IqEwVr5RYHY5lcozd7fQs7f4kHQ
Kupersembahkan Petikan Sekuntum Cinta Termiliki untuk Bidadariku - Bisik Angin Tuk Bidadari

Kupandang langit pagi ini
Awan putih berarak indah di hamparan mega
terurai wajah cantik bidadari ku dalam arak awan itu
Alam pun berbahasa Mengerti rasa kerinduan Hati

Diantara senandung langkah bumi ku
aku menantikan langkahmu di depan pintu hatiku
Diselimut awan putih itu
kugantungkan cinta suciku dalam relung kasih mu

kamu adalah sejumput impian yang teringini
Batin ini takkan lagi terdustai atas rasa cinta termiliki
Jam pasir telah kembali mengalir bersama rasa kita
Detik-detik Deret waktu kembali terpatri Rasa

Rasa yang tidak mungkin kau ingkari
Rasa yang begitu indah bersenandung dalam sanubari
Rasa yang selalu hidup bersama detak irama cinta kita
Rasa yang bersemayam dan tumbuh merekah dalam taman mimpi kita

Kuberdoa pada-NYa Mengapa Harus Kurajut benang cinta diantara duka
Biarkan aku menjadi bagian kecil di taman Indah hatimu
Karena Cinta Ini Tak akan terganti hanya milik mu
Kupersembahkan Petikan Sekuntum Cinta Termiliki untuk Bidadariku
Walau Setelah itu Aku Kan Layu dan Mati

Teruntuk Bidadari Yang Bersembunyi.... Aku Mencintaimu Dengan Sangat
Erwin Arianto
Depok 6 Februari 2007


On 2/5/08, Hapsari Wirastuti Susetianingtyas wrote:
>
> Bidadari bukan milikmu lagi
>
> Jam pasir telah tertumpah
> Menunjuk waktumu tak tersisa
> Ruang cintamu tlah tertutup
> Takkan lagi ada sudut cinta yang terpatri
>
> Kau bukan lagi seonggok hati
> Bukan sejumput impian yang teringini
> Bukan sang penghibur yang mengelitiki jiwa
> Bukan pula penjaga yang menggelilingi sukma
>
> Langkah yang oleng tlah terhenti
> Batin tersiksa takkan lagi terdustai
> Angin takkan lagi membisukan rahasia
> Kisah yang salah di sisa hati
>
> Detikmu sudah habis
> Arah hembusanmu telah terarak
> Ikrarmu telah terjanji
> Pertanda bidadari bukan milikmu lagi
>
> --
> Regards,
> Hapsari Wirastuti Susetianingtyas
>

0 komentar: