7f4kHQ
2008 - Bisik Angin Tuk Bidadari

Tips Meminta Kepastian Cinta Si Dia
Ada beberapa langkah yang cukup fair yang bisa dilakukan oleh para wanita dalam menyiasati sikap si Dia yang takut untuk berkomitmen dan masih enggan untuk mengajak menikah.

Berikut langkah-langkahnya :

1. Dengan terus terang dan terbuka mengatakan kepadanya bahwa anda cukup mengerti dengan kondisinya, karenanya mintalah si dia untuk juga mengerti posisi dan kondisi anda sekarang ini.
2. Tanyakan sekali lagi kepastian kapan dirinya benar-benar siap untuk menikah.
3. Ingat kelonggaran yang anda berikan juga ada batasnya.
4. Pun, yakinkan pada si Dia bahwa yang anda lakukan bukanlah semata-mata untuk mengancam atau memaksanya melainkan anda mempunyai tujuan yang lebih baik yaitu hidup berumah tangga dengan dirinya.

" Jika Ditarik Ulur "

Dengan dasar cinta dan juga masa pacaran yang dinilai sudah cukup lama untuk mengenal karakter masing-masing, tentu saja tak aneh bila kemudian Anda ingin melanjutkan hubungan tersebut ke jenjang pernikahan. Namun apa jadinya bila ternyata kekasih malah tak menunjukkan keseriusannya? Bahkan ia sempat menghilang dan muncul kembali akan tetapi belum menunjukkan jawaban tegas?

Pendeknya pasangan Anda seperti orang yang labil, pikirannya tak tetap. Kadang-kadang bisa serius, tapi di lain waktu seperti menjauh. Dengan keadaan ini tentu saja Anda merasa dipermainkan. Terlebih usia Anda yang tergolong sudah siap untuk menikah. Kalau sudah begini apa yang harus Anda lakukan? Juga menjauh dan bahkan tegas memutuskannya? Atau bersikap setia dan sabar menunggunya memberikan jawaban seperti yang Anda inginkan?

Agaknya jangan dulu langsung berkata putus, karena tak mudah untuk membangun sebuah hubungan dari awal lagi dengan dasar cinta dan kesetiaan. Tapi memang pikiran yang sudah tidak lagi positif dalam hal ini penuh dengan kecurigaan, merasa tidak dihargai dan juga merasa dipermainkan menuntut Anda untuk mengambil langkah pisah. Tapi apakah semudah itu?

Ini tentu saja berarti meski Anda dan pasangan Anda sudah saling mengenal kekurangan dan kelebihan masing-masing, ternyata Anda belum dapat menerima kekasih Anda apa adanya.

Pikiran negatif yang memenuhi benak Anda tentu akan sangat menguras banyak energi. Jika Anda berpikir untuk bersatu kembali, Anda harus melihat kesiapan diri Anda sendiri. Sebisa mungkin bicarakan berdua, apakah Anda memang melihat adanya masa depan dari hubungan ini. Kalau memang jawabannya positif, Anda berdua harus mampu membangun dan menciptakan hubungan harmonis.

Anda juga harus menemukan bukti yang jelas, dari kecurigaan yang Anda rasakan selama ini. Dengan demikian Anda tentu akan merasa sedikit tenang.

Yang pasti Anda harus berusaha untuk mengajaknya bicara dari hati ke hati. Tanyakan mau dibawa kemana hubungan ini. Soal usia jangan pernah dijadikan patokan untuk kesiapan Anda untuk melangsungkan pernikahan. Yang pasti menunggu orang yang tepat dan diyakini sebagai pasangan hidup Andalah yang lebih baik dibanding memilih yang telah tersedia namun tak memberikan kebahagiaan untuk ke depannya

Tips Beruntung Dalam Percintaan

Bener ga sih? Katanya cinta hanya buat mereka yang beruntung saja? Beberapa orang mungkin akan mengatakan sangat setuju, sedangkan beberapa orang menyatakan bahwa semua orang bisa. Menurut salah satu ahli, Kathrin Lord, ternyata beruntung untuk urusan cinta itu bisa dipelajari lho! Coba deh baca langkah-langkahnya dibawah ini

1. Tahu dulu apa yang Anda mau.

Wajah dan penampilan anda bisa diubah, tetapi karakter anda tidak. "Chemistry" antar anda berdua memang menyenangkan, tapi jangan bergantung sepenuhnya kepada nafsu.

2. Anda harus jelas juga apa yang tidak anda inginkan.

Dengan mengetahui apa yang tidak akan pernah anda toleransi dari seorang partner adalah hal penting. Bikin daftar "Tidak suka" dan kemudian pilih 10 yang paling penting. Jika lebih dari 10, maka berarti anda terlalu pemilih.

3. Jalani hidup anda.

Sekali anda tahu apa yang anda ingini (dan yang tidak anda ingini) dalam suatu hubungan, geser fokus anda untuk menjalani hidup. Anda akan menemukan bahwa anda mulai merasa bertemu dengan orang-orang yang cocok dengan kriteria anda, dan dengan mudah segera menggeser mereka yang tidak.

4. Coba lihat gambaran yang lebih besar.

Jangan coba terlalu berat, sehingga terkadang anda melewatkan beberapa hal penting yang ada. Jika memang anda baik dalam berkonsentrasi terhadap suatu hal, coba anda mundur sebentar dan coba lihat kondisi yang ada. Pastikan hidup anda terasa menyenangkan dan indah, jangan terlalu serius dalam segala hal.

5. Keluar dari "sarang" anda.

Buat kesempatan mengembangkan kehidupan sosial anda, dan bertemu orang baru. Coba ubah rutinitas anda, pernah anda mencoba mengundang teman-teman untuk sekedar bertemu? Coba cari ide untuk membuat perayaan kecil-kecilan dan jadikan diri anda pusat perhatian!

6. Buka mata dan tingkah laku anda.

Orang yang "beruntung" akan menciptakan, dan memaksimalkan kesempatan yang ada. Coba bicara dengan orang lain pada saat belanja dan mengantri di kasir. Selalu siap dengan "kartu nama" dengan informasi kontak anda.

7. Selalu ingin tahu.

Jangan puas hanya dengan apa yang kelihatan. Coba tanyakan, coba ingin cari apa yang ada di belakang itu semua, dan usahakan ketemu jawabannya!

8. Coba sesuatu yang baru.

Cara paling baik untuk mempertahankan semuanya seperti apa adanya, adalah tidak mencoba sesuatu yang berbeda. Coba buat perbedaan dalam rutinitas anda, jadi anda akan tetap waspada. Coba selalu perhatikan tentang apapun yang terjadi. Tetap terbuka untuk semua kesempatan yang ada, dan gunakan semuanya sebaik-baiknya!

9. Selalu siapkan diri untuk menerima nasib baik.

Perhatikan pesan-pesan negatif dari diri anda sendiri, dan gantikan dengan semua pikiran positif, misal: "Ah.. aku kan nggak cantik, nggak mungkin bisa pacaran," coba ganti dengan "Ah, berarti belum ketemu yang pas aja kok, paling nggak lama lagi ada orangnya". Selalu kelilingi anda dengan orang-orang yang dapat menjadi contoh baik.
10. Belajarlah dari pengalaman (nasib) buruk.
Coba ambil langkah untuk mencegah kemungkinan buruk yang ada terulang lagi, lalu biarkanlah apa yang "buruk" tadi berlalu. Jangan diulang-ulang lagi nasib buruk yang ada, coba ikuti elemen positif yang ada.

Sumber ; KapanLagi.Com

Kado Terindah Dalam Hidupku

Waktu berjalan terasa lambat menuju waktu pernikahan ku dengan Mas Rezard seorang mantan rekan kuliah ku di universitas Pendidikan keguruan, saat ini mas Rezard adalah seorang guru honorer untuk sekolah SD dengan pengabdian sebagai guru yang sangat besar mas rezard adalah tipikal orang yang sederhana dan baik serta hampir tidak pernah keluar keluhan dari nya. dia selalu menjalani hidup sebagai guru honorer yang tidak jelas kapan akan diangkat menjadi pegawai PNS.

Kenapa? Tanya beberapa kerabat dan teman, teman ku saat aku menghantar surat undangan kepada kerabat dan teman dekatku.

Pada awalnya aku yang kata orang berparas cantik berkulit putih dalam hatiku mempunyai jawaban kenapa mau pacaran dan mau menerima lamaran Rezard.

"Jangan bercanda Quineshia..." Ujar Ayah kepada ku

Suasana seketika menjadi diam dan mencekap Semua menatap ku! saat itu

saya serius ayah! tegasku sambil menerkapa yang akan terjadi selanjutnya, "apa yang salah jika rezard melamarku, bukanya di dalam islam kita di wajibkan untuk menikah jika merasa sudah mampu untuk menghindarkan dari zina"

Tidak ada yang salah, suara ayah dengan nada yang tidak enak, hanya di luar perkiraan ayaj bahwa Rezard berani melamar anak ayah yang paling cantik! dengan keadaan dimana mata orang tuaku memberi tatapan mata penuh selidik dan aku seperti seorang pesakitan yang sedang diadili.

'Ibu rasa kamu tidak serius dengan Rezard, Quineisha Widyadhana Adzikrin," ucap ibu memanggilku dengan nama lengkap ku, itu menandakan ketidak setujuan ibu

aku diam dan hanya terkesima dengan keadaan yang tidak mengenakan itu. "Kenappa yah..." tanya ku kepada ayah...

"Sebab kamu gadis Ayah yang paling luar biasa.." ujar ayah kepada ku..... dengan di lanjutkan "Sebab kamu paling luar biasa dibandingkan kakak-kakakmu. Mulai dari pemilihan model, sampai juga juara debat,kamu memiliki bakat tarik suara, masa depanmu cerah. Sebentar lagi kamu akan bisa melajutkan usaha ayah Bakatmu yang lain pun luar biasa. quineisha sayang, kamu bisa mendapatkan laki-laki manapun yang kamu mau!, tidak harus rezard...." ucap ayah dengan ucapan yang setengah di tekan dan sedikit bergetar...

"Sedangkan Rezard hanya seorang guru honorer, yang tidak punya masa depan, berasal dari keluarga sederhana, apa yang akan kamu harapkan Quineishia...? " tanya ayah kepada ku...

"Ayah, aku mencintai rezard.... Aku tidak melihat Rezard sebagai orang yang sederhana, Rezard taat beribadah.., pekerja keras... bukankah kita melihat seseorang bukan dari kekayaanya, tapi dari kepribdianya, Quineishia juga yakin akan bahagia bersama Rezard ayah.. dia bisa membimbingku..." Ucapku mempertahankan apa yang aku anggap benar

" Apa yang kamu harapkan dari dia Quineshia, lelaki miskin hanya sebagai guru honorer, buka matamu Quineshia..."

"sudah ayah ini keputusanku.. ini jalan hidupku.. aku yang menentukan sendiri, bukan jaman siti nurbaya saat ini..." ucapku mempertahankan apa yang aku anggap benar.. "banyak orang yang berharta, tetapi setelah menikah mereka mencampakan istri-istri mereka, mereka berpoligami, banyak yang memiliki harta hidup mereka tidak bahagia jangan melihat apa yang ada diluarnya ayah.. coba lihat kepribadian rezard" ucapnya kembali

Walau dengan 1/2 hati tidak menerima akhirnya Aku menikah dengan Rezard dalam suasa yang sederhana, tapi satu hal yang membuat Aku tidak bersedih.. ayah tidak menjadi waliku dalam pernikahan, ayah sangat marah kepadaku karena keputusan yang aku ambil...

***
"Sayang..... Selamat ulang tahun" bisik Mas Rezard tepat dihadapanku.. aku yang masih setengah terlelap hanya memicingkan mata dan kembali menarik selimut setelah menunggusekian detik tak ada kata lain yang terlontar dan tidak ada kado dihadapanku

Saat ini usiaku dua puluh lima tahun. Ulang tahun pertama sejak pernikahan kami lima bulan yang lalu. tidak ada yang khusus, tidak ada mawar, tidak ada kado, memang hal ini membuatku sedikit malas, terdapat sedikit fikiran nakal ku "seandainya dulu aku tidak menikahi rezard" gumamku.. tapi bukankah pernikahan ini adalah pilihan ku.. aku pun rela menentang ayah dan ibu dulu.

Aku agak malas untuk menuju ke kamar mandi untuk berwudhu, seperti biasa aku dan mas rezard menunaikan Shalat Subuh kami berdua seperti biasa. Setelah itu kuraih lengan suamiku, dan selalu ia mengecup kening, pipi, terakhir bibirku. Setelah itu diam. Tiba-tiba hari ini aku merasa bukan apa-apa, padahal ini hari istimewaku. Orang yang aku harapkan akan memperlakukanku seperti putri hari ini cuma memandangku.

Alat shalat kubereskan dan aku kembali berbaring di kasur tanpa dipanku. Memejamkan mata, menghibur diri, dan mengucapkan. "Happy Birthday to Me... Happy Birthday to Me...." Bisik hatiku perih. Tiba-tiba aku terisak. Entah mengapa. Aku sedih di hari ulang tahunku. Kini aku sudah menikah. Terbayang bahwa diriku pantas mendapatkan lebih dari ini. Aku berhak punya suami yang mapan, yang bisa mengantarku ke mana-mana dengan kendaraan. Bisa membelikan blackforest, bisa membelikan aku gamis saat aku hamil begini, bisa mengajakku menginap di sebuah resort di malam dan hari ulang tahunku. Bukannya aku yang harus sering keluar uang untuk segala kebutuhan sehari-hari, karena memang penghasilanku lebih besar. Sampai kapan aku mesti bersabar, sementara itu bukanlah kewajibanku.

Mas rezard masih seorang guru honorer, sedangkan aku telah mendapatkan pekerjaan yang baik di Sebuah perusahaan minyak terkemuka, kadang dalam rumah tangga ini seperti aku yang membiayai, gaji mas rezard hanya 1/5 dari total gajiku. tapi bukankah aku mencintainya bukan karena hartanya, walau kadang pikirian nakalku menginkan dimanja dengan fasilitas, saat seperti masih tinggal bersama ayah dan ibu dulu.

"Selamat ulang tahun ya Sayang'..." bisiknya lirih. "Sebenernya aku mau bangunin kamu semalam, dan ngasih kado ini... tapi kamu capek banget ya? Ucapnya takut-takut.
Aku mencoba tersenyum. Dia menyodorkan bungkusan manis merah jambu itu. Dari mana dia belajar membukus kado seperti ini? Batinku sedikit terhibur.. Aku buka perlahan bungkusnya sambil menatap lekat matanya. Ada air yang menggenang.

"Maaf ya Quineishia sayang, aku cuma bisa ngasih ini. Nnnng... Nggak bagus ya sayang?" ucapnya terbata. Matanya dihujamkan ke lantai.

