IqEwVr5RYHY5lcozd7fQs7f4kHQ
Agustus 2008 - Bisik Angin Tuk Bidadari

Bila ada lisan tak terjaga
ada kata merangkai dusta
ada janji terabaikan
ada tingkah menoreh luka
Mulut kadang salah berucap
hati kadang salah menduga
saya kadang salah bersikap
Yang disengaja maupun yang tidak disengaja

Takkan pernah sempurna puasaku
Takkan pernah sempurna amalanku
Bila orang-orang disekitarku
yang pernah aku sakiti karena lidah dan perbuatanku ini..
tidak memberi maaf atas salah dan khilaf
Semoga dibulan suci ini kita mendapatkan Hidayah,Rahmat dan ampunan dari-Nya

di bulan Suci Romadhon 1429H



Selalu kesunyian

Selalu kesunyian
Sendiri diri mencintai
Tak ada lagi sebentuk hati
Hanya kenangan diam di sudut mati

Kususun helai demi helai
Dari sisa sayap mu yang terburai
Kuanyam menjadi serpihan berarti
kukepak anyam sayap mencari sebuah ilusi

Bisikmu begitu terindukan
Seperti tatap bulat mata itu
Seperti nyanyi-nanyi sunyi
Kuhitung berapa kali tak terjangkaui

ah, ternyata masih ada rindu untukmu
Sudah kucoba tikam dan kututup sekam
tapi dia mencuat tak terbungkam
Katakan bahwa rinduku ini hanya sebuah lalu

karena aku adalah sebuah resah
Yang tunduk pada hati yang gelisah
Selalu terpikirkan mu tanpa amarah
Pergilah asa biarkan cinta berakhir entah

Depok 17 Agustus 2008


Setiap bayang mu datang
Selalu ada rindu yang tumbuh
Menepis nurani yang merapuh
Mengelegar batin melunglai tubuh

Oh, mengapa kembali bayangan mu datang
ketika semua telah terlalui
Terdekap waktu hampir setahun terlampaui
Di pangkal duka kembali bayang menghampiri

Barangkali engkau sebuah hujan
Yang meneduhkan Dahaga perlahan
Atau mungkinkah kau sebuah badai
Yang meluruhkan nurani tertanam di hati

Setiap bayangmu datang
Kulihat sepasang sayap di balik bintang
Kembali kasmaran ku membuat lapang
Dan ingin itu kembali meradang

Biarlah kunikmati sepenggal asa
Karena hanya itu yang tersisa
Setelah goresan takdir memisahkan
rasa itu yang telah lalu terkisahkan

Depok 15 Agustus 2008

Setiap bayang mu datang
Selalu ada rindu yang tumbuh
Menepis nurani yang merapuh
Mengelegar batin melunglai tubuh

Oh, mengapa kembali bayangan mu datang
ketika semua telah terlalui
Terdekap waktu hampir setahun terlampaui
Di pangkal duka kembali bayang menghampiri

Barangkali engkau sebuah hujan
Yang meneduhkan Dahaga perlahan
Atau mungkinkah kau sebuah badai
Yang meluruhkan nurani tertanam di hati

Setiap bayangmu datang
Kulihat sepasang sayap di balik bintang
Kembali kasmaran ku membuat lapang
Dan ingin itu kembali meradang

Biarlah kunikmati sepenggal asa
Karena hanya itu yang tersisa
Setelah goresan takdir memisahkan
rasa itu yang telah lalu terkisahkan

Depok 15 Agustus 2008

Bidadari tinggal di lembar maya
bersama Resah Angin yang kelu
kita berbeda, dalam bentang yang lama
Bersama Buai helai Nafas memburu

Maka Kuhapus jejak yang tertinggal itu
kurekas jejak-jejak waktu
Tereja kembali kenangan satu-satu
yang kita lalui dalam lembaran dulu

Kini waktu yang merentang tak tertahan
Seperti Desir irama angin menghembus perlahan
Kita yang satu tetapi tak menuju
Kita bersatu dalam jemu memenjara cinta

Kembali sendiri kuhampiri pekat mimpi
Terurai berurai hasrat menjutai
kembali segelumit mimpi tertapaki
Bersama sebuah kenangan yang hilang berlari

Bidadari tertinggal di lembar maya
Tak lagi nyata mimpi-mimpi dunia
hanya tinggal ejaan namamu tersimpan disana
Menumpah bersama dalam rindu yang fana

Depok 15 Agustus 2008

Hampir satu tahun terlalui
Sebuah hasrat diri kembali
melampaui batas rasa teringini
Hanya untuk mengetahui kabarnya kini

Dia yang pernah bermain di dalam hati
Memberi mimpi-mimpi yang membuai diri
Pernah kurajut benang-benang mimpi
Menjadi sebuah kenyataan yang tak terjadi

Memang kisah kita itu indah
Walau kita terikat dalam kisah yang salah
tapi jangan lah pernah tersesali
Karena sebuah cinta sejati tak memiliki

BIdadari yang kembali kusebut namanya
Dihatimu mungkin tersimpan luka
Diwaktu ku ini ijinkan aku meminta
Untuk bisa termaafkan atas luka didada

Kudengar kabarmu kini telah bersamanya
Membuat janji tuk hidup bersama
Teriring doa agar kau selalu bahagia
Dari angin mu yang selalu mencinta

Depok 15 Agustus 2008

;;