Kubuka secarik kartu kecil putih manis dengan bunga pink dan ungu warna favoritku. Sebuah tas tenteng abu-abu bergambar Mickey mengajakku tersenyum. Segala kesahku akan sedikitnya nafkah yang diberikannya menguap entah ke mana. Tiba-tiba aku malu, betapa tak bersyukurnya aku.

"Jelek ya sayang? Maaf ya sayang'... aku nggak bisa ngasih apa-apa.... Aku belum bisa nafkahin kamu sepenuhnya. Maafin aku ya sayang... terkadang aku masih dibantu kamu dalam menafkahi dirimu" desah mas rezard.

Aku tahu dia harus rela mengirit jatah makan siangnya untuk tas ini. Kupeluk dia dan tangisku meledak di pelukannya. Aku rasakan tetesan air matanya juga membasahi pundakku. Kuhadapkan wajahnya di hadapanku. Masih dalam tunduk, air matanya mengalir. Rabbi... mengapa sepicik itu pikiranku? Yang menilai sesuatu dari materi? Sementara besarnya karuniamu masih aku pertanyakan.

tiba-tiba "Duuh…perutku sakit mas.. mulas sekali" ujarku... keluar cairan bening seperti air kelapa dari kemalianku.. "Kenapa kamu sayang.." tanya mas rezard kepadaku... "Mas sepertinya aku sudah mau melahirkan mas...." seruku...

Hari itu juga dengan mengendarai motor butut mas rezard kami bergegas ke Klinik Bersalin "SUCI", tempat dimana saya berencana untuk bersalin. Setelah menunggu beberapa menit di Ruang Tunggu, akhirnya sayapun masuk ke Ruang Dokter pemeriksaan dengan ditemani Mas Rezard.

Sesampainya di Klinik, Aku langsung disambut beberapa Perawat, Bidan, dan seorang Dokter Umum. Bidan yang akan menangani proses persalinanku segera menuntun Aku masuk ke Kamar Pemeriksaan untuk dilakukan pemeriksaan dalam. Tidak dalam hitungan jam, alat-alat dan perlengkapan Infus sudah disiapkan. Sewaktu melihat Jarum Infus dan Botol Cairan, hatiku makin berdegup kencang. Maklum perasaan takut senantiasa menyertai, apalagi sebelumnya, saya sama sekali belum pernah merasakan jarum infus ditusukkan masuk ke pergelangan tangan saya.

Sambil Dokter meraba-raba pergelangan tangan saya untuk mencari denyut nadi yang pas tempat jarum infus ditusukkan, saya meminta izin untuk mendengar Nasyid Raihan melalui walkman yang saya bawa dan persiapkan dari rumah. Saya berharap, alunan melodi Raihan yang khas dan cantik itu dapat meredam rasa sakit saya apabila mata infus ditusukkan. Kupejamkan mataku, "Srrrrttt.." darahku muncrat keluar akibat tusukan jarum, perih rasanya. Cepat-cepat perawat mengganti pangkal jarum dengan pipa infus, katanya agar Page 2 of Ketika Ke-perempuan-anku Hampir Lengkap 6 darahku tidak banyak yg terbuang, sehingga cairan infus pun akan mudah masuk melalui pembuluh nadiku.

Alhamdulillah…prosesnya cepat usai, sambil berdzikir tak berhenti kunikmati acapella Raihan. Tidak beberapa lama kemudian, Adzan Magrib pun terdengar, saya pun bangkit dari pembaringan, dengan dibantu Mama, saya sedikit dibopong ke Kamar Mandi untuk Wudlu. Seusai Sholat Maghrib, saya tetap berdzikir sambil menunggu waktu Isya'. Setelah menjalankan kewajibanku untuk menunaikan Sholat Isya', kembali kubenahi tempat tidurku yang agak sedikit berantakan. Kini, jam dinding menunjukkan pukul 8 malam tepat, mules-mules diperutku sudah mulai muncul. Pikirku, obat peransang melalui cairan infus ini sudah bereaksi. Bawaannya pengen buang air melulu, berkali-kali saya keluar masuk kamar mandi. Memang prosesnya lumayan repot, abis…. botol infus dan tiang penyangganya harus setia kubawa-bawa hingga ke kamar mandi. Setelah mondar-mandirnya lumayan lama, akhirnya Bidan dan Dokter masuk ke ruanganku, ditanyakannya keadaanku, cepat-cepat
saja kujawab kalau sakitnya sudah sedikit terasa. Merekapun menyuruhku agar segera beristirahat, mengingat sebentar lagi saya bakal membutuhkan banyak tenaga untuk proses bersalin.

kulewati detik demi detik dengan sabar dan tetap ingat kepada-NYA, dan mas Rezard masih setia menemaniku melewati detik-demi detik persalinanku... "sabar ya sayang.. terus istigfar dan jangan berteriak.." mas rezard dengan tenang berusaha membuatku tenang..

MasyaAllah….Subhanallah…sakitnya makin menjadi-jadi, tadinya hanya berinterval 15- 15 menit sekarang sudah 5 menit-an, sedangkan waktu masih menunjukkan pukul 11 malam. Tulang panggul dan bokongku serasa pengen lepas, perasaan buang airpun juga semakin sering muncul. Sakitnya begitu nyeri, melilit-lilit dari panggul menusuk ke rahim bagian dalam. Setiap 5 menit, kurasakan sakit yang sama, dibawah perut terasa teriris-iris, bagai disayat sebilah pisau. "Allahu Akbar"….sakitnya benar-benar sakit. Tidak pernah kurasakan sakit seperti ini sebelumnya, keringat dingin dan peluhku begitu cepat membasahi sekujur tubuh. Setiap sakitnya datang, saya hanya bisa meringis dan menggigit ujung bantalku untuk menahan sakit. Tidak henti-hentinya, kusebut AsmaAllah "Subhanallah..walhamdulillahi ..walaa Ilaahaillallah..walahaula walaquwwata Illahbillah Wallahu Akbar"

Jam 01.00 sianghari, sakit di perut saya makin tidak bisa ditolerir, rasa melilit dan ditusuk-tusuk masih bersarang, saya hanya bisa sedikit mengerang sambil terus mengucap kata Tahmid, Tahlil, dan Takbir. Semua kemungkinan terburuk mulaiterbayang, menari-nari di ruang benak saya. Dadaku pun semakin sesak, tidak ada tempat untuk berbagi, hanya kepada Allah, saya adukan semuanya. Mama tidak ada mendampingi, begitupun Mas Rezard, hanya kepadaNYA kupasrahkan semuanya,
karena kuyakin DIA Maha Menyaksikan.

Tepat jam 04.30 sore, sakit di rahim saya mencapai klimaksnya, beribu-ribu peluh terus keluar dari setiap pori-pori kulitku, penglihatanku semakin kabur, bahkan airmata pun tak terbendung. Rasa sakit itu terus menghujani, sebagai pertanda bayi mungilku tidak sabar lagi untuk melihat dunia. Kuelus perutku, sambil bergumam, "InsyaAllah, jika Allah mengizinkan, sebentar lagi…Mama… akan memelukmu…" Akhirnya, saat yang kutunggu-tunggu telah datang, Bidan beserta 2 orang perawat datang menghampiriku, dengan sigap Bidan mamakai sarung tangan steril, tujuannya tidak lain tidak bukan untuk melakukan pemeriksaan dalam terhadap leher dan muara rahimku. "Alhamdulillah!!"…pekik Bidan itu, "pembukaannya sudah lengkap, mari…saya tuntun ibu menuju Kamar Bersalin". "DUG"….hatiku tersentak kaget, seluruh tubuhku gemetar.

Setibanya di Kamar bersalin, kembali saya dihimpit rasa takut, "Alat-alat itu… jarum..gunting, mangkok stainless, lampu bersalin, tabung Oksigen" Membuat nyali ku kiyut. Subhanallah….kuatkan Aku…. Dengan dihimpit beribu rasa takut dan waswas, pelan-pelan ku rebahkan tubuhku di atas matras bersalin, sambil membenahi jarum infusku yang hampir terlepas. Selang beberapa menit kemudian Ibu Bidan menghampiriku, "Nak, saya tinggal sebentar…saya Sholat dulu…. …setidaknya kita
sama-sama berdoa…semoga Allah meridhoi proses persalinan ini, …InsyaAllah..setelah Sholat…..Ibu akan bimbing….dan sebaiknya…jangan berkuat dulu."….MasyaAllah….

Hatiku begitu giris, melewati setiap detik ini yang terasa begitu lama, bahkan sakit di rahimku pun semakin sakit. Kantung ketubanpun sudah pecah, airnya menghambur keluar, membasahi hampir seluruh permukaan matras."Astagfirullah… astagfirullah…"..tak henti-hentinya saya beristighfar. Tidak lama, sekitar 10 menit kemudian, Ibu Bidan pun datang mendekatiku, sambil tersenyum diusapnya kepalaku "Kita bisa mulai sekarang…" sambil memberi isyarat kepada 2 orang perawat untuk segera menyiapkan segala sesuatunya.

Dengan posisi setengah duduk- setengah berbaring, kurenggangkan kedua kakiku, kuletakkan kedua tanganku dibelakang kepala untuk membentuk daya dorong. Ibu Bidan pun memberi instruksi, agar saya bersiap-siap mengejan…."Satu..dua… tiga…"….."Akkkkkhhhhh……"…kutahan nafasku sambil kupejamkan mataku…perih rasanya….."AllahuAkbar..!!"….sakitnya begitu perih apalagi di sekitar leher rahim. Terus kucoba untuk berkuat….., setiap kali sakitnya datang membahana, kususul dengan
tindakan mengejan. Suara Ibu Bidan…perawat… terus terdengar untuk memberi sugesti
terhadapku agar saya terus berkuat.

Hampir setiap 5 detik kurasakan hal yang sama..teramat perih..nyeri ….…menusuk dari tulang panggul hingga ke ulu hati… peluhku pun sekonyong-konyong membasahi semua permukaan kulitku, kedua tangan dan kakiku terasa amat dingin, …MasyaAllah…ampun Ya…Allah….sakit nian sakit ini.
Begitulah seterusnya, hampir 40 menit, saya merasakan sakit yang sama. "MasyaAllah!!!"..pekikku dalam hati…sambil melirik jam dinding yang berada tepat dihadapanku…jarum jam sudah menunjukkan pukul 06.05, namun proses bersalin belum kunjung usai. Hatiku pun semakin takut, kembali dihinggapi rasa cemas, belum lagi tenagaku hampir habis, hampir mendekati titik nol. "Subhanallah.." saya mesti berbuat apa…akankah saya dioperasi?…akankah bayi saya terselamatkan…akankah saya diberi kesempatan untuk menatap kembali wajah-wajah orang yang kukasihi ?….Allahu Akbar…saya pasrah kepadamu…Yaa..Rabb…

Air mataku pun mulai berjatuhan satu persatu….syahdu hati ini..tak ada lagi kekuatan… kedua tanganku lunglai …tidak mampu menopang kepalaku…penglihatanku semakin gelap…sekujur tubuhku gemetar, mulutku kaku, tenggorokanku kering….Inikah maut yang menjemput…."Subhanallah…..aku siap Yaaa…Allah…namun … anakku…"…..tiba-tiba sayup kudengar suara Ibu Bidan .."Nak…sedikit lagi….kepala bayi sudah di pintu….Sekali lagi!!!"…..dengan kekuatan…..yang saya yakin datangnya
dari Allah…...saya mengejan kuat-kuatnya….."Prooottthhh…!!"…"Oeeee…ooooeeeeeeeee….oeeeee………"…..Alhamdulillah.."..pekik Ibu Bidan…"Anak yang cantik….!!…

MasyaAllah….itu …..itu….bayiku… bisikku….kupaksa untuk membuka kedua mataku walau terasa amat berat…Ya, bayi merah itu anakku…tidak salah lagi… Alhamdulillah…AllahuAkbar….berpuluh-puluh pujian keluar dari tenggorokanku

"mas rezard lihat aku, bayi kita mas...," pintaku padanya. Ia menatapku lekat. Aku melihat telaga bening di matanya. Sejuk dan menenteramkan. Aku tahu ia begitu menyayangi aku, tapi keterbatasan dirinya menyeret dayanya untuk membahagiakan aku. Tercekat aku menatap pancaran kasih dan ketulusan itu. "Tahu nggak... kamu ngasih aku banyaaaak banget," bisikku di antara isakan. "Kamu ngasih aku seorang suami yang sayang sama istrinya, yang perhatian. Kamu ngasih aku kesempatan untuk meraih surga-Nya.., dan kamu mengasih aku seorang bayi mungil tepat ketika aku ulang tahun mas"senyumku sambil mengelus seorang bayi wanita yang cantik. "Kamu ngasih aku sebuah keluarga yang sayang sama aku, kamu ngasih aku mama...." bisikku dalam cekat.

Rabbana... mungkin Engkau belum memberikan kami karunia yang nampak dilihat mata, tapi rasa ini, dan rasa-rasa yang pernah aku alami bersama suamiku tak dapat aku samakan dengan mimpi-mimpiku akan sebuah rumah pribadi, kendaraan pribadi, jabatan suami yang oke, fasilitas-fasilitas . Harta yang hanya terasa dalam hitungan waktu dunia. Mengapa aku masih bertanya. Mengapa keberadaan dia di sisiku masih aku nafikan nilainya. Akan aku nilai apa ketulusannya atas apa saja yang ia berikan untukku? Hanya dengan keluhan? Teringat lagi puisi pemberiannya saat kami baru menikah... Terimaksih ya Allah.. Terimakaih Mas rezard.. dan ini adalah kado terindah dalam hidupku....

15 Desember 2008
http://coretanpena-erwin.blogspot.com/

Mega putih berkelebat di sore ceria
Bersenandung kata bernada terbawa pesona
Menari angin di balik sela reranting kita
Elok suara merdu bak perindu bercerita

Udara yang terdiam memancar nuansa
Menghadirkan senyum tumpul sang mentari
bias sinar menyurut berubah jingga
Hati merindu teringgat dia tercinta

lamunan hati di altar ketermangguan ada
Menanti tak bertepi dalam sendiri
membayang wajah manis sang bidadari hati
merajut asa tertinggal di antara ruang nyata

Rindu tebalku menyulam pintalan doa
Tanpa lelah Untuk mu yang terindah
Bagaimana kau akan tahu aku disini mengingatmu
Sedang kita selalu Bersapa dalam hampa

Tarian waktu tak terhenti
Berkuasa membawa diri pada masa kepastian
Bagaimana bisa ku membiarkanmu berlalu
Di saat ku terlanjur jatuh hati padamu bidadariku

Depok, 15 Desember 2008
Erwin Arianto

bidadari Lampau

Semalam Bulan menghilang
pagi ini pun mentari bersembunyi
dibalik jingga mega
Mendung tampak mengusir luka

lihatlah Lautan masih kekeringan, sebab
Daratan masih saja tergenang air bah
Seperti Hatiku yang lugu
Teringat cinta itu yang selalu kutunggu

Aku tak mampu mendampingimu sampai nanti
Aku tak pernah mampu berjanji menyatu hati
Walau aku tak bisa membohongi diri ini
Karena kau satu yang tercintai

Tapi jika ku terima takdir terjalani,
biarkan aku mencintaimu Hari ini
Besok, atau lusa walau semua hanya di dalam sini
Dengarlah selalu bisik cinta yang terpunyai
Yang hanya untuk Bidadari pergi

Salam Untuk mu bidadari lampau
yang selalu ku erang dalam igau
kan ku jaga satu rasa yang ada
Hanya untuk seorang bidadari hati

Depok, 5 Desember 2008

luka-luka tersirat di jiwa
Mengintai menggontai keanggkuhan tersisa
Noda dan nestapa menjelma dalam sukma
dan aku berteriak berusaha menyapa

dendang irama alam nan syahdu
Derita cinta lama tak kunjung sirna
Aku berontak, aku menjerit
Meronta berusaha Lepas Dari himpitan mengekangku

Aku menyimak lagu dalam hati
Menyadari keadaan yang terjadi
terkadang terkedang lekang dengan cinta terjadi
AKu mencintainya dari dalam lubuk nurani

Orang bercerita cinta indah sekali
Tapi yang terjadi aku merana serasa mati
Wahai, tanah,langit, bumi, alam yang baik Hati
Hiburlah aku bernyanyilah tersenyumlah untuk diri

Aku tulis cerita diri untuk mengungkapkan yang terjadi
Berharap Di dalam malam masih ada cahaya
Matahari yang tenggelam diganti rembulan
Lalu besok pagi pasti terbit kembali.
Kan kuhadapi badai cinta berganti pelangi

Depok 5 November 2008
Erwin Arianto


Sebuah Hati Membiru
menatap cinta Membiru
Ada Hati berguling beriring
Ia beri jeritan manis mengiring

Angin tergantung
terkecap pahitnya rasa terkatung
bendung keluh dan rasa tersisa
ditimba leleh nestapa bergantang terbang

Cinta berjalan di senja temaram
dengan sehasrat cinta di hatinya
Walau semua telah binasa rasa itu tak kurun usah
Dan lelaki muda itu menjerit manis

dia merangkak
di atas asa yang dicintai
Tiada kuasa lagi menegak
pesona cinta terlintas lagi

Mata dulu merah saga
menatap lalu aku pergi dari kota itu
dan dia berkata
Cinta telah lalu pergi bersama angin berlari
Kini akan ku dapat peri kecil tapi bukan bidadari

Depok, 5 Oktober 2008
Erwin Arianto



Bila ada lisan tak terjaga
ada kata merangkai dusta
ada janji terabaikan
ada tingkah menoreh luka
Mulut kadang salah berucap
hati kadang salah menduga
saya kadang salah bersikap
Yang disengaja maupun yang tidak disengaja

Takkan pernah sempurna puasaku
Takkan pernah sempurna amalanku
Bila orang-orang disekitarku
yang pernah aku sakiti karena lidah dan perbuatanku ini..
tidak memberi maaf atas salah dan khilaf
Semoga dibulan suci ini kita mendapatkan Hidayah,Rahmat dan ampunan dari-Nya

di bulan Suci Romadhon 1429H



Selalu kesunyian

Selalu kesunyian
Sendiri diri mencintai
Tak ada lagi sebentuk hati
Hanya kenangan diam di sudut mati

Kususun helai demi helai
Dari sisa sayap mu yang terburai
Kuanyam menjadi serpihan berarti
kukepak anyam sayap mencari sebuah ilusi

Bisikmu begitu terindukan
Seperti tatap bulat mata itu
Seperti nyanyi-nanyi sunyi
Kuhitung berapa kali tak terjangkaui

ah, ternyata masih ada rindu untukmu
Sudah kucoba tikam dan kututup sekam
tapi dia mencuat tak terbungkam
Katakan bahwa rinduku ini hanya sebuah lalu

karena aku adalah sebuah resah
Yang tunduk pada hati yang gelisah
Selalu terpikirkan mu tanpa amarah
Pergilah asa biarkan cinta berakhir entah

Depok 17 Agustus 2008


Setiap bayang mu datang
Selalu ada rindu yang tumbuh
Menepis nurani yang merapuh
Mengelegar batin melunglai tubuh

Oh, mengapa kembali bayangan mu datang
ketika semua telah terlalui
Terdekap waktu hampir setahun terlampaui
Di pangkal duka kembali bayang menghampiri

Barangkali engkau sebuah hujan
Yang meneduhkan Dahaga perlahan
Atau mungkinkah kau sebuah badai
Yang meluruhkan nurani tertanam di hati

Setiap bayangmu datang
Kulihat sepasang sayap di balik bintang
Kembali kasmaran ku membuat lapang
Dan ingin itu kembali meradang

Biarlah kunikmati sepenggal asa
Karena hanya itu yang tersisa
Setelah goresan takdir memisahkan
rasa itu yang telah lalu terkisahkan

Depok 15 Agustus 2008

Setiap bayang mu datang
Selalu ada rindu yang tumbuh
Menepis nurani yang merapuh
Mengelegar batin melunglai tubuh

Oh, mengapa kembali bayangan mu datang
ketika semua telah terlalui
Terdekap waktu hampir setahun terlampaui
Di pangkal duka kembali bayang menghampiri

Barangkali engkau sebuah hujan
Yang meneduhkan Dahaga perlahan
Atau mungkinkah kau sebuah badai
Yang meluruhkan nurani tertanam di hati

Setiap bayangmu datang
Kulihat sepasang sayap di balik bintang
Kembali kasmaran ku membuat lapang
Dan ingin itu kembali meradang

Biarlah kunikmati sepenggal asa
Karena hanya itu yang tersisa
Setelah goresan takdir memisahkan
rasa itu yang telah lalu terkisahkan

Depok 15 Agustus 2008

Bidadari tinggal di lembar maya
bersama Resah Angin yang kelu
kita berbeda, dalam bentang yang lama
Bersama Buai helai Nafas memburu

Maka Kuhapus jejak yang tertinggal itu
kurekas jejak-jejak waktu
Tereja kembali kenangan satu-satu
yang kita lalui dalam lembaran dulu

Kini waktu yang merentang tak tertahan
Seperti Desir irama angin menghembus perlahan
Kita yang satu tetapi tak menuju
Kita bersatu dalam jemu memenjara cinta

Kembali sendiri kuhampiri pekat mimpi
Terurai berurai hasrat menjutai
kembali segelumit mimpi tertapaki
Bersama sebuah kenangan yang hilang berlari

Bidadari tertinggal di lembar maya
Tak lagi nyata mimpi-mimpi dunia
hanya tinggal ejaan namamu tersimpan disana
Menumpah bersama dalam rindu yang fana

Depok 15 Agustus 2008

Hampir satu tahun terlalui
Sebuah hasrat diri kembali
melampaui batas rasa teringini
Hanya untuk mengetahui kabarnya kini

Dia yang pernah bermain di dalam hati
Memberi mimpi-mimpi yang membuai diri
Pernah kurajut benang-benang mimpi
Menjadi sebuah kenyataan yang tak terjadi

Memang kisah kita itu indah
Walau kita terikat dalam kisah yang salah
tapi jangan lah pernah tersesali
Karena sebuah cinta sejati tak memiliki

BIdadari yang kembali kusebut namanya
Dihatimu mungkin tersimpan luka
Diwaktu ku ini ijinkan aku meminta
Untuk bisa termaafkan atas luka didada

Kudengar kabarmu kini telah bersamanya
Membuat janji tuk hidup bersama
Teriring doa agar kau selalu bahagia
Dari angin mu yang selalu mencinta

Depok 15 Agustus 2008

Aku yang sesaat menepi
Dari deru roda hidup yang tak bertepi
Menenangkan hati dan mencoba menyepi
Kembali membangunkan Nurani tertidur tapi tak mati

Kala Kulihat di sekitarku ini
Seribu manusia bergegas dan berlari
Menghampiri beribu-ribu mimpi yang teringini
bergulat, bergelut dengan apa yang termaui

Tapi satu yang terlihat pasti
Mereka sering melupakan kehadirat ilahi
Merekat terus berlari tanpa henti
Memaksa semua mimpi harus terjadi

Tapi sadarkah mereka ini
Samua yang dikejar terkadang hanya sebuah ilusi
Yang memaksa dan terus membebani
Hati dan nafsu tak akan pernah berhenti

Cobalah sesat berhenti
merenung apa yang telah terjadi
Apakah semua ini akan ku bawa mati
Karena yang hidup tak akan kekal abadi
Mari kita kembali mengingat kembali sang ilahi

Erwin Arianto
25 July 2008


Malam semakin temaram
Duduk aku bersimpuh dalam khayalan kalbu
ku bercerita pada sang bulan
tentang indah satu cinta lalu

Satu masa telah terganti
mungkin sang bidadari telah menepi
di setapak belakang jalan cintaku
Memberi indah hayal rasa itu

Dari relung hati terdalam
Aku terkulai dalam hiasan ingin hati
Aku terhempas terletak tak berdaya
Dengan pesona yang menebar ke jiwa

Dia dekat tapi jauh untuk tergapai
hati dibelenggu tak bisa pergi
Merasuk angin berkabut nurani
Dan kulalui masa yang telah berganti

Cintaku seperti matahari merindukan rembulan
Seperti siang mencintai sang malam
Begitulah cinta tak terbawa dalam nyata
Aku semakin terlarut dalam kisah indah itu

Depok 14 januari 2008
Erwin Arianto

Pagi bercengkrama embun sejuk
menanti Semilir angin datang merajuk
tertakjub Akan fana dunia
aku terkapar serasa hilang tak bernyawa

Aku ini hanya manusia
Kecil tak ada
Menikmati sisa nafas berirama
menjalani sisa hari Dan menghitung waktu tersisa

ku tunggu sempurnamu
Yang membantu menatih jiwa dahaga
ku coba merangkak kelangit
mencoba bercapa padanya sang maha pencipta

Jiwa ku tertatih dan melayang
Aku terbang menuju pintu mu
jauh diatas kau tak tersentuh
bantulah,Ulurkan tangan-Mu untukku

kau kirim angin memberi kabar
Ijinkan aku Menapaki rumah syurgamu
Karena aku Sangat mengingin kan mu
Dan jadikan aku sebagai kekasihmu
Aku merindukanmu ya robbku
Karena Aku mencintaimu tuhanku...

Depok 11 juli 2008


Badanku

Badanku
Bukan terbuat dari baja
Bukan pula terbuat dari tepung
Tapi terbuat dari Hati dan daging

Kupacu untuk menggapai semua teringini
Berjalan ribuan kilo
Untuk sebuah mimpi yang tertanam
menuruti semua impian diri

sesaat aku lupa
Bahwa badan ku bukan terbuat dari besi
Badan ku tidak kekal dan abadi
Badan ku bisa renta dan terluka

Sesaat aku terjatuh dan sakit
Mungkin karena aku terlalu memaksanya
Aku tidak memberi waktu untuk nya
dan aku lupa untuk memanja dirinya

Terimakasih sang pencipta
Memberi waktu aku untuk bermanja
akan selalu kujaga dan kurawat
Agar aku selalu sehat

Teruntuk badanku yang sedang sakit
Depok, 12 Juli 2008
Erwin Arianto


Badanku

Badanku
Bukan terbuat dari baja
Bukan pula terbuat dari tepung
Tapi terbuat dari Hati dan daging

Kupacu untuk menggapai semua teringini
Berjalan ribuan kilo
Untuk sebuah mimpi yang tertanam
menuruti semua impian diri

sesaat aku lupa
Bahwa badan ku bukan terbuat dari besi
Badan ku tidak kekal dan abadi
Badan ku bisa renta dan terluka

Sesaat aku terjatuh dan sakit
Mungkin karena aku terlalu memaksanya
Aku tidak memberi waktu untuk nya
dan aku lupa untuk memanja dirinya

Terimakasih sang pencipta
Memberi waktu aku untuk bermanja
akan selalu kujaga dan kurawat
Agar aku selalu sehat

Teruntuk badanku yang sedang sakit
Depok, 12 Juli 2008
Erwin Arianto


angin berhembus
memberi Nafas pada hidup
Menyibak kabut meredup
Membentang Indah Warna Pelangi

Balut Garis fatamorgana
Kembali membawa kepak masa itu
terteguk kembali gelisah resah
terbuai angan kembali merayu rayu

titian putaran waktu
Kembali memutarkan
Melantunkan lambaian kasih
Sebersit indah lamunan kala lalu

dengan kata tak bersuara
Aku berteriak dalam diam
Tentang rasa ku kepada bidadari
aku merindukan..aku mencintainya..
Tapi semua tertelan hening yang bening

pelita indah bersambut
memancarkan harapan dan impian diri
tapi harus kubunuh ingin yang terlalu mengingini
Kubuiarkan mimpi lepas dari cakrawala nurani
Biarlah semua kembali bisu tanpa jejak sebuah hati

Depok 2 Juli 2008
Erwin Arianto

Sebuah ingatan
Tersusun rapi
Dalam relung-relung imaji
terhempas di badai fantasi

Sepenggal waktu berdetik
Merambat, merangkak, dan berlari
Sebuah Elegi yang terpatri
Ada seperti tiada, terus teratapi

Kabut diri menjadi pelangi
Tidak hanya berbuih putih
Tapi teraroma Berwarna-warni
sesuatu mulia, hina, tiada lagi

Tetesan air suci
ikut mengenangi
Setelah kata lagi
kini hanya ada sepi

berpalingkah kau kini
Setelah tiada lagi nyanyi puisi
Adalah makna berharap sunyi
mungkin bukan saatnya kita meratapi
Membiarkan semua terjadi

Cikarang, 16:30 27 Juni 2008
Erwin Arianto

Aku bahagia

Dipojok Rumah persewaan itu
Biasa aku, kamu dan cinta disitu
Kita berbagi cerita dan kasih biru
Terkadang tak ada kata, kita hanya diam membisu

Tahu Kah kamu cinta...
Betapa waktu yang kulalui itu sangat berharga
Berbagi semua yang rasa yang menggema
Ditemani temaran cahaya bulan purnama

Aku tersenyum...
Melihat tingkah manjamu kala itu
Mendengar lantutan kata-kata cinta mu
Merasakan Lembut belai cinta yang kau berikan

Cinta...
tahukah aku bahagia..
Tertanam irama jiwa yang bersenada
Menikmati Harum aroma cinta bermanja
Aku bahagia cinta, aku bahagia Mencintaimu

Kau sosok yang kucari selama ini
Kau bisa mengerti gejolak hati yang mencari
Bahagia ini tak terperi membahana
Aku Bahagia karena kau satu tercinta

Depok, 28 Juni 2008
Erwin Arianto

Berbagi Makna Cinta

Hari ini saya kembali akan mencoba menulis tentang cinta, karena sesuatu hal yang harus melepas cinta pergi untuk kembali। Kehidupan cinta selalu ada mengikuti sang waktu, melintasi detik, menit. Hari, minggu, bulan. Tahun, bahkan abad.

Banyak orang mendefinisikan cinta dari cinta seperti kentut (maaf),bila ditahan sakit perut, bila dikeluarkan orang pada rebut. Ada yang mendefinisikan sebagai garam kehidupan, dengan alasan hidup tanpa cinta hambar dan tidak berarti. Terkadang saya mendifinisikan Cinta seperi matahari, hidup tanpa matahari gelap gulita jalan kesana salah, kesini keliru. Bagai mana dengan para sahabat sekalian mendefinisikaan cinta…

Membicarakan tentang cinta memang menarik dan tak akan ada habisnya, banyak puisi tercipta karena cinta, banyak lagu cinta ada karenanya, membicarkan cinta bukan hanya menarik perhatian masyarakat luas kerana melibatkan emosi, tetapi acapkali menjadi problem banyak orang। Kekuatan apa yang ada pada cinta, cinta bisa membuat ayam betina yang lemah berubah menjadi seorang ksatria yang pemberani untuk melindungi anakya. Ada seorang teman saya yang sudah menikah, sebelum menikah saya mengenalnya suka nongkrong, jarang mandi, suka main gitar, berambut gondrong dan yah sedikit pemalas. Tetapi saya tabjub ketika berjumpa setelah menikah dan mempunyai putra, teman saya menjadi seorang yang rapih, wangi, dan gigih dalam mencari nafkah untuk keluarga. Begitu hebatkah kekuatan cinta…

Cinta pula yang mengubah si kikir menjadi suka memberi dan dermawan, si pemberang menjadi penyabar, hal ini pernah terjadi dengan saya sewaktu kuliah saya temperamental tetapi ketika bertemu dengan kekasih hati yang memberi cinta, saya berusaha menjadi penyabar dan penyayang…॥Cinta dapat membangunkan tenaga yang tidur, membebaskan daya kekuatan yang dirantai belenggu। Cinta juga bisa bilang sebagai keinginan untuk berbagi, seperti orang tua yang rela berbagi untuk anaknya walau dia tidak mendapat apapun, seperti sepasang kekasih yang rela berbagi apapaun dengan pasangannya, seperti seorang sahabat yang dapat berbagi canda, tawa, duka dan nestapa.Dengan cinta orang bisa berdialog, dengan hasil dengan cinta bisa diperjuangkan perdamaian. Jika ada orang yang saling bertengkar, damaikan lah dengan cinta… pasti akan membuahkan hasil.. tanpa cinta tak ada keindahan hidup saling menyayangi, yang ada perselisihan dan rasa saling curiga. Membuat dunia mencekam bila cinta itu hilang.

Cinta sejati adalah pengorbanan untuk mencapai kebahagian orang yang dicintai, seperti nabi Muhammad yang rela berkorban untuk Allah Swt kekasih hatinya dan berjuang serta berkorban harta dan nyawa jika diperlukan. Seperti orang tua yang akan rela berkorban apapun untuk memenuhi kebutuhan anaknya.
Cinta tidak egois mencintai adalah mengusahakan kebahagiaan orang yang dicinta, terkadang saya bingung dengan cinta yang ada sekarang antara pasangan kekasih muda egois meminta suatu hubungan intim dari pasangan dengan alas an “apakah kamu mencintai saya…?” bukan seperti itu makna cinta dengan meminta seperti itu akan menyebabkan salah satu dirugikan dan dikecewakan, cinta itu saling menjaga, tidak merusak.
Cinta juga tidak mengenal batas-batas wilayah, kultur, agama, ras, suku, ideology। Cinta adalah sesuatu kekuatan yang tak terbatas, cinta dapat membuat kita sukses, bahagia dan damai. Cinta memelihara dunia dalam kedaaian dan keabadiaan.

Sebuah cinta sangat membutuhkan ketulusan, cinta yang didasari ketulusan adalah cinta yang bebas dari api pengharapan tersembunyi, cinta tak kenal jarak dan waktu, dengan berada jauh dari orang dicinta akan belajar lebih mengenal dan menghargai kekasihnya. Seperti sepasang sahabat yang akan saling merindukan jika berada dalam jarak dan waktu yang berbeda. Seperti seorang anak yang akan merindukan orang tuanya ketika dia harus menjalani tugas jauh dari orang tua. Hal ini dapat kita lihat dalam fenomena pulang kampong pada saat lebaran, untuk mengunjungi sanak family (jadi kangen mudik…. Dikit lagi ramadhan dan idul fitri…. Dan pulang kampung deh…) Pada saat terjadi perpisahan cinta aan menjelma menjadi “kerinduan”. Rasa rindu ini yang akan mengilhami penyatuan ke akan datang, dan sedikit saran siapa yang sedang jatuh cinta untuk mengujinya coba lah untuk berpisah sementara waktu. Seperti kata matahariku.. “mari kita menikmati rindu…”
Karena cinta berhubungan dengan komunikasi, hubungan kesaling percayaan yang mungkin tidak dapat dirusak oleh kematiaan. Terkadang cinta membutuhkan airmata…karena cinta yang divasuh airmata akan murni dan indah. Cinta tidak juga hanya menyangkut sepasang kekasih saja, cinta meliputi hubungan antar sesame manusia, antara orang tua dan anak, sepasang sahabat, hubungan dengan sesame manusia, hubungan dengan alam, hubungan dengan lingkungan.Untuk mencintai pasti menghendaki banyak pengorbanan diri, saat mencintai pasti menerima kesusahan, kesempitan waktu, dan kekurangan apapun dari orang yang kita cintai. Cinta juga menghadiahkan suatu rasa tanggung jawab. Bagaimana dengan parasahabat apakah telah memiliki cinta…. Dengan tulisan ini saya mencoba memberi cinta kepada semua sahabat yang ada…. Terimakasih….

“ Kita tak menyadari keberadaan cinta sampai kita kehilangan cinta। Cinta adalah saling memberi, berbagi, untuk melihat kita berbahagia “

“ Karena Cinta kita ada, karena cinta kita dapat bersua, jagalah cinta untuk suatu kehidupan yang harmonis dan menyenangkan “

“ Mencintai Manusia adalah baik, mencintai sang pencipta adalah segalanya”

Terilhami dari akan perginya matahari cintaku untuk menyembuhkan luka, keinginan untuk dapat mencintai dan dicintai yang berujung dengan pertautan dua cinta untuk dapat bersatu dalam tali pernikahan. , Untuk semua sahabat karib ku (Dr Faraby El Fouz, Eko Amboina, Iskandar, Moch Irfan Hasan, M. Toffany, Prof Imanuel, Bang Aal, Mono, Si bandel Uta wijaya, Heri “bejat” Dwinanto, Ardian Bayu, dll), sahabat milis ku, Mba Nana, Mba retni, Ajeng, Sinta, Nita, Aline, Gemblung, dll, serta semua sahabat pembaca.


Dalam Perenungan malamku, Akan Perginya matahariku ke luar untuk menyembukan Depok, 22 Agustus 2007, 24:००
Erwin AriantoMain di Blog ku yuk di Http://coretanpena-erwin.blogspot.com


Ada kekuatan dalam

Ada kekuatan di dalam cinta,
Orang yang sanggup memberikan cinta adalah orang yang kuatKarena ia bisa mengalahkan keinginannyaUntuk mementingkan diri sendiri.

Ada kekuatan dalam tawa kegembiraan,
Orang tertawa gembira adalah orang yang kuatKarena ia tidak pernah terlarut dengan tantangan dan cobaan.

Ada kekuatan di dalam kedamaian
diriOrang yang dirinya penuh damai bahagia adalah orang yang kuatKarena ia tidak pernah tergoyahkan Dan tidak mudah diombang-ambingkan.

Ada kekuatan di dalam kesabaran,
Orang yang sabar adalah orang yang kuatKarena ia sanggup menanggung segala sesuatuDan ia tidak pernah merasa disakiti.

Ada kekuatan di dalam kemurahan,
Orang yang murah hati adalah orang yang kuatKarena ia tidak pernah menahan mulut dan tangannyaUntuk melakukan yang baik bagi sesamanya.

Ada kekuatan di dalam kebaikan
,Orang yang baik adalah orang yang kuatKarena ia bislu mampu melakukan yang baik bagi semua orang.

Ada kekuatan di dalam kesetiaan,
Orang yang setia adalah orang yang kuatKarena ia bisa mengalahkan nafsu dan keinginan pribadiDengan kesetiaannya kepada Allah dan sesama.

Ada kekuatan di dalam kelemahlembutan,
Orang yang lemah lembut adalah orang yang kuatKarena ia bisa menahan diri untuk tidak membalas dendam.

Cinta telah mengikat erat jiwa-jiwa para pecinta. Dengan logika cinta yang kadang sulit dimengerti oleh akal sehat manusia. Cinta mampu merubah warna darah dan menghapus rasa asin pada air laut.

Sang pecinta mempersembahkan yang terbaik demi sang kekasih. Begitulah cinta telah menyihir setiap relung jiwa para pecinta Taj Mahal, yang terletak di tebing sungai Jumna, berhampiran Agra, India merupakan makam yang dibina oleh Shah Jahan (1614-1666) sebagai monument peringatan untuk Mumtaz Mahal, isterinya yang kelima.
Isterinya telah meninggal ketika melahirkan anak mereka yang ke-14 di medan pertempuran pada tahun 1631 ketika Shah Jahan dalam kempen memperluaskan tanah jajahannya. Begitu dalam cinta Shah Janan pada isterinya sehingga ia wujudkan dalam Taj Mahal nan indah. Setiap orang yang melihat langsung, bangunan ini akan merasakan satu hal yang sama, yaitu : Kekuatan Cinta.

Shah Janan berharap cinta mereka akan tetap kokoh berdiri seperti Taj Mahal dan keindahannya tak akan pernah tertandingi. Bahkan Shah Janan menjatuhi Ustad Isa (sang arsitektur) hukuman pancung. Di samping itu, kesemua tukang yang terlibat dalam pembuatan bangunan itu dipotong tangannya. Agar mereka tidak dapat membuat bangunan yang menandingi Taj Mahal.

Cinta Zulayka kepada pemuda tampan Yusuf, yang mendorongnya mampu menerobos sendi-sendi ketertutupan wanita. Cinta yang menggelora dalam dada Zulayka membuatnya berani merayu dan memaksa Yusuf bercinta dengannya. Ketika perbuatannya diketahui oleh suaminya. Berkatalah Zulayka, “ Apakah pembalasan terhadap orang yang bermaksud berbuat serong dengan istrimu, selain di penjara atau di beri azab yang pedih ? “ Begitu dalam cinta Zulayka pada Yusuf sehingga ia tidak rela jika sang kekasih dijatuhi hukuman berat. Menurut para ahli tafsir Al Qur’an, Zulayka lebih menekankan pada kata “ dipenjarakan” daripada kata “azab yang pedih”. Selain itu penyebutan kata ”dipenjarakan” diucapkan terlebih dahulu, yang berarti menunjukkan pilihan. Mengapa Zulayka lebih memilih Yusuf dipenjara ? Al Aziz - suami Zulayka- adalah raja yang terkenal kejam. Bukan perkara sulit baginya untuk membunuh Yusuf jika Zulayka memintanya. Namun ternyata Zulayka lebih memilih memenjarakan Yusuf agar ia dapat tetap melihatnya. Secara kasat mata, mungkin permintaan Zulayka untuk memenjarakan Yusuf merupakan suatu bentuk hukuman. Tapi sesungguhnya itu adalah cara Zulayka melindungi sang kekasih.

Begitulah sihir cinta, mantranya tak selalu terucap mesra Pernahkah anda mendengar cerita tentang seorang suami bernama Ibrahin (Nabi Ibrahim as, pen) yang terpaksa meninggalkan istri dan anak laki-lakinya yang baru saja lahir di sebuah gurun gersang ? Sang istri bukan kepalang terkejut, saat sang suami hendak meninggalkan diri dan bayinya.

Sehingga bertanyalah sang istri, “ Wahai Ibrahim, hendak kemanakah engkau pergi dan meninggalkan kami berdua disebuah lembah tak berpenghuni dan tak ada apa-apnya ini? “ Ibrahim terus berjalan tanpa menoleh, hingga sang istri bertanya lagi, “ Apakah Allah yang memerintahkanmu ? “ Ibrahim menjawab, “ Benar”. Mendengar jawaban suaminya yakinlah ia bahwa Allah tak akan menyia-nyiaknnya. Keteguhan Hajar -istri Ibrahim- saat mendengar jawaban suaminya adalah bukti taat pada Allah dan suami.
Sedangkan sikap acuh yang ditunjukkan Ibrahim bukan pertanda ia tidak peduli. Melainkan adalah bukti ketinggian cinta pada Allah SWT dan kelembutan hati. Sebagai seorang suami, apakah tidak akan goyah hatinya jika ia melihat belahan jiwanya merintih ? Begitulah cinta, hadirnya selalu mengalirkan kesejukan. Ia mampu mengalirkan energi yang menggelora dalam setiap jiwa yang membara. Namun mengapa cinta terkadang dapat menjadi bencana bagi manusia ? Apakah cinta telah merasuki jiwa-jiwa para pecinta semu ?


Aku Takut Menikah Karena Belum....

1. Belum Bekerja

Inilah masalah klasik seputar menikah, terutama bagi pihak pemuda. Ketika sudah merasa cocok dengan seorang muslimah, dan jika ditunda-tunda bisa berakibat buruk, ternyata si Pemuda belum punya pekerjaan untuk menghidupi keluarga kelak. "mau dikasih makan apa anak dan istri kamu, dikasih cinta doang ?!?" Begitulah perkataan sinis yang senantiasa terngiang-ngiang ditelinganya.

Seorang laki-laki memang merupakan tulang punggung dalam sebuah keluarga. Menghidupi seluruh anggota keluarga adalah tangging jawabnya. Rasulullah bersabda, yang artinya, "Bertaqwalah kepada Allahdalam memperlakukan wanita. Sebab kamu mengambilnya dengan amanat allah dan farjinya menjadi halal bagi kamu dengan kalimat Allah. (Menjadi) kewajiban kamu untuk memberi rizki dan pakaiannya dengan cara yang baik." (HR.Muslim)


Dengan demikian, penghasilan dalam suatu keluarga memang diperlukan. Namun sebenarnya, tidak berarti belum kerja kemudian tidak boleh menikah. Allah SWT berfirman, yang artinya, "Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian (belum menikah) diantara kamu, dan orang-orang yang layak menikah dari hamba-hamba sahayamuyang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (Pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui." (Surat An-Nur : 32)

Penghasilan bisa dicari setelah menikah. Yang pertama kali harus dilakukan adalah percaya dan yakin akan janji Allah pada firman-Nya di atas. Tak sedikit pemuda yang susah mencari kerja sebelum menikah, tapi setelah menikah ternyata banyak tawaran kerja dan peluang kerja.

Sebagai persiapan sebelum menikah, kesungguhan dalam menuntut ilmu dunia agar kelak mudah mendapatkan penghidupan yang baik pula untuk dilakukan. Walaupun tak selamanya relevan, kuliah yang baik dan dan prestasi yang bagus masih merupakan suatu modal yang dapat diandalkan dalam mencari kerja. Bagaimana kalau kuliah sudah terlanjur tidak karuan ? Jika sudah begini perlu juga pegang prinsip bahwa pekerjaan kelak tidak harus sesuai dengan bidang yang dipelajari saat ini. Banyak yang dapat rejeki lumayan dari bekerja dalam suatu bidang yang dulu tidak pernal dipelajari dalam jenjang pendidikan formal.

Persiapan lain yang bisa dilakukan adalah kuliah sambil kerja. Sembari menabung, juga bisa untuk jaga-jaga apabila ketika lulus nanti tidak langsung diterima bekerja sesuai bidang yang dipelajari.

2. Belum Lulus

Berbeda dengan yang pertama, masalah yang satu ini bisa menjadi penghalang bagi pihak pemuda dan pemudi. Mungkin seseorang sudah bekerja atau sudah punya prinsip untuk mencari kerja setelah menikah namun ia ragu untuk menikah gara-gara belumlulus kuliah. Bisa jadi pula yang punya alasan seperti ini sang pemudi pujaan hatinya. Bayangan kuliah sambil menikah baginya tampak menyeramkan. Kuliah sambil mengurus diri sendiri saja sudah repot apalagi jika harus ditambah tanggung jawab mengurus orang lain. Ditambah kalau si buah hati sudah lahir dan belum juga lulus kuliah, tampaknya akan tambah repot.

Sebenarnya, menikah tidaklah selalu mengganggu kuliah. Malahan hadirnya pendamping hidup baru bisa menambah semangat utuk belajar. Bisa jadi, sebelum menikah malas-malasan belajarnya, ketika sudah menikah malah tambah semangat dan tambah rajin untuk belajar. Tidak sedikit yang mengalami perubahan demikian, apalagi secara peraturan akademik seorang mahasiswa sudah diperbolehkan untuk menikah. Seorang mahasiswa sudah tidak dianggap ABG (Anak Baru Gede) lagi, tapi AUG (Anak Udah Gede) alias sudah dewasa. Seorang yang sudah dewasa dianggap sudah bisa bertanggung jawab apa yang menjadi pilihan hidupnya.

Memang benar untuk tetap mengadakan persiapan jika mengambil jalan menikah di saat masih kuliah. Yang pertama harus disadari adalah bahwa hidup berkeluarga adalah berbeda dengan hidup sendirian. Tidak pantas jika orang yang sudah menikah tetap bebas, lepas, menelantarkan keluarganya sebagaimana dulu bisa ia lakukan ketika masih lajang. Orang yang menikah sambil kuliah juga harus pandai-pandai mengatur waktu antara tanggung jawabnya dalam keluarga dan dalam belajar. Selain waktu, manajemen pemikiran juga solid, karena begitu menikah masalah-masalah dulu yang belum ada mendadak bermunculan secara serentak. Bagaimana memahami pasangan hidup baru, bagaimana jika hamil dan melahirkan, bagaimana mendidik anak, bagaimana mencari rumah -nebeng mertua atau cari kontrakan-, bagaimana bersikap kepada mertua, tetangga dan lain-lain, apalagi masih harus memikirkan pelajaran.

Pusing....? Semoga tidak. Sebenarnya menikah sambil kuliah bisa disiapkan sejak hari ini, bahkan juga sudah sejak SD. Modal awalnya adalah manajemen diri sendiri. Ketika seorang sudah sejak dahulu berlatih untuk hidup mandiri, akan mudah baginya untuk hidup berkeluarga. Misalnya saja sudah sejak SD bisa mencuci pakaian dan piring sendiri, mengatur waktu belajar, berorganisasi, dan bermain, mengatur keuangan sendiri, dan sebagainya. Kesiapan juga bisa diraih jika seseorang biasa menghadapi dan memecahkan problem hidupnya. Karena itu perlu organisasi dan bersaudara dengan orang lain, saling mengenal, memahami orang lain dan membantu kesulitannya.

3. Belum Cocok

Mungkin pula sudah lulus, sudah kerja, sudah berusaha cari calon pasangan tapi merasa belum menemukan pasangan yang cocok, sehingga belum jadi menikah pula, padahal sudah hampir tidak tahan ! Ini juga merupakan masalah yang bisa datang dari kedua belah pihak, baik pihak pemuda maupun pemudi. Kecocokan memang diperlukan. yang jadi ertimbangan dasar dan awal tetntu saja faktor agama, yaitu aqidah dan akhlaknya. Allah berfirman, yang artinya :

"Mereka (perrempuan-perempuan mukmin) tidak halal bagi laki-laki kafir. Dan laki-laki kafir pun tidak halal bagi mereka." (Al-Mumtahanah : 10)

Rasulullah juga bersabda, "Wanita itu dinikahi karena 4 hal : karena kecantikannya, karena keturunannya, karena kekayaannya, dan karena agamanya. Menangkanlah dengan memilih agamanya maka taribat yadaaka (kembali kepada fitrah atau beruntung)." (HR. Al-Bukhari, Muslim, dan lain-lain)

Keadaan yang lain adalah nomor dua setelah pertimbangan agama. Namun kebanyakan di sinilah ketidakcocokannya. Sudah dapat yang agamanya bagus tapi kok nggak cocok pekerjaannya, nggak cocok latar belakang pendidikannya, nggak cocok hobinya, warna matanya kok begitu, pakai kacamata, kok hidungnya...dan lain-lain.

Kalau mau mencari kekurangan tiap orang pasti punya kekurangan karena tidak ada manusia yang diciptakan secara sempurna. Sudah cantik, kaya, keturunan bangsawan, pandai, rajin, keibuan, penyayang, tidak pernah berbuat salah.

Ketika seorang pemuda atau pemudi sudah mau menikah, memang seharusnya cari tahu dulu tentang calon pasangan hidupnya ke sahabatnya, saudaranya atau ustadznya, atau yang lainnya, baik kelebihan maupu kekurangannya. Jika sudah tahu, tanyakan pada diri sendiri, apakah bisa menerima dan memaklumi kekurangan serta kelebihan si dia. Rasulullah bersabda, yang artinya,

"Janganlah seorang mukmin laki-laki membenci mukmin perempuan. Bila dia membencinya dari satu sisi, tapi akan menyayang dari sisi lain." (HR.Muslim)

Jadi, jangan hanya melihat kekurangannya saja, tapi juga perlu melihat kelebihannya. Ketika kekurangan sudah bisa diterima, kelebihan akan lebih bisa menimbulkan perasaan suka. Karea itu, jangan sampai sulit nikah karena dibikin sendiri.

4. Belum Mantap

Masalah satu ini juga bisa terjadi pada tiap orang pihak pemuda, pihak pemudi, baik yang sudah kerja atau yang belum, baik sudah lulus atau belum. Pertama kali, perlu diselidiki belum mantapnya itu karena apa, karena tak sedikit yang beralasan belum mantap, ketika ditelusuri larinya juga menuju ketiga masalah 'belum' di atas.

Namun ada juga yang belum mantap karena memang merasa persiapan dirinya kurang baik ilmu tentang pernikahan, keluarga, dan pernik-pernik di sekitarnya. Orang seperti ini malah tidak memusingkan masalah ketiga 'belum' di atas, karena memang dia merasa belum siap dan belum mampu.

Solusinya tidak lain adalah mementapkan dan mempersiapkan diri. Hal ini bisa ditempuh lewat menuntut ilmu tentang pernikahan, dan keluarga, baik dengan menghadiri pengajian, yang membahas masalah tersebut atau dengan membaca buku-buku mengenainya. Penting pula untuk menimba pengalaman kepada orang yang sudah menikah, karena kadang-kadang buku-buku dan ceramah ilmiah dan formal tidak membahas masalah praktis yang detail yang diperlukan agar siap menikah.
edit delete0 comments share



Akhlak Kepada Orang Tua dan Kerabat Jul 3, '07 3:42 PM
for everyone

Akhlak Kepada Orang Tua dan Kerabat

Al Qur'an secara tegas mewajibkan manusia untuk berbakti kepada kedua
orang tuanya (Q/17:23). Berbakti kepada kedua orang tua (birrul
walidain) merupakan alkhoir, yakni nilai kebaikan yang secara
universal diwajibkan oleh Tuhan. Artinya nilai kebaikan berbakti
kepada orang tua itu berlaku sepanjang zaman dan pada seluruh lapisan
masyarakat. Akan tetapi bagaimana caranya berbakti sudah termasuk
kategori al ma'ruf, yakni nilai kebaikan yang secara sosial diakui
oleh masyarakat pada suatu zaman dan suatu lingkungan.

Dalam hal ini al Qur 'anpun memberi batasan, misalnya seperti yang
disebutkan dalam surat al Isra, bahwa seorang anak tidak boleh
berkata kasar apalagi menghardik kepada kedua orang tuanya(Q/17:23).
Seorang anak juga harus menunjukkan sikap berterima kasihnya kepada
kedua orang tua yang menjadi sebab kehadirannya di muka bumi. Di mata
Tuhan sikap terima kasih anak kepada orang tuanya dipandang sangat
penting, sampai perintah itu disampaikan senafas dengan perintah
bersyukur kepadaNya (anisykur li wa liwa lidaika (Q/31:14)). Meski
demikian, kepatuhan seorang anak kepada orang tua dibatasi dengan
kepatuhannya kepada Tuhan. Jika orang tua menyuruh anaknya.

melakukan hal-hal yang bertentangan dengan perintah Tuhan, maka sang
anak dilarang mematuhi perintah orang tua tersebut, seraya tetap
harus menghormatinya secara patut (ma'ruf) sebagai orang tua (Q/
31:15). Seorang anak, oleh Nabi juga dilarang berperkara secara
terbuka dengan orang tuanya di forum pengadilan, karena hubungan
anak --orang tua bukan semata-mata hubungan hukum yang mengandung
dimensi kontrak sosial melainkan hubungan darah yang bernilai sakral.

Sementara itu orang tua harus adil dalam memberikan kasih sayangnya
kepada anak-anaknya. Diantara kewajiban orang tua kepada anak-anaknya
adalah; memberi nama yang baik, menafkahi, mendidik mereka dengan
agama (akhlak kehidupan) dan menikahkan jika sudah tiba waktunya.

Adapun jika orang tua sudah meninggal, maka kewajiban anak kepada
orang tua adalah (a) melaksanakan wasiatnya, (b) menjaga nama
baiknya, (c) meneruskan cita-citanya, (d) meneruskan silaturahmi
dengan handai tolannya, (e) memohonkan ampun kepada Tuhan.
Dalam hubungan dengan kerabat, secara umum semangat hubungan baiknya
sejalan dengan semangat keharusan berbakti kepada orang tua. Paman,
bibi, mertua dan seterusnya harus dideretkan dalam deretan orang tua,
saudara misan yang muda dan seterusnya dideretkan pada saudara muda
atau adik, yang tua dideretkan kepada kakak. Secara spesifik kerabat
harus didahulukan dibanding yang lain, misalnya jika seseorang
mengeluarkan zakat, kemudian diantara kerabatnya ada orang miskin
yang layak menerima zakat itu, maka ia harus didahulukan dibanding
orang miskin yang bukan kerabat. Semangat etik hubungan kekerabatan
diungkapkan oleh Rasulullah dengan kalimat menghormati kepada yang
lebih tua dan menyayangi kepada yang lebih muda. (laisa minna man lam
yuwagir kabirana wa lam yarham soghirana).

Wassalam,

.
edit delete0 comments share



Ciri2 Pemimpin yang Berkualitas Jul 3, '07 2:39 PM
for everyone

Ciri2 Pemimpin yang Berkualitas

Selama beberapa bulan saya telah mengadakan interview dengan beberapa
klien
untuk mendefinisikan kualitas-kualitas terbaik dari pemimpin-pemimpin
yang
paling efektif. Berikut ini adalah lima kualitas yang paling sering
disebut-sebut sebagai kualitas paling penting yang dimiliki oleh para
pemimpin tersebut.

1. Pemimpin mendengarkan.

Para pemimpin besar tahu pasti bahwa mereka tidak memiliki semua
jawaban.
Karenanya mereka tidak merasa canggung untuk bertanya dan meminta
pendapat
maupun wawasan dari orang lain.

2. Pemimpin menunjukkan arah

Para pemimpin menunjukkan arah dengan mengembangkan dan memberikan
dukungan
visi, misi, dan tujuan bagi diri mereka sendiri dan organisasi mereka.
Mereka tahu bagaimana memberikan dorongan dan dukungan. Mereka pun
selalu
berusaha menemukan cara-cara yang lebih baik.

3. Pemimpin menciptakan lingkungan yang penuh motivasi.

Para pemimpin menciptakan suasana motivasi yang menyala-nyala dalam
menghadapi perubahan. Para pemimpin itu menunjukkan penghargaan dan
keberanian (daripada mencemooh atau menyalahkan orang lain) pada mereka
yang
bersedia mencoba hal-hal baru meski mungkin saja mereka gagal.

4. Pemimpin tidak menyalahkan.

Daripada menyalahkan, mereka senantiasa belajar. Pemimpin sejati
berusaha
menciptakan lingkungan kerja yang menunjang suasana pembelajaran yang
tiada
henti serta pembaharuan diri. Mereka dengan bebas membagikan keahlian
dan
juga kegagalan-kegagalan mereka.

5. Pemimpin memimpin dengan teladan.

Pemimpin menjadi teladan dan mempertahankan nilai-nilai yang tak
berubah.
Para pemimpin besar memiliki standar profesional dan personal yang
tinggi.
Mereka juga menghargai kekayaan yang ada pada keragaman dan perbedaan
para
karyawannya. Mereka realitis. Mereka bukan orang yang berkata, "Lakukan
sebagaimana kataku, bukan sebagaimana tingkahku." Pemimpin besar menjaga

komitmen mereka. Pemimpin membagikan kekuasaan mereka dalam membuat
keputusan dengan orang lain di seluruh organisasi. Mereka paham benar
dengan
perbedaan antara "kekuatan" dan "kekuasaan". Kekuatan adalah kemampuan
seseorang untuk melakukan tindakan secara efektif. Sedangkan kekuasaan
adalah kemampuan seseorang untuk mengendalikan. Apakah anda lebih suka
terinspirasikan atau terkendalikan?

Apakah para pemimpin anda menunjukkan kualitas-kualitas tersebut di
atas?
Jika tidak, bagian manakah yang terlewati dan apa yang harus anda
lakukan?
edit delete0 comments share



Hakikat manusia hadir didunia ini Jul 3, '07 12:56 PM
for everyone

Hakikat manusia hadir didunia ini
Untuk menyembah untu menghamba
Kepada engkau yang tuhan

Surga dan neraka yang kau ciptakan
Menjadi batas pemisah
Antara hambamu yang bertaqwa
Dengan hamba yang tenggelam dalam dosa

Jadikanlah kami penghuni surga
Ijinkan kamu bernaung didalam sana
Janganlah kau tenggalamkan kami dalam nerakamu
Kabulkan doa hambamu ini tuhan



Depok 28 May 2007; 22:00pb
Erwin Arianto
edit delete0 comments share



Biarkanlah Jiwa Kebaikan Bersemanyam dalam Diri Kita ... Jul 3, '07 12:55 PM
for everyone

Biarkanlah Jiwa Kebaikan Bersemanyam dalam Diri Kita ...

Tak perlulah kita gundah untuk semua kebaikan yang kita lakukan meski
sekuat tenaga kebaikan yang coba kita torehkan untuk orang lain
tetapi orang lain tetap tak bergeming, curiga, bahkan menyudutkan dengan
tuduhan bahwa seolah mereka mencium aroma kebusukan di balik
semua tindakan yang kita lakukan. Risau dan gundah, buanglah jauh-jauh
perasaan demikian. Bisa jadi mungkin orang tidak memahami
dengan pasti kebaikan yang kita berikan, atau kemampuan atau sumber daya
menerima untuk menerima kebaikan kita terbatas, atau bisa jadi
memang itu memang sebuah ujian untuk kita hadapi dalam menaiki anak
tangga ketulusan.

Janganlah banjirnya pujian membuat kita begitu terlena, atau sebaliknya
janganlah pula kita berlama-lama dengan kecewaan yang mendera akibat
penerimaan orang lain tidak seperti yang kita harapkan. Karena memang
kita tak pernah mengukur sebuah ketulusan dan pamrih. Dan tentunya
mendengar pujian adalah sebentuk pamrih juga yang semestinya tak
diperlukan dalam sebuah ketulusan. Jelas bukan, putuskan ikatan
kekecewaan
dari hati kita oleh cibiran dan hinaan orang lain yang terus mengganggu
niat baik yang keluar dari lubuk hati yang tulus. Biarkan hati kita
mengalir butiran
air kebaikan dalam keluasan samudera hati.

Berbuat baiklah terus seakan-akan kita tak menyadari sedang melakukan
kebaikan. Semestinya memang kita tak perlu merasa baik, karena di saat
kita
merasakannya, kebaikan itu mengambil jarak dari kita. Ia menjadi sesuatu
yang lain dari diri kita. Semestinya kebaikan menyatu dalam diri kita.
Di saat mengasah sebuah pisau, takkan kita dapati ia menjadi tajam,
hingga kita berhenti untuk merasakan ketajamannya. Di saat kita
melakukan kebaikan,
kita tak perlu berusaha untuk menyadarinya. Biarkan kebaikan mengalir
begitu saja, karena hanya bila kita berhenti sajalah kita baru bisa
merasakannya.
Dan di saat berhenti, kebaikan itu bukan lagi milik kita. Di saat kita
berusaha merasakannya, kebaikan itu sudah menjadi milik pisau.

Biarkan orang lain memperlakukan kita sikap atau cara apapun yang
mungkin dapat saja begitu menyakitkan hati, biarkan kebaikan kita
dihempaskan
sedemikian rupa, karena memang mutiara tetaplah mutiara meski terletak
di dasar lumpur pekat sekalipun. So, tak ada alasan kita menjadikan hati

nelangsa dan gundah gulana. Yang pasti dunia kita tidak akan segera
berakhir hanya karena orang lain tak menyukai keberadaan dan segala
kebaikan
yang kita lakukan, bukan!
edit delete0 comments share



Bagaimana Berkomunikasi dengan Pasangan Jul 3, '07 12:47 PM
for everyone

Bagaimana Berkomunikasi dengan Pasangan

Ada banyak faktor yang menjadikan sebuah keluarga dapat mencapai
bahagia, harmonis dan langgeng. Di antaranya adalah landasan agama yang
kokoh, kesamaan latar belakang, kesetaraan, kepercayaan, saling
pengertian, cinta dan komunikasi yang berjalan baik. Dari sekian faktor
ini, komunikasi menjadi faktor yang kurang diperhatikan oleh pasangan
suami istri. Merasa sudah satu agama, setara, sama, cocok dan percaya
seolah-olah semua urusan rumah tangga akan beres. Padahal, banyak
pasangan gagal meneruskan bahtera ruamah tangga mereka karena kurang
peduli dengan urusan komunikasi.

Sesungguhnya komunikasi menghiasi semua kehidupan manusia. Komunikasi
adalah kebutuhan. Dalam kehidupan keluarga, komunikasi dapat menjadikan
hubungan pasangan suami isteri bertambah harmonis. Inilah komunikasi
yang dijadikan sebagai seni untuk mempengaruhi orang lain, termasuk seni
untuk membahagiakan pasangan. Komunikasi yang tidak diolah dengan baik
bahkan dapat memunculkan kesalahpahaman.

Komunikasi Kunci Keharmonisan

Salah satu kunci keharmonisan rumah tangga Islam adalah komunikasi dan
dialog yang intensif dan sehat antara suami istri. Pada saat ini tidak
jarang terjadi adanya sumbatan komunikasi diantara pasangan suami
istri. Ada banyak faktor yang menyebabkan terjadinya hal itu, misalnya
kesibukan kerja, terlampau letih dan lain-lain. Bahkan karena begitu
sibuk dan letihnya, ada pasangan bertatap mukapun tidak sempat. Sebagai
akibatnya, tentu saja mereka tidak memiliki kesempatan untuk melakukan
komunikasi satu dengan lainnya.

Komunikasi yang hambar biasanya mengakibatkan hubungan kemesraan menjadi
berkurang. Bahkan tidak jarang menimbulkan ketegangan dan terjadilah
perselisihan, Kalau sudah begini suami istri akan mengalami penderitaan.
Sangat disayangkan apabila hubungan yang hambar ini terjadi pada
keluarga muslim yang dibangun dalam rangka beribadah kepada Allah.
Diperlukan pengertian yang mendalam dari kedua pasangan agara komunikasi
dapat
berjalan secara kontinyu.

Dalam pandangan Islam rumah tangga yang harmonis memberi dampak yang
sangat banyak antara lain:

1. Membahagiakan pasangan suami istri, karena keduanya akan semakin
menyadari fungsi dan peranan rumah tangga dalam ibadah kepada Allah.

2. Memungkinkan kedua suami isteri mendidik anak secara lebih
konsentrasi. Sebab kerukunan kedua orang tua merupakan modal utama bagi
pembentukan generasi muslim yang kuat.

3. Melahirkan produktiftas keluarga yang sangat menguntungkan. Usaha
keluarga yang sukses biasanya tumbuh dari rumah tangga yang harmonis.

4. Merupakan syarat utama dalam membentuk keluarga yang berorientasi
kepada taqorub ilallah (upaya pendekatan kepada Allah SWT)

5. Menjadi pendorong pasangan suami istri untuk meningkatkan peranannya
di tengah-tengah masyarakat.

Teknik Memahami Komunikasi Pasangan

1. Kenalilah lebih dahulu pasangan hidup kita. Hal ini sangat penting,
agar tumbuh suatu ikatan hati yang sinergis. Apa yang anda inginkan
dari pasangan Anda? Bagaimana perasaan anda terhadap anda. Apa yang
diinginkan pasangan anda terhadap anda.

2. Sampaikan segala sesuatunya secara terbuka, jangan ada lagi yang
disembunyikan. Karena suami istreri dalam pandangan Allah adalah
sepasang manusia yang diberi amanah kehidupan dan kelak akan diminta
pertanggungjawaban di akhirat kelak.

3. Berusaha untuk tidak mengeluarkan kata-kata yang menyinggung apalagi
menyakiti pasangan. Menyakiti pasangan sama dengan anda menyakiti diri
sendiri.

4. Berkomunikasi lebih banyak dikendalikan oleh suasana emosi. Oleh
karena itu perhatikan baik-baik bagaimana emosi anda dan pasangan ketika
hendak berkomunikasi.

Tips Berkomunikasi Efektif dengan Pasangan

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pasangan suami istri
ketika berkomunikasi agar komunikasi dapat berjalan efektif :

- Pada saat ada gagasan yang ingin disampaikan sadarilah pada saat itu
kita adalah subyek atau sumber dan pasangan kita adalah obyek atau
penerima.

- Sebagai sumber (subyek), apakah pesan/gagasan yang akan disampaikan
dapat dimengerti oleh pasangan kita. Jangan-jangan apa yang kita maksud
tidak dapat diterima dengan baik. Inilah pentingnya mengurai secara
baik dengan seni berbahasa, berempati, dan mengerti keadaan pasangan.
Seni ini juga mencakup mengatur intonasi suara, mungkin juga sambil
menatap lekat-lekat wajah pasangan.

- Seringkali apa yang sudah disampaikan, sekalipun telah dimengerti,
tidak diterima pasangan kita dengan lapang hati, karena disampaikan
sambil lalu atau dengan membelakangi pasangan. Akhirnya komunikasi
menjadi gagal hanya karena pasangan merasa tidak dihargai.

- Perhatikan reaksi pasangan kita. Reaksi pasangan merupakan indikasi
apakah kita telah berhasil menyampaikan pesan dengan baik. Raut wajah
yang sedih atau bibir yang tersenyum simpul adalah sebuah reaksi meski
tidak ada kata-kata yang keluar dari lisan pasangan. Banyak pasangan
tidak memahami dengan baik tentang reaksi ini. Misalnya ketika suami
mengajak bicara isterinya, ternyata sang istri diam saja. Karena diam
saja
suami beranggapan isterinya setuju, padahal mungkin saja si isteri tidak
setuju dan sedang berfikir kalimat apa yang pantas disampaikan kepada
suaminya.(EA)

Semoga bermanfaat!

Sewaktu Pacaran

Sewaktu pacaran segala kekurangan pasangan tidak menjadi soal, Andamalah tertarik dengan kekurangannya dan dapat memakluminya. Tetapisetelah bertahun-tahun hidup bersama kekurangan tersebut membuat Andakesal, marah terhadapnya. Setiap orang adalah unik, bahkan keunikan inilah yang memperkaya kehidupan perkawinan Anda.

Pernahkah Anda memberikan pujian pada pasangan akan keunikannya yangtidak ada padamu ? Mungkin sebagian besar wanita akan enggan memberi-kan pujian pada suaminya karena mereka beranggapan nanti dia besar kepala atau saya dianggap murahan atau segudang alasan lainnya.Demikian pula suami, mungkin mereka beranggapan tidak perlu memujiistrinya lagi karena sudah suami-istri, malu kalau didengar anak-anak, nanti diberi tanggapan sinis dari istrinya ("Pasti ada maunya"). Alasan-alasan tersebut sering dijumpai dalam hubungans ebagian besar pria-wanita.
Coba Anda beri pujian pada pasangan tanpa memikirkan lagi tanggapannegatif yang mungkin dia berikan. Anda bisa bayangkan apa yang ter- jadi padanya ? Pujian itu seperti semprotan adrenalin yang mem-berikan semangat padanya, dan timbul perasaan senang dan puas akandirinya. Misalnya Anda memuji masakan istri Anda enak (meskipun Andatahu makanan tersebut agak asin) tetapi tanggapan dia akan luar biasa dan dia akan memasak yang lebih enak lagi di lain waktu. Tentu halini menyenangkan pula bagi Anda.

Sebaliknya kritik akan melubangi perasaan dan menyebabkan tenagakeluar percuma antara lain sakit hati, marah dan perasaan negatif lainnya. Kritik membuat kita merasa sudah mengecewakan seseorang.Berbeda dengan pujian yang membantu memenuhi dua kebutuhan dasarmanusia yaitu merasa dirinya berarti, diperlukan, penting; dan ke-butuhan merasa aman dalam suatu hubungan, saling memiliki dan selalu siap satu sama lain. Anda dapat memberikan pujian kapan saja. Jangantakut suami/ istri menjadi bosan kalau dipuji terus. Dari riset di-ketahui bahwa semua orang begitu ingin dipuji oleh orang lain entahkarena prestasi, penampilan atau hal lainnya.

Mungkin ada yang bingung apa ya yang harus saya puji dari diripasangan saya? Semuanya biasa saja, nggak ada yang istimewa darinya.Cobalah Anda teliti lagi. Bisa saja perbedaan kepribadian merupakansalah satu keunikan yang bila dipuji akan memberikan pancaran kekuatan baru baginya. Misalnya Anda termasuk orang yang teliti,teratur dan tertutup. Berbeda dengan pasanganmu yang periang,terbuka. Dia begitu senang membicarakan hal-hal pribadi pada oranglain bahkan pada orang yang belum dikenal. Sedangkan Anda, pada orang yang telah akrab baru bisa mengutarakan hal-hal yang bersifatpribadi. Dia suka mencetuskan ide dan mengharapkan ada orang lainyang bisa membantu memikirkannya pula. Anda menganggap suami hendakbenar-benar melakukan hal tersebut, dan bila Anda tidak menyenangi ide tersebut, Anda dengan keras menentangnya. Maka terjadilahperselisihan karena istri tidak mengerti cara berpikir suami.

Berbeda dengan istri yang perlu mempertimbangkan berjam-jam bahkanberhari-hari dalam mempertimbangkan sesuatu sebelum melaksanakannya. Dan ini membuat kesal suaminya. Tetapi dengan pemahaman perbedaankepribadian tersebut mereka dapat saling mengisi. Suami dengan idenyayang spontan tanpa memikirkan apakah dapat terlaksana atau tidak,dibantu oleh istri dalam merealisasikan. Istri memuji pasangannya atas ide-idenya yang brilian dan sebaliknya suami memuji istrinyaatas sikap hati-hatinya dalam merealisasikan idenya tersebut.
Perbedaan kepribadian yang dulunya menjadi penyebab pertengkaransekarang menjadikan mereka suatu tim yang kuat.

Bisa juga Anda berdua membicarakan masa lalu atau saat pacaran yangberkesan. Misal dulu sewaktu pacaran, dia rela antri 1 jam hanyauntuk membeli tiket bioskop yang Anda minta. Berikan pujian atastindakannya saat itu.Kekurangan pasangan merupakan kelebihan Anda. Sebagai suami-istriseharusnyalah saling mengisi. Bukan menjadikan kekurangan sebagaisenjata untuk menyerangnya tetapi sebagai kekuatan untuk membinacinta diantara Anda berdua. Temukan sisi-sisi menarik dari pasanganmu dan berilah pujian baginya sehingga ia juga memiliki tenaga untukmemupuki tanaman cinta Anda berdua agar senantiasa berkembang.

Sumber: http://erwinarianto.multiply.com/journal?&page_start=560

Semua Tentang Cinta

Tentang Cinta

Untuk yang ingin mengetahui tentang cinta untuk yang sedang terlibat dalam suatu hubungan percintaan dengan kekasih, pasangan, Istri, orang Tua, sahabat atau lainya, semoga tulisan ini dapat memberi suatu gambaran atau pencerahan

'When two people love each other, nothing is more imperative and delightful than giving' ~ Guy de Maupassant ~

MISKONSEPSI

Cinta berpijak pada perasaan sekaligus akal sehat. Miskonsepsi pertama yang ditentang Bowman adalah manusia jatuh cinta dengan menggunakan perasaan belaka. Betul, kita jatuh cinta dengan hati. Tapi agar tidak menimbulkan kekacauan di kemudian hari, kita diharapkan untuk juga menggunakan akal sehat. Bohong besar kalau kita bisa jatuh cinta dengan begitu saja tanpa bisa mengelak. Yang sesungguhnya terjadi, proses jatuh cinta dipengaruhi tradisi, kebiasaan, standar, gagasan, dan deal kelompok dari mana kita berasal. Bohong besar pula kalau kita merasa boleh berbuat apa saja saat jatuh cinta, dan tidak bisa dimintai pertanggungan-jawab bila perbuatan-perbuatan impulsif itu berakibat buruk suatu ketika nanti. Kehilangan perspektif bukanlah pertanda kita jatuh cinta, melainkan sinyal kebodohan. Cinta membutuhkan proses, Bowman juga menolak anggapan cinta bisa berasal dari pandangan pertama. "Cinta itu tumbuh dan berkembang dan merupakan emosi yang kompleks," katanya.(EA)

Untuk tumbuh dan berkembang, cinta membutuhkan waktu. Jadi memang tidak mungkin kita mencintai seseorang yang tidak ketahuan asal-usulnya dengan begitu saja. Cinta tidak pernah menyerang tiba-tiba, tidak juga jatuh dari langit. Cinta datang hanya ketika dua individu telah berhasil melakukan orientasi ulang terhadap hidup dan memutuskan untuk memilih orang lain sebagai titik fokus baru. Yang mungkin terjadi dalam fenomena "cinta pada pandangan pertama" adalah pasangan terserang\n perasaan saling tertarik yang sangat kuat-bahkan sampai tergila-gila. Kemudian perasaan kompulsif itu berkembang jadi cinta tanpa menempuh masa jeda. Dalam kasus "cinta pada pandangan pertama", banyak orang tidak benar-benar mencintai pasangannya, melainkan jatuh cinta pada konsep cinta itu sendiri. Sebaliknya dengan orang yang benar-benar mencinta, mereka mencintai pasangan sebagai personalitas yang utuh.

Cinta tidak menguasai dan mengalah,
tapi berbagi bukan cinta namanya bila kita berkehendak mengontrol pasangan. Juga bukan cinta bila kita bersedia mengalah demi kepuasan kekasih. Orang yang mencinta tidak menganggap kekasih sebagai atasan atau bawahan, tapi sebagai pasangan untuk berbagi, juga untuk mengidentifikasi diri. Bila kita berkeinginan menguasai kekasih (membatasi pergaulannya, melarangnya\n beraktivitas positif, mengatur seleranya berbusana) atau melulu mengalah (tidak protes bila kekasih berbuat buruk, tidak keberatan dinomorsekiankan), berarti kita belum siap memberi dan menerima cinta.Individu yang mencinta berbuat sebaik-baiknya demi kepentingan sendiri sekaligus demi (kebanggaan) pasangan. Dia berani berambisi, bermimpi konstruktif, dan merencanakan masa depan. Sebaliknya dengan yang jatuh cinta impulsif. Bukannya berpikir dan bertindak konstruktif, dia kehilangan ambisi, nafsu makan, dan minat terhadap masalah sehari-hari. Yang dipikirkan hanya kesengsaraan pribadi. Impiannya pun tak mungkin tercapai. Bahkan impian itu bisa menjadi subsitusi kenyataan.

CINTA BUTUH WAKTU

Untuk tumbuh dan berkembang, cinta membutuhkan waktu. Jadi memang tidak mungkin kita mencintai seseorang yang tidak ketahuan asal-usulnya dengan begitu saja. Cinta tidak pernah menyerang tiba-tiba, tidak juga jatuh dari langit. Cinta datang hanya ketika dua individu telah berhasil melakukan orientasi ulang terhadap hidup dan memutuskan untuk memilih orang lain sebagai titik fokus baru. Yang mungkin terjadi dalam fenomena "cinta pada pandangan pertama" adalah pasangan terserang perasaan saling tertarik yang sangat kuat-bahkan sampai tergila-gila.
Kemudian perasaan kompulsif itu berkembang jadi cinta tanpa menempuh masa jeda. Dalam kasus "cinta pada pandangan pertama", banyak orang tidak benar-benar mencintai pasangannya, melainkan jatuh cinta pada konsep cinta itu sendiri. Sebaliknya dengan orang yang benar-benar mencinta, mereka mencintai pasangan sebagai personalitas yang utuh.

CINTA BERBAGI, TIDAK MENGONTROL

Cinta tidak menguasai dan mengalah, tapi berbagi bukan cinta namanya bila kita berkehendak mengontrol pasangan. Juga bukan cinta bila kita bersedia mengalah demi kepuasan kekasih. Orang yang mencinta tidak menganggap kekasih sebagai atasan atau bawahan, tapi sebagai pasangan untuk berbagi, juga untuk mengidentifikasi diri. Bila kita berkeinginan menguasai kekasih (membatasi pergaulannya, melarangnya beraktivitas positif, mengatur seleranya berbusana) atau melulu mengalah (tidak protes bila kekasih berbuat buruk, tidak keberatan dinomorsekiankan), berarti kita belum siap memberi dan menerima cinta.

BUATLAH CINTA ITU KONSTRUKTIF

Individu yang mencinta berbuat sebaik-baiknya demi kepentingan sendiri sekaligus demi (kebanggaan) pasangan. Dia berani berambisi, bermimpi konstruktif, dan merencanakan masa depan. Sebaliknya dengan yang jatuh cinta impulsif. Bukannya berpikir dan bertindak konstruktif, dia kehilangan ambisi, nafsu makan, dan minat terhadap masalah sehari-hari. Yang dipikirkan hanya kesengsaraan pribadi. Impiannya pun tak mungkin tercapai. Bahkan impian itu bisa menjadi subsitusi kenyataan.
CINTA TIDAK MELENYAPKAN SEMUA MASALAH
Penganut faham romantik percaya cinta bisa mengatasi masalah. Seakan-akan cinta itu obat bagi segala penyakit (panacea). Kemiskinan dan banyak problem lain diyakini bisa diatasi dengan berbekal cinta belaka. Faktanya, cinta tidaklah seajaib itu. Cinta hanya bisa membuat sepasang kekasih berani menghadapi masalah. Permasalahan seberat apapun mungkin didekati dengan jernih agar bisa dicarikan jalan keluar. Orang yang tengah mabuk kepayang (berarti tidak benar-benar mencinta) cenderung membutakan mata saat tercegat masalah. Alih-alih bertindak dengan akal sehat, dia mengenyampingkan problem.

CINTA CENDERUNG KONSTAN
Ya, cinta itu bergerak konstan. Maka kita patut curiga bila grafik perasaan kita pada kekasih turun naik sangat tajam. Kalau saat jauh kita merasa kekasih lebih hebat dibanding saat bersama, itu pertanda kita mengidealisasikannya, bukan melihatnya secara\n realistis. Lantas saat kembali bersama, kita memandang kekasih dengan lebih kritis dan hilanglah segala bayangan hebat itu. Sebaliknya berhati-hatilah bila kita merasa kekasih hebat saat kita berdekatan dengannya dan tidak lagi merasakan hal yang sama saat dia jauh. Hal sedemikian menandakan kita terkecoh oleh daya tarik fisik. Cinta terhitung sehat bila saat dekat dan jauh dari pasangan, kita menyukainya dalam kadar sebanding. Dalam hubungan cinta, daya tarik fisik penting. Tapi bahaya bila kita menyukai kekasih hanya sebatas fisik dan membencinya untuk banyak faktor lainnya. Saat jatuh cinta, kita menikmati dan memberi makna penting bagi setiap kontak fisik. Kontak fisik, ketahuilah, hanya terasa menyenangkan bila kita dan pasangan saling menyukai personalitas masing-masing. Maka bukan cinta namanya, melainkan nafsu,\n bila kita menganggap kontak fisik hanya memberi sensasi menyenangkan tanpa makna apa-apa. Dalam cinta, afeksi terwujud belakangan saat hubungan kian dalam. Sedang nafsu menuntut pemuasan fisik sedari permulaan. ",1]


CINTA TIDAK MELENYAPKAN SEMUA MASALAH

Penganut faham romantik percaya cinta bisa mengatasi masalah. Seakan-akan cinta itu obat bagi segala penyakit (panacea). Kemiskinan dan banyak problem lain diyakini bisa diatasi dengan berbekal cinta belaka. Faktanya, cinta tidaklah seajaib itu. Cinta hanya bisa membuat sepasang kekasih berani menghadapi masalah. Permasalahan seberat apapun mungkin didekati dengan jernih agar bisa dicarikan jalan keluar. Orang yang tengah mabuk kepayang (berarti tidak benar-benar mencinta) cenderung membutakan mata saat tercegat masalah. Alih-alih bertindak dengan akal sehat, dia mengenyampingkan problem.

CINTA CENDERUNG KONSTAN

Ya, cinta itu bergerak konstan. Maka kita patut curiga bila grafik perasaan kita pada kekasih turun naik sangat tajam. Kalau saat jauh kita merasa kekasih lebih hebat dibanding saat bersama, itu pertanda kita mengidealisasikannya, bukan melihatnya secara realistis. Lantas saat kembali bersama, kita memandang kekasih dengan lebih kritis dan hilanglah segala bayangan hebat itu. Sebaliknya berhati-hatilah bila kita merasa kekasih hebat saat kita berdekatan dengannya dan tidak lagi merasakan hal yang sama saat dia jauh. Hal sedemikian menandakan kita terkecoh oleh daya tarik fisik. Cinta terhitung sehat bila saat dekat dan jauh dari pasangan, kita menyukainya dalam kadar sebanding.

CINTA TIDAK BERTUMPU PADA DAYA TARIK FISIK

Dalam hubungan cinta, daya tarik fisik penting. Tapi bahaya bila kita menyukai kekasih hanya sebatas fisik dan membencinya untuk banyak faktor lainnya. Saat jatuh cinta, kita menikmati dan memberi makna penting bagi setiap kontak fisik. Kontak fisik, ketahuilah, hanya terasa menyenangkan bila kita dan pasangan saling menyukai personalitas masing-masing. Maka bukan cinta namanya, melainkan nafsu, bila kita menganggap kontak fisik hanya memberi sensasi menyenangkan tanpa makna apa-apa. Dalam cinta, afeksi terwujud belakangan saat hubungan kian dalam. Sedang nafsu menuntut pemuasan fisik sedari permulaan.

Cinta itu buta?

Tidak sama sekali. Orang yang mencinta melihat dan menyadari sisi buruk kekasih. Karena besarnya cinta, dia berusaha menerima dan mentolerir. Tentu ada keinginan agar sisi buruk itu membaik. Namun keinginan itu haruslah didasari perhatian dan maksud baik. Tidak boleh ada kritik kasar, penolakan, kegeraman, atau rasa jijik. Nafsulah yang buta. Meski pasangan sangat buruk, orang yang menjalin hubungan dengan penuh nafsu menerima tanpa keinginan memperbaiki. Juga meninggalkan pasangan saat keinginannya terpuaskan, hanya karena pasangan punya secuil keburukan yang sangat mungkin bisa diperbaiki.

CINTA MEMPERHATIKAN KELANJUTAN HUBUNGAN

Orang yang benar-benar mencinta memperhatikan perkembangan hubungan dengan kekasih. Dia menghindari segala hal yang mungkin merusak hubungan. Sebisa mungkin dia melakukan tindakan yang bisa memperkuat, mempertahankan, dan memajukan hubungan. Orang yang sedang tergila-gila mungkin saja berusaha keras menyenangkan kekasih. Namun usaha itu semata-mata dilakukan agar kekasih menerimanya, sehingga tercapailah kepuasan yang diincar. Orang yang mencinta menyenangkan pasangan untuk memperkuat hubungan.

CINTA BERANI MENYATAKAN HAL YANG TIDAK DISUKAISelain berusaha menyenangkan kekasih, orang yang sungguh-sungguh mencinta memiliki perhatian, keprihatinan, pengertian, dan keberanian untuk melakukan hal yang tidak disukai\n kekasih demi kebaikan. Seperti seorang ibu yang berkata "tidak" saat anaknya minta es krim, padahal sedang flu.

CINTA TIDAK BUTA

Cinta itu buta? Tidak sama sekali. Orang yang mencinta melihat dan menyadari sisi buruk kekasih. Karena besarnya cinta, dia berusaha menerima dan mentolerir. Tentu ada keinginan agar sisi buruk itu membaik. Namun keinginan itu haruslah didasari perhatian dan maksud baik. Tidak boleh ada kritik kasar, penolakan, kegeraman, atau rasa jijik. Nafsulah yang buta. Meski pasangan sangat buruk, orang yang menjalin hubungan dengan penuh nafsu menerima tanpa keinginan memperbaiki. Juga meninggalkan pasangan saat keinginannya terpuaskan, hanya karena pasangan punya secuil keburukan yang sangat mungkin bisa diperbaiki.

CINTA MEMPERHATIKAN KELANJUTAN HUBUNGAN

Orang yang benar-benar mencinta memperhatikan perkembangan hubungan dengan kekasih. Dia menghindari segala hal yang mungkin merusak hubungan. Sebisa mungkin dia melakukan tindakan yang bisa memperkuat, mempertahankan, dan memajukan hubungan. Orang yang sedang tergila-gila mungkin saja berusaha keras menyenangkan kekasih. Namun usaha itu semata-mata dilakukan agar kekasih menerimanya, sehingga tercapailah kepuasan yang diincar. Orang yang mencinta menyenangkan pasangan untuk memperkuat hubungan.

CINTA BERANI MENYATAKAN HAL YANG TIDAK DISUKAI

Selain berusaha menyenangkan kekasih, orang yang sungguh-sungguh mencinta memiliki perhatian, keprihatinan, pengertian, dan keberanian untuk melakukan hal yang tidak disukai kekasih demi kebaikan. Seperti seorang ibu yang berkata "tidak" saat anaknya minta es krim, padahal sedang flu.

Jadi benerkah hubungan dengan orang yang anda kasihi adalah sebuah cinta atau hanya sebuah Nafsu Belaka?(EA)

Sumber Asli: Internet(uknown)
http://erwinarianto.multiply.com/journal/item/219/Tentang_Cinta

Aku memiliki sebuah rasi
sebuah gugusan indah di bintang galaxi
Dimana ada mimpi memberi ku arah menaungi
menjejak langkah kearah yang pasti

Dengan sejejak angin berhembus mencoba mencari
Tapi kucoba dalam memberi nuasa pada relgi
dalam rasi ku perjelas semua mimpi
membakar semangat dalam mimpi diri

Bersama terang dalam naungan rasi bintangku ini
Ku berajalan tak menyerah menembus badai membatasi
Rasi ku memberi suatu warna dalam gelap seperti Pelangi
Membawa membangkitkan seluruh motivasi

Aku bisa.. aku mampu dan itu pasti
Karena aku adalah seorang yang memiliki
Kemampuan dan kamuan untuk menggapai semua mimpi diri
Bersama doa dan bimbing sang Ilahi robbi
Dan semua mimpi pasti ku ubah menjadi reality...

Depok 23 Juni 2008
Erwin Arianto




On 6/23/08, c-yakuw wrote:
Digerbang mana asa tertumpu
diredup mana bintang kan bertepuk
malampun masih gerah terbentang tanya
siangpun masih dingin tanpa hasrat dalam ketukan nyata
tolong... tiupkan semangatku...

dimana... angin kan membawaku...
dijanji mana aku kan berdiri
masih terayunku dalam jelas mimpi
terpurukku ditengah perjuangan ini
tolong... tiupkan semangatku...

sungguh sepi tanpa rasiku...
sungguh senyap tanpa pijarnya
meski hatiku untuk jiwa yang lain
aku menunggu pijarnya tetap menuntunku
bilakah dia masih menunggu dimenara kemenangan...?
tolong... tiupkan semangatku...

Inspired by : Romance N Rasi Bintang

Bumi Allah, 22 Juni 2008
c-yakuw
http://cheya.blogspot.com

Lambat terasa waktu berjalan melaju
teringat semua cerita tentang kita
kita yang telah lalu tentnag cinta
Yang tak akan bernah kembali menyapaku

tak ada lagi cerita tentangmu
tak ada lagi ceria wajahmu
Tak ada lagi Cinta dari dirimu
Yang selalu kurindu dalam setiap langkahku

Ada cerita tentang kamu dan aku
Saat kita bahagia bersama dirimu
Saat kau menangis di peluku
Sebuah tangis mengakhiri kisah yang haru

Kini kau hanya sebuah lukisan kalbu
yang mengiringi dan menjadi saksi bisu
Semua keindah cinta yang sembat membuat ambigu
Walau kau dan aku adalah sebuah cinta satu

Aku membenci memaknai diri mu sebagai mantan
karena kau tak akan pernah menjadi mantan
karena aku masih selalu mencintai mu
Dalam lubuk hatiku engkau masih kekasih hati selalu

Kepada kau yang tetap tercantik
Tahu kah kau kau tetap menarik
Dengan sikap dan tawa mu yang memang unik
Selalu membuat ku menjadi tertarik

Kepada kau yang tercinta
aku selalu memberi sebuah rasa
Yang tak akan ku berikan sebuh Noda
Dalam cerita kita yang sangat mempesona

Kepada Kau yang Tersayang
tahu kah akau wajah mu selalu terbayang
Disetiap hariku tak akan pernah hilang
dan cintamu membuatku selalu melayang

Kepada kau yang termanis
ada dan menjadi kisah yang terlukis
hidup akan selalu bahagia dan tak akan miris
Dan akan kuberikan cinta tak pernah terkikis

kepada Kau yang Terkasih
ku terbuai dengan sifat mu yang welas asih
ku tahu hati mu memang suci bersih
Rasa cinta ini akan ku jaga terimakasih.

Depok 17 JUni 2008
Erwin Arianto
Internetnya Disconect

Perjalaan mempersatukan dalam kisah cinta yang salah
ku temukan diriku dalam mabuk cintanya
penuh riak dan gelombang yang saling mendesah
dimana sauh cinta bergetar membawa kedamaian

Kisah kita bukan kisah Cinderela
yang penuh suka cita dalam bercinta
Kisah kita juga bukan kisah romi dan juli
Yang mempertaruhkan hidup untuk kisah sejati

Tetapi kisah kita adalah kisah yang indah
Kisah kita bahgai angin sepoi sejuk walau itu sulit
Kau ada disaat semua kisah cinta tak seharusnya terjadi
Tapi rasa yang bergelora tak bisa ku tepiskan semua

Aku mencintai mu dengan segenap raga jiwa
Tapi kita tak bisa menjuntai kisah penuh bahagia
Kau pun mencintaiku dengan senyum ikhlasmu
Walau cinta sering menyakiti di indah hatimu

Maafkan aku cinta ketika saat kita tiba
tak lagi perlu ada semua yang sudah pernah ada
aku tahu pasti ketika dipasangkan jangkar takdir
Ketika semua yang teringinkan harus berakhir
kini hanya tersisa Dilema Hati yang terus mencinta

Depok 15 Juni 2008
Original By erwin Arianto

Hari ini adalah hari terakhir bulan ramadhan, besok sudah lebaran, Kubayangkan suara gema takbir menggema yang bisa terdengar sampai ke seantero negeri. Suara merdu yang Terlantun indah, begitu menggetarkan dada setiap manusia yang beriman. harusnya besok adalah waktu yang membahagiakan bagi seluruh umat islam.

Seharusnya besok adalah hari kebahagiaan. Setelah satu bulan penuh menunaikan ibadah puasa, akhirnya tiba jua hari kemenangan yang dinantikan. Semua orang bersuka cita. Saling mengunjungi, saling bermaafan, saling berucap selamat dan saling mendoakan. Taqabbalallahu minna wa minkum, semoga Allah menerima segala amal ibadah kita. Menyambung silaturrahim dengan sanak saudara, tetangga dan teman-teman. Dengan pakaian baru dan kue-kue lezat terhidang di meja.

Aku teringat bagaimana aku dengan setengah memaksa meminta kepada ayah untuk membelikan baju baru kepada ayahku, "pak.. aku mau baju baru ya lebaran ini" ucapku kepada ayah, karena lebaran ii adalah tahun ke tiga aku rayakan tanpa mengenakan baju baru, aku merasa di ejek teman-teman dan tetangga yang mengenakan baju baru. walau aku tahu semenjak ayah ku di phk karena perusahaanya bangkrut akibat kenaikan BBM, ayah kini hanya jadi penarik Becak di persimpangan dekat pasar.

Sebenarnya bapak, sungguh menyayangi kami sekeluarga, bapak giat mencari nafkah agar aku bisa bersekolah, tapi mungkin aku yang tidak tau bersukur dan banyak menuntut kepada bapak untuk bisa membelikan aku dan adiku baju baru pada idul fitri ini, sebuah keinginan wajar untuk orang yang berpunya, tapi bagiku dan adiku itu adalah sebuah imaginasi yang terlalu mewah, ayah selalu beralsan ini ulah pemerintah yang seenak nya sendiri, jadi kami yang menanggung bebannya.

Aku yang masih belum mengerti urusan politik atau urusan negara yang njelimet hanya menyimpan kepedihan karena ayah belum mampu membelikan aku dan adikku pakaian lebaran baru, aku dan adik berusaha selalu bersabar dan menerima, apa pun yang diberikan Allah kepada kami.

Aku hanya selalu berdoa, dan memohon kepada Allah sesuai nasihat Ayah “Iman seorang mukmin akan tampak di saat ia menghadapi ujian. Di saat ia totalitas dalam berdoa tapi ia belum melihat pengaruh apapun dari doanya. Ketika, ia tetap tidak merubah keinginan dan harapannya, meski sebab-sebab untuk putus asa semakin kuat. Itu semua dilakukan seseorang karena keyakinannya bahwa hanya Allah saja yang paling tahu apa yang lebih maslahat untuk dirinya. Ia yakin bahwa dengan ujian itu, Allah ingin melihat tingkatan kesabaran dan keimanannya. Ia yakin bahwa dengan keadaan itu, Allah swt menghendaki hatinya menjadi luruh dan pasrah kepada-Nya. Atau, boleh jadi melalui ujian itu, Allah menghendaki dirinya untuk lebih banyak lagi berdoa sehingga ia lebih dekat lagi dengan-Nya melalui doa-doanya.”

Tiba-tiba kepedihan didada ku semakin memuncak, dan air mata ini tidak bisa diajak kompromi mengalir pada kedua pipiku, karena aku ingin sekali memiliki baju baru pada lebaran ini, Aku pun terlena pada kenangan lalu, di mana ayah masih jaya sebagai buruh pada suatu pabrik plastik. Dulu setiap lebaran rumah kami meriah, banyak makanan, baju baru dan lainya. hal itu hanya membawa kepedihan dan penyesalan yang dalam.

"Ayah mau kemana?" tanyaku kepada ayah, "Mau narik cari rejeki." jawab ayah singkat, "yah jangan lupa ya aku di beliin baju baru" ungkapku, ayah hanya menjawab dengan anggukan pelan.Aku tertegun.Anggukan ayah membuatku merasa bersalah. Ya Gusti Allah... ampuni aku yang selalu menyusahkan Ayah.

Sore itu ayah pulang dengan muka sumringah, "YAnti..." panggil ayah kepadaku, "ada apa yah" tanyaku kepada ayah. Ini nak, alhamdulillah ayah dapat rezeki nak, kamu bisa beli baju lebaran" kata ayah sambil menyodorkan uang 300.000, "ini dari mana yah uangnya" tanya aku kepada ayah. "tadi becak ayah di sewa orang untuk pindahan, Alhamdulillah orang itu baik dan memberi ayah lebih nak" begitu lah carita ayah, dan aku pun bisa tersenyum sumringah, karena baju yang kuimpikan bisa aku beli

Keseokan harinya kami sekeluarga naik becak ayah pergi kepasar, hal ini adalah hal yang sangat indah, walau kami tidak mempunyai mobil seperti orang kaya, naik becak sekeluarga adalah hal yang jarang terjadi, tapi kali ini ayah mengantar kami kepasar untuk membelikan aku dan adiku sebuah baju baru.

Adikku memilih baju atas bawah dengan motif senada. Cocok sekali untuk dia yang masih duduk di bangku SD. Kebanyakan anak-anak seusia adikku memang lebih suka memakai baju stelan. Ibuku langsung mananyakan harga baju yang kami pilih. Agak lama aku menunggu ibuku tawar-menawar harga dengan pemilik toko. Tapi untungnya ibu berhasil membeli baju itu dengan harga yang lumayan terjangkau. Aku sangat bahagia.

"Ibu tidak sekalian membeli baju baru?" tanyaku pada ibu. "Baju baru tidak penting bagi ibu, Yang penting hati kita diperbarui lagi untuk dapat lebih dekat dengan-Nya. Melihat kamu dan adikmu senang itu sudah cukup bagi ibu." ibu menjawab lirih, sambil menasihati ku. ayah tadi tidak mengantar kami belanja, ayah bilang dia mau narik becak dulu, nanti pulangnya di tunggu di pangkalan becak tempat ayah mangkal di pasar itu.

setalah berputar-putar di pasar agak lama untuk menemukan baju serta berbelanja keperluan untuk menyambut lebaran, aku, adik dan ibu menuju pangkalan beca tempat ayah biasa mangkal, ku lihat ayah belum tiba disana, kami pun menunggu dengan sabar, " bu itu ayah" ucapku sambil melihat kesebrang jalan, dan ku lambaikan tangan memanggil ayah.

"ayah..." ucapku sambil setengah berteriak, ayah dengan wajah yang riang, berusaha mengayuh becaknya dengan kencang, seakan tidak sabar menjemput kami, "Tin...............Brak..." sebuah truk pengangkut pasir menabrak ayah. Seketika tubuh ayah ambruk ke tanah. Penuh darah bercucuran. Adikku manangis kencang. Orang-orang sekitar berlarian menuju tempat kejadian. Mereka semua mengerumuni ayah.

Dan ayah di bawa ke rumah sakit, oleh sopir truk itu, aku, ibu dan adikku menunggui aku di rumah sakit itu, Allahu akbar... Allahu akbar... Allahu akbar... La ilaha illallah wallahu akbar... Allahu akbar walillahilhamd... Suara takbir dan tahmid mengiringi hari itu yang bertepatan dengan malam takbiran.

Akupun berdoa kepada Allah "Ya Allah ya tuhanku, tolong jangan kau ambil ayah ku tercinta, aku sayang kepadanya, tiada orang yang paling baik sedunia selain Ayah" dan dokter rumah sakit itu menghampiri ibu, "bu, kondisi bapak alhamdulillah tidak apa-apa, hanya tangan kananya patah" mungkin besok pun sudah bisa pulang" jelas dokter kepada ibu.

Esoknya ketika lebaran tiba aku dan adiku menjenguk ayah di rumah sakit, baju yang baru yang niat nya kupakai untuk bersilahturahmi kepada saudara dan tetangga, ku pakai untuk membawa ayah pulang. di depan ayah aku mencium tangan, dan bersyukur kepada Allah bahwa lebaran ini aku masih di beri kesempatan bersama ayah ku yang tercinta. "Ayah aku tidak terlalu butuh baju baru, aku bersyukur ayah masih ada disisi kami" dan ku lihat ayah tersenyum haru. kesehatan dan Keberadaan Ayah Adalah hadiah Idul Fitri ku dari Allah yang paling berharga. dan kupun berdoa memanjat syukur yang tak terkira.

“Ya Tuhanku, berilah aku kekuatan untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhoi, serta memasukkan aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.Kasihilah kami wahai Yang Maha Penyayang diantara para penyayang.” Amiin.

Depok 12 Juni 2008
Original by Erwin Arianto


;